MANFAAT FERMENTASI SUSU BAGI MANUSIA
Pada
awal abad 20, Metchnikoff mengungkapkan bahwa konsumsi yoghurt yang teratur
dapat memperpanjang usia. Pernyataan tersebut mengakibatkan peningkatan
produksi yoghurt secara komersial di beberapa negara. Menurut Iwasaki (1994),
yoghurt dapat dikategorikan sebagai salah satu makanan multifungsional (multifunctional
food), yaitu makanan yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga
dapat mendongkrak kesehatan dan kebugaran tubuh.
Manfaat Fermentasi Susu Ditinjau dari
Komposisi Zat Makanan
Gizi yogurt dikenal sebagai
zat makanan yang berkualitas dan tidak perlu diragukan. Sebab yogurt terbuat
dari susu, yang diketahui mengandung zat gizi yang relatif tinggi. Kelemahan
yogurt juga sama dengan susu, yaitu tidak mengandung vitamin C dan zat besi
dalam jumlah cukup untuk kebutuhan tubuh.
Kelebihan yogurt adalah merupakan sumber yang baik untuk protein,
fosfor, kalsium, magnesium, dan juga kalori.
Adanya bakteri yang mampu
menguraikan protein susu menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dan mudah
dicerna, mengakibatkan yoghurt memiliki nilai gizi yang relatif lebih baik
dibanding susu segarnya. Sejumlah ahli juga menganggap yoghurt sebagai
"pabrik" bakteri yang dapat memproduksi aneka vitamin yang sangat
diperlukan tubuh, yaitu: asam folat, asam nikotinat, asam pantotenat, biotin,
vitamin B6, dan vitamin B12. Kandungan mineral pada yoghurt,
khususnya kalsium, fosfor, dan kalium, juga meningkat. Sebaliknya, kandungan
lemak yoghurt menjadi lebih rendah dibandingkan susu segarnya, sehingga cocok
diminum oleh mereka yang sedang berdiet rendah kalori.
Selama
fermentasi hanya kandungan gula susu yang berubah banyak, yaitu menurun menjadi
sekitar 20% sampai dengan 50% dari semula (tapi ini amat bergantung pada cara
pembuatan). Kandungan gula susu turun karena diubah menjadi asam laktat oleh
bakteri yogurt. Sedangkan zat makanan lainnya seperti kandungan protein, lemak,
dan mineral hampir sama dengan kandungan susu semula.
Berdasarkan
kadar lemaknya, yoghurt dapat dibedakan atas yoghurt berlemak penuh (kadar
lemak lebih dari 3%), yoghurt setengah berlemak (kadar lemak 0,5-3,0%), dan
yoghurt berlemak rendah (lemak kurang dari 0,5%). Perbedaan kadar lemak
tersebut berdasarkan jenis susu dan campuran bahan yang digunakan dalam
pembuatannya.
Kandungan
beberapa vitamin, justru meningkat setelah susu berubah menjadi yogurt. Selain
itu, vitamin dan mineral dalam yogurt pun menjadi lebih mudah diserap. Kandungan zat makanan yogurt dapat dilihat
selengkapnya pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan zat gizi rata-rata dalam yogurt
Zat gizi
|
Susu sapi full krim
|
Yogurt polos full krim
|
Susu sapi skim
|
Yogurt polos skim
|
Yogurt buah
|
|
murni,
kadar lemak 3,3%
|
protein
8 g per 8 oz
|
protein
8 g per 8 oz
|
susu
skim + bu-buk susu, protein 13 g per 8 oz
|
rendah
le-mak, protein 9 g per 8 oz
|
||
Air
|
g
|
88,0
|
87,9
|
90,8
|
85,2
|
85,2
|
Kalori
|
kkal
|
61,4
|
61,4
|
34,9
|
55,8
|
55,8
|
Protein
|
g
|
3,3
|
3,5
|
3,4
|
5,7
|
5,7
|
Karbohidrat
|
g
|
4,7
|
4,7
|
4,9
|
7,7
|
7,7
|
Kalori dari lemak
|
%
|
47,9
|
47,5
|
8,6
|
2,9
|
2,9
|
Lemak total
|
g
|
3,3
|
3,3
|
0,2
|
0,18
|
0,18
|
Lemak jenuh
|
g
|
2,1
|
2,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
Kolesterol
|
mg
|
14,3
|
12,5
|
1,8
|
1,8
|
1,8
|
Sodium, Na
|
mg
|
50,0
|
46,4
|
53,6
|
76,8
|
76,8
|
Kalsium, Ca
|
mg
|
119
|
121
|
123
|
199
|
199
|
Serat
|
g
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Daftar nutrien susu dan yogurt (sumber: Nutribase
Online Nutritional Database, http://www.nutribase.com)
Yogurt
memiliki dua kelebihan dibanding susu segar sebagai bahan pangan. Pertama,
karena selama fermentasi kandungan gula susu turun, maka yogurt lebih mudah
dicerna oleh mereka yang alergi gula susu.
Para ahli menyebut yogurt itu telah dicerna dulu (predigested) oleh mikroba, karena yogurt mengandung
"sisa-sisa" kunyahan dari bakteri. Kemudahan dicerna ini dapat
dibandingkan, jika susu rata-rata bisa 90% dicerna dalam waktu 3 jam, untuk
yogurt hanya dibutuhkan waktu 1 jam.
Sebagai tambahan, bakteri hidup dalam yogurt juga menyumbang enzim
laktasenya. Enzim ini diperlukan untuk mencerna sisa gula susu yang ada dalam
yogurt. Dengan demikian sebagian besar penderita alergi gula susu tak perlu
khawatir mengalami gejala alergi setelah memakan yogurt.
Kedua, yogurt lebih awet dibanding
susu segar. Biasanya susu segar menjadi sasaran empuk mikroba.
Dalam beberapa jam susu segar akan ditumbuhi bakteri sehingga menjadi basi,
tetapi yogurt dapat bertahan hingga beberapa hari jika dibiarkan, bahkan jika
dimasukkan ke lemari pendingin, yogurt dapat disimpan hingga beberapa minggu
lamanya. Hal ini disebabkan asam laktat pada yogurt berfungsi seperti pengawet
alami. Dengan dikeluarkannya asam laktat oleh bakteri yogurt, banyak bakteri
lain yang tak tahan asam akan terhambat pertumbuhannya. Akibatnya yogurt bisa
bertahan dari serangan mikroba pembusuk.
Manfaat
Fermentasi Susu Ditinjau dari Sisi Kesehatan
Satu hal utama yang membuat
yogurt istimewa dan menarik sebagian konsumen adalah khasiatnya bagi kesehatan.
Sehingga seolah-olah yogurt sudah dicap sebagai makanan kesehatan. Sejak dahulu
masyarakat sudah meyakini bahwa yogurt memiliki banyak khasiat. Bangsa India
memandangnya sebagai obat perut nomor satu, untuk meredakan gangguan pencernaan
yang umum dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Wanita-wanita di Persia
memanfaatkan yogurt untuk wajah dan percaya bahwa dengan susu asam ini dapat
menghilangkan keriput di kulit serta menjaga kecantikan wajah. Apabila
diteliti, daftar khasiat yogurt yang dipercayai orang cukup panjang. Beberapa
diantaranya adalah menetralkan keracunan makanan atau alkohol, meringankan
kulit terbakar, menyembuhkan sulit tidur (insomnia)
jika dioleskan ke dahi bersama kelopak bunga, mencegah diare dan menurunkan
frekuensi munculnya diare. menambah kebugaran dan yang paling dinginkan dan
dipercayai oleh masyarakat adalah memperpanjang umur, termasuk juga mencegah
kanker, radang paru-paru, dan memperkuat jantung.
Manfaat yogurt bagi saluran pencernaan dapat diterangkan
sebagai berikut. Di antara mulut dan
anus terdapat lorong saluran pencernaan berlendir yang berliku-liku dengan
panjang lebih dari 9 meter. Di sepanjang saluran pencernaan inilah makanan
berubah didegradasikan. Mula-mula dari gumpalan besar makanan dirombak dan
dilumat menjadi kecil oleh lambung. Kemudian berbagai cairan enzim yang
dikeluarkan dinding menguraikan makanan hingga hancur dan menjadi zat-zat
sederhana. Dalam usus, zat-zat makanan seperti protein, vitamin, dan mineral
diserap, sementara sisanya masuk ke dalam usus besar untuk dibuang. Selanjutnya
barulah zat-zat makanan yang telah diserap dibawa oleh darah, dibagikan ke
seluruh bagian tubuh. Seluruh proses
dari lubang masuk hingga lubang keluar ini melibatkan banyak organ tubuh dan
membutuhkan waktu dari 24 jam hingga dua-tiga hari.
Hasil penelitian
dengan tikus percobaan menunjukkan bahwa bakteri yang hidup pada yoghurt
terutama Streptococcus thermophilus memiliki
kemampuan untuk meningkatkan pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara
meningkatkan daya cerna dan absorpsi pada saluran pencernaannya.
Asam
laktat dari yoghurt dapat merangsang gerakan peristaltik hampir pada semua
bagian dalam saluran pencernaan. Rangsangan gerakan peristaltik tersebut dapat
memelihara kesehatan tubuh melalui peningkatan proses pencernaan, penyerapan,
pembuangan feses, dan pembuangan bakteri patogen dari saluran pencernaan.
Suatu
penelitian yang dilakukan pada sejumlah orang lansia menunjukkan bahwa
pemberian kultur Streptococcus
thermophilus dapat meningkatkan gerakan perut dari 4,8 kali dalam 10 hari
menjadi 5,7 kali. Gerakan perut ini diperlukan untuk memperlancar proses
pengeluaran feses. Pada saat yoghurt melalui saluran pencernaan terjadi
peningkatan jumlah bakteri Bifidobacterium
yang ikut berperan dalam menormalkan gerakan perut.
Minum
susu terfermentasi, seperti yoghurt, sangat dianjurkan bagi orang mengalami
defisiensi enzim. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa yang ada di
dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa, serta merangsang sekresi enzim
laktase di dalam saluran pencernaan.
Saat susu
difermentasi menjadi yogurt, terjadi kenaikan kadar vitamin-vitamin sebagai
hasil kegiatan bakteri: A, B2, B3, biotin, dan asam
folat. Mineral dalam yogurt pun, meski tidak bertambah banyak dari susu, tapi
menjadi lebih berarti bagi tubuh karena kemudahan daya serap bertambah. Dengan
kata lain yogurt meningkatkan nilai gizi susu. Naiknya nilai gizi vitamin dan
mineral, serta kemungkinan besar zat-zat aktif lain yang dikeluarkan bakteri
selama fermentasi, mampu menunjang pertumbuhan. Contohnya, dari penelitian yang
dilakukan terhadap tikus ditunjukkan bahwa bakteri yogurt S. thermophilus, baik dalam bentuk yogurt, susu termophilus, maupun
serbuk yogurt memiliki faktor yang merangsang pertumbuhan ukuran dan berat
badan.
Asam
laktat dapat mengurangi atau membunuh bakteri patogen (bakteri penyebab
penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya, seperti: amin, fenol,
skatol, dan H2S yang diproduksi oleh bakteri patogen. Bakteri
penghasil asam laktat juga memproduksi antibiotik yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri patogen. Oleh karena itu, yoghurt mempunyai nilai
pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka.
Selain
menghasilkan asam laktat, bakteri yang menfermentasi susu juga menghasilkan
zat-zat lainnya untuk senjata memerangi mikroba lain dan menang dalam
persaingan di usus, galur-galur bakteri tertentu mampu menghasilkan antibiotika
alami. Lb. bulgaricus, misalnya,
menghasilkan bulgarikan. Asidofilus memproduksi asidolin dan asidofilin. Bifidus
mengeluarkan bifidin. Zat-zat ini
berbeda dengan obat "antibiotika" yang biasa dikenal dalam hal
kerjanya yang lebih spesifik pada mikroba tertentu, sehingga berefek
menguntungkan bagi makhluk hidup. Saat diekstrak dari bakteri dan diuji,
antibiotika dari bakteri asam laktat terbukti amat efektif menghambat banyak
bakteri yang merugikan. Di antaranya yang dihambat adalah Staphylococcus aureus, Shigella dysentriae (penyebab disentri), Salmonella typhii (penyebab tipus), Clostridium botulinum (salah satu
penyebab keracunan makanan), dan
lain-lain. Asidolin yang diproduksi asidofilus juga mampu menghancurkan
virus polio. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua bakteri yogurt mampu
menghasilkan antibiotika ini. Hanya galur-galur tertentu saja yang mampu,
sehingga ada tidaknya antibiotika alami pada yogurt bergantung pada galur yang
digunakan dalam pembuatan bibit yogurt.
Yoghurt
dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri patogen penyebab
gastrointeritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus
bulgaricus (salah satu bakteri yang berperan dalam pembentukan yoghurt)
dapat memproduksi bulgarican, yaitu
antimikroba yang efektif untuk menghambat organisme patogen.
Hubungan
produk fermentasi susu dengan penurunan kolesterol diketahui dari sejarah
berikut. Pada sebuah suku di selatan
Kenya Afrika yaitu suku Masai terdapat kebiasaan setiap hari untuk mengkonsumsi
makanan berupa darah sapi dan daging. Selain itu mereka membuat susu fermentasi
khas dari zebu, hewan sejenis banteng. Susu diperah langsung dari zebu ke dalam
wadah kibuyu, sejenis labu, yang telah
diasap. Fermentasi berlangsung di dalam wadah ini. Dominannya makanan dari
hewan pada pola makan suku Masai ini berarti masukan lemak jenuh yang tinggi.
Meski demikian kadar kolesterol mereka tidak tinggi dan jarang sekali mereka
terkena penyakit jantung. Para peneliti menduga penyebabnya adalah karena zat
yang dihasilkan dari kegiatan bakteri probiotik dalam susu fermentasi. Jadi
meski di satu sisi susu mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat
menaikkan kadar kolesterol darah, susu fermentasi berefek sebaliknya. Baik
yogurt, susu asidofilus, dan susu bifidus mampu menurunkan kolesterol darah.
Kemampuan ini berasal dari zat faktor antikolesterol yang menghambat kerja
enzim pembentuk kolesterol. Yoghurt mengandung suatu faktor yang dapat menghambat
sintesa kolesterol, sehingga kolesterol menurun dan mencegah terjadinya
penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) penyebab penyakit jantung koroner.
Pengurangan
kolesterol juga terjadi karena selama pertumbuhan bakteri menyerap sejumlah zat
kolesterol ke dalam selnya. Penyerapan ini dapat terjadi di usus kecil dan
membantu mengurangi kolesterol dalam darah. Kolesterol sebetulnya adalah nama
zat yang diproduksi tubuh secara alami karena diperlukan untuk proses dalam
sel. Malah tubuh menghasilkan kolesterol dalam jumlah jauh lebih banyak
daripada kolesterol yang kita dapat dari makanan hewani tetapi kadar kolesterol
dalam darah yang terlalu tinggi akan memicu pengerasan pembuluh nadi dan
penyakit jantung koroner.
Hasil
penelitian terhadap sejumlah kasus wanita Barat di Perancis menunjukkan bahwa
keju dan lemak susu meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi konsumsi yogurt
ternyata menurunkan risiko tersebut. Penelitian lain melaporkan bahwa bakteri
asam laktat dalam usus besar mampu menyerap zat mutagenik dari makanan. Berarti
dengan meminum yogurt secara teratur dapat membantu mencegah kanker usus.
Ketika dioleskan langsung dengan sel tumor misalnya, yogurt, susu asidofilus, bifidus, atau susu Lb. casei dapat menghambat pertumbuhan
tumor. Di samping itu zat tertentu yang diambil dari dari dinding sel bakteri bifidus dan Lb. bulgaricus juga memiliki efek antitumor dan dapat meningkatkan
kekebalan tubuh terhadap tumor.
Penelitian
pada tikus menunjukkan bahwa penggandaan sel-sel kanker pada tikus yang diberi
makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan tanpa yoghurt.
Bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi susu dapat mengubah zat-zat
prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan, sehingga dapat menghambat
terjadinya kanker.
Asidofilus adalah salah satu spesies bakteri probiotik yang paling banyak diteliti
dan kini sering ditambahkan untuk melengkapi bakteri yogurt. DDS-1, salah satu
galur asidofilus yang dikembangkan oleh Prof. K. M. Shahani, mampu menghasilkan
antibiotika alami yang ampuh memerangi beberapa jenis bakteri penyebab
penyakit. Namun, ada pula galur asidofilus yang tidak menghasilkan antibiotika
sama sekali.
Manfaat
fermentasi susu untuk memperpanjang umur merupakan kajian yang paling
kontroversial. Kalau manfaat yang lain bisa diuji dan diteliti, soal usia
panjang sulit dibuktikan, tetapi sulit pula dibuktikan salah. Yogurt dianggap
mampu memperpanjang umur mula-mula mencuat karena penelitian Prof. Mechnikov.
Karena tertarik pada orang-orang Bulgaria yang sehat-sehat dan berusia panjang,
beliau melakukan penelitian dan akhirnya berkesimpulan bahwa usia manusia
diperpendek oleh racun dari dalam usus. Kesimpulan lainnya, orang Bulgaria
berusia panjang dikarenakan banyak memakan susu asam yang mengandung bakteri Lb. bulgaricus dan S. thermophilus. Warga Bulgaria sendiri memang percaya bahwa
yogurt yang menjadi penyebab mereka berumur panjang.
Penduduk
Georgia dan sekitarnya banyak mengkonsumsi yogurt dan rata-rata panjang umur.
Di sana tidaklah aneh jika dijumpai orang berusia lebih dari seabad. Seorang
penduduk asli tetangga Georgia, Azerbaijan, ada yang pernah mencapai usia 168
tahun. Sebagian warga Georgia sendiri berpendapat yogurt merupakan salah satu
faktor panjangnya umur mereka.
Selain
yogurt, susu fermentasi lain juga kurang lebih dipandang berkhasiat sama.
Misalnya susu asam di Vilkabamba, atau kefir di pegunungan Kaukasus di Rusia
Barat (Georgia, Azerbaijan, dan Armenia). Sebagian ilmuwan meyakini bahwa kunci
panjang umur penduduk Kaukasus adalah kefir yang dicampur dengan teh dari daun
Rhododendron caucasicum.
Dari
keterangan di atas bisa dilihat bahwa yogurt dan susu fermentasi sejenis banyak
diklaim berkhasiat memperpanjang umur. Namun, sekali lagi, sulit menyatakan
apakah dengan memakan yogurt sebanyak-banyaknya setiap hari umur bisa
bertambah. Lagipula dapat dipastikan penyebab
panjang-pendeknya umur itu bukan disebabkan satu faktor melainkan banyak
faktor. Selain yogurt warga Kaukasus mengkonsumsi banyak sayur, gandum, dan
buah. Daging jarang dimakan kecuali di musim dingin. Mereka menggunakan metode
pengobatan alami dengan tumbuh-tumbuhan. Hidup mereka sederhana sehingga
relatif terbebas dari stres dan
ternyata, penduduk yang bukan asli Rusia tapi tinggal di Kaukasus tidak
memiliki usia sepanjang penduduk asli.
Oleh sebab itu faktor panjangnya usia harapan hidup dapat mencakup pola
makanan, gaya hidup, kondisi lingkungan, dan bakat yang diturunkan secara
genetik.
Bakteri
yogurt menawarkan banyak manfaat seperti memerangi mikroba penyebab penyakit
dan menormalkan keseimbangan mikroflora usus. Tapi manfaat tersebut ada selama
bakteri dalam yogurt masih hidup dan aktif. Jika sebagian besar bakteri yogurt
telah mati, yogurt menjadi tak lebih dari sekedar minuman susu yang bergizi.
Lalu, bakteri menguntungkan dalam yogurt—yang akan dibawa "berperang"
dalam usus—harus berjumlah banyak. Bukan seribu dua ribu, tapi bermilyar-milyar
bakteri. Kedua hal ini perlu
diperhatikan karena tidak semua produk minuman yogurt ditujukan untuk kesehatan.
Produk-produk tersebut diproses dengan dipanaskan setelah yogurt jadi untuk
mematikan bakteri yogurt, sehingga produk menjadi lebih awet.
Kefir
juga memiliki banyak khasiat, terutama yang menyangkut bijinya. Sehingga kefir dijuluki the champagne of cultured milk (yang
"termewah" dan "paling berharga" di antara susu fermentasi
lain). Kefir dipercaya dapat mengobati
banyak penyakit dan juga sebagai penyebab panjang umurnya penduduk
Kaukasus. Penduduk
Kaukasus tidak ada yang menderita penyakit TBC dan kanker, hal ini
dihubung-hubungkan dengan seringnya mereka meminum kefir. Di sebagian
rumah-rumah sakit dan sanatorium Rusia, kefir diberikan kepada pasien untuk
pengobatan aneka penyakit termasuk alergi. Bahkan juga pernah diberikan pada
pasien TBC dan kanker, untuk melengkapi pengobatan modern.
Meski
jumlah riset tentang kefir lebih sedikit dibandingkan yogurt, asodofilus atau
bifidus, beberapa hasil penelitian menunjukkan kefir mempunyai banyak khasiat,
antara lain antitumor, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antimikroba dan
antijamur. Kefir, seperti susu fermentasi lain, juga dapat meringankan gejala
alergi susu.
Kefir
amat terkenal di Rusia, Polandia, Jerman dan negara Eropa lain. Kefir memang
memiliki rasa dan aroma unik, berbeda dari yogurt Tapi secara keseluruhan,
apalagi dipandang dari sisi komersial, yogurt jauh lebih mendunia.. Sebagai
catatan, untuk dapat diterima orang banyak yogurt pun dimodifikasi oleh pihak
produsen produk dengan cara dikurangi asamnya serta diberi gula dan buah.
Demikian pula dengan kefir yang dapat diberi tambahan rasa agar lebih disukai.
Kadar
alkohol kefir dapat diatur. Dengan membiarkan fermentasi susu tanpa ditutup
rapat kefir tidak akan mengandung alkohol atau gas karbondioksida dalam jumlah
berarti. Lagipula di Rusia kefir telah biasa diberikan kepada bayi-bayi yang
kesulitan menerima susu dan hasilnya cukup baik.
Dunia
barat akrab lebih dulu dengan yogurt. Kefir sendiri belum banyak dikenal,
apalagi dibuat dalam skala besar menjadi aneka produk untuk umum. Pada saatnya
nanti, setelah proses pembuatan dan penelitian lebih jauh dikembangkan, mungkin
sekali kefir akan menyusul popularitas yogurt. Lima puluh tahun silam pun
yogurt hanya dikenal orang-orang Amerika sebagai makanan kesehatan. Sebagian
ahli berpendapat kefir akan populer karena rasanya unik serta memiliki tradisi
kesehatan dan citra yang positif. Dan seandainya tidak lebih populer pun, kefir
amat berharga untuk mendampingi yogurt dan ikut memberikan manfaat bakteri
menguntungkan bagi kesehatan manusia.
No comments