Breaking News

Mikroorganisme Perairan

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multi seluler tidak terlihat dengan mata tealanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja dibidang ini disebut mikrolog (Devo, 1997).
Mikroorganisme terdapat dimana-mana dari dasar laut sampai kepuncak-puncak gunung berselimut es, dimata – mata air belerang panas, dalam tanah dan debu di udara, dalam air atau susu, maupun pada permukaan jaringan tubuh kita sendiri (kulit dan selaput lendir), pendeknya di sergala macam tempat serta lingkungan di bumi ini sesungguhnya memang kita dikelilingi oleh bakteri, cendawan, protozoa, dan mikroorganisme lain (Hadioetomo, 1985).
Bagi banyak orang, kuman mikroba dunia dan membawa kepikiran sekelompok makhluk hidup yang kecil yang tidak cukup masuk ke salah satu kategori dalam pertanyaan tua, “adalah hewan, tumbuhan dan manusia?”. Mikroba, mikroorganisme juga disebut, adalah makhluk individual menit yang biasa terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kelompoknya termasuk bakteri, jamur, protozoa dan ganggang mikroskopis, itu juga mencakup virus yang terkadang entitas non seluler dianggap  sebagai berada di perbatasan antara hidup dan tidak hidup (Tortora et.al, 2007).

Macam – Macam Organisme di Lingkungan
Menurut Palezor (1986), macam – macam kolompok mikroorganisme dilingkungan ,antara lain :
Kelompok
Ukuran
Ciri Perhitungan
Kepentingan Praktik
Bakteri
Khas 0,5-1,5 µm kali 1,0- 3,0 µm
-  Prokariot uniseluler, srtuktur internal sederhana. Tumbuh pada media buatan laboratoris
-  Reproduksi aseksual, pembelahan sederhana
-    Penyebab penyakit
-    Menambah kesuburan tanah, merusak tanaman untuk industri dan mampu untuk membuat makanan sendiri
Sianobakteria
Kisaran 0,5-1,5 µm
-     Prokariota uniseluler struktur internal sederhana, tumbuh pada media laboratoris. Reproduksi secara aseksual dan spora mengadung klorofil dan fotosintesis.
-     Sumber makanan hewan, amatik membantu pembentukan dan memperkaya tanah.
Virus
Kisaran 0,015-0,2 µm
-       Semua obligat parasit tidak tumbuh pada media buatan, dan membutuhkan sel hidup guna reproduksi.
-       Dibutuhkan mikroskop elektron untuk melihatnya.
-    Penyebab penyakit pada manusia dan makhluk hidup lain, dapat menginfeksi mikroorganisme.
Khamir
Kisaran 5,0-10 µm
-     Eukariotik uniseluler, reproduksi aseksual dan penguapan, sifatnya mempunyai kesamaan dengan bakteri.
-     Sebagai pembantu dalam produsen minimum dikhol
-     Penyebab penyakit
-     pelengkap makann
Kapang
Kisaran 2,0-100 kali beberapa mm
-     eukariotik multiseluler, kahlvitasnya sama seperti bakteri, reproduksi secara aseksual dan seksual.
-      Sumber makanan hewan akuatik, sumber agar bagi media laboratoris, sifat racun, dan bagian pelengkap makanan.
Protozoa
Kisaran 2,0-200µm
-     Eukariotik uniseluler, khalvitasnya sama dengan praktik bakteri parasit intraseluler
-     Reproduksi aseksual dan seksual.
-      Makanan hewan akuatik dan sumber penyakit.
Alga


-     Eukariotik uniseluler dan multiseluler, hidup dilingkungan akuatik memiliki klorifil dan fotosistesis
-     Reproduksi aseksual dan seksual
-      Sumber produksi makanan bagi lingkungan akuatik, sumber agar bagi media laboratoris, sifat racun dan sebagai pelengkap makanan.

Menurut Amboinas (2009), atau beberapa lingkungan di bumi ini mengandung sedemikian banyak macam mikroorganisme. Mikroba tanah contohnya bakteri, cendawan, algae, protozoa, dan virus secara bersama – sama membentuk kumpulan mikroorganisme yang dapat mencapain jumlah total sampai bermilyar –milyar organisme pergram tanah.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Organisme
Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat bergantung dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan fisiologi. Hal ini dikarenakan mikroba makin menyediakan nutrien yang sesuai dengan khultivasinya, juga diperlukan faktor lingkungan  yang memungkinkan pertumbuhan optimumnya. Mikroba biak hanya berfariasi dsalam persyaratan nutrisinya tetapi juga menunjukkan resp[on yang berbeda – beda untuk berhasilnya khultivasi berbagai tipe mikroba diperlukan suatu kombinasi nutrien serta faktor lingkungan yang sesuai (Palazer dan Chan, 2006).
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme meliputi suplay gizi, waktu, suhu, air, pH dan tersedianya oksigen (Bukls,1985).
Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, akan tetapi juga dipengaruhi keadaan lingkungan. Bakteri dapat mengubah pH dari medium tempat ia hidup. Perubahan ini dapat disebut perubahan secara kimia. Adapun faktor – faktor lingkungan dapat dibagi atas makhluk -  makhluk hidup yaitu mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama mikroorganisme, dapat dalam bentuk simbiosis, sinergisme, antibiosi dan sintronisme. Sedangkan faktor – faktor abiotik terdiri dari faktor fisika (misal : suhu, pH, atmosfer gas, tekanan osmotik, kelembapan, sinar gelombang dan pengeringan – pengeringan) ( Hadioetomo, 1985).

2.4  Pengertian Sterelisasi
Sebelum digunakan, media harus disterilkan yaitu dibebaskan dari semua organisme hidup. Cara mensterilkan media yang paling umum dilakukan yaitu dengan perlakuan yang lembap. Bergantung pada macam bahan yang akan disterilkan. Sterelisasi dapat pula  dilakukan  dengan perlakuan panas   kering, kimia, penyaringan dan radiasi – radiasi (Gunawan, 2000).
Menurut Yudha dan Hany 1996), sterelisasi adalah eliminasi total atau destruksi semua bentuk kehidupan mikroba.
Sterelisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak ditunjukkan lagi adanya mikroorganisme hidup (Darmadi, 2008).

Pengertian Media dan PCA
Media merupakan suatu substrat untuk menumbuhkan jamur, yang umumnya digunakan didalam  laboraturium yaitu media biakan yang menggunakan bahan pemadat berupa agar (Gunawan , 2000 )
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan mokulasi diatas permukaan . PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan ( casein, enzymie, hydroliste, yeast, extract, dextrose, agar )hingga membentuk suspensi 22,5 % kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121 0 C ). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba ( semua jenis mikroba ) karena didalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrostatis yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta extrak yeast menyuplay vitamin B kompleks ( Falihis , 2009 ).
Medium lengkap tersusun atas semua senyawa yang dibutuhkan untuk menumbuhkan jasad renik tertentu . biasanya medium semacam ini dibuat dari bahan-bahan organik, misalnya ,ekstrak khamir , ekstrak daging, ekstrak malt dan sebagainya ditambah dengan sumber karbon yang sesuai. Medium biasanya digunakan menumbuhkan dan memelihara jasad renik yang tidak memerlukan nutrisi khusus sehingga diperoleh jumlah sel yang tinggi ( Yuwono , 2008 ).

Cara Perhitungan Bakteri
Pertumbuhan jasad renik dapat ditentukan secara kuantitatif dengan metode langsung maupun tidak langsung . pengukuran pertumbuhan secara langsung dengan bermacam-macam cara, misalnya dengan menghitung jumlah sel menggunakan penkraf houser Bakteria Counter atau hemositometer atau dengan mengukur kepekaan (inbidikasi) selnya menggunakan spektrofotometer. Jumlah sel dapat dihitung secara langsung jika jasad renik tersebut , ditumbuhkan didalam medium cair. Pertumbuhan dapat juga dapat dibentuk secara tidak langsung misalnya dengan metode penuangan (platting)pada medium padat atau menghitung berat biomassanya. Dalam metode penuangan, jumlah sel ditentukan dengan menghitung jumlah kalor yang tumbuh dalam medium padat sehingga yang terhitung hanya sel-sel yang masih hidup (Yuwono , 2008 ).
Menurut Harmita dan Radjji (2006) , ada empat macam cara yang umum digunakan untuk memperkirakan besar populasi mikroorganisme , yaitu :
-   Perhitungan langsung (direct count) : jumlah sel atau biomassa mikroorganisme , sel dihitung langsung dibawah mikroskop atau dengan penghitung partikel elektrik (electric perticle counter).
-   Pengukuran langsung ( direct measurmen ) :biomassa mikroorganisme, massa sel ditentukan dengan menimbang / mengukur berat seluruh sel, biomassa dapat dikorelasikan dengan jumlah sel dengan membandingkannya pada kurva standart.
-   Perhitungan tidak langsung ( indirect count ) jumlah sel , mikroorganisme dalam sampel di konsentrasikan dan ditanam pada media yang sesuai , pertumbuhan mikroorganisme , contohnya pembentukan koloni dalam pelat agar digunakan untuk memperkirakan jumlah mikroorganisme yang terdapat didalam sampel.
-   Perkiraan tidak langsung ( indirect estimzte ) biomassa mikroorganisme, biomassa mikroorganisme diperkirakan dengan mengukur komponen biokimia sel mikroorganisme yang relatif konstan, seperti protein, adenosin tripospat (ATP) lipopolisakarida (LPS), murein klorofil.

No comments