Vitamin E
Vitamin E merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak. Nama lain dari vitamin E tokoferol, keaktifan vitamin E dalam beberapa senyawa tokoferol berbeda. Dikenal ά-; β-; γ dan δ- tokoferol menunjukkan keaktifan vitamin E yang paling tinggi. Struktur kimia tokoferol adalah sebagai berikut. Alfa –tokoferol alam memutar bidang polarisasi ke kanan, sedangkan alfa-tokoferol buatan adalah resemik (DL). Tokoferol lainnya (beta, gama, dan delta) kurang penting karena potensi hayatinya rendah (Sudjadi dan Rohman, 2008)
Vitamin E berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi aksi kerusakan membran biologis akibat radikal bebas. Vitamin E melindungi asam lemak tidak jenuh pada membran fosfolipid. Radikal peroksil bereaksi 1000 kali lebih cepat dengan vitamin E daripada asam lemak tidak jenuh, dan membentuk radikal tokoferoksil (Gunawan, 2007). Selanjutnya radikal tokoferoksil berinteraksi dengan lain antioksidan seperti vitamin C, yang akan membentuk kembali tokoferol. Vitamin E misalnya paling penting untuk melindungi membran sel darah merah yang kaya akan asam lemak tidak jenuh ganda dari kerusakan akibat oksidasi.
Vitamin E juga melindungi β-kroten dari oksidasi (Gunawan, 2007), fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin ke radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul reaktif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan (Almaster, 2004).
Kebutuhan sehari pada orang Indonesia diperkirakan asupan 10-30 mg vitamin E cukup untuk mempertahankan kadar normal di dalam darah. Beberapa zat yang terdapat pada makanan misalnya selenium, asam amino yang mengandung sulfur, koenzim Q dapat mengantikan vitamin E, (Gunawan, 2007).
No comments