Efek Serius Merokok terhadap Lingkungan dan Kesehatan Manusia
Merokok menyebabkan pencemaran lingkungan dengan melepaskan polutan udara beracun ke atmosfer. Puntung rokok juga mengotori lingkungan, dan bahan kimia beracun dalam residunya meresap ke dalam tanah dan saluran air, sehingga menyebabkan pencemaran tanah dan air.
Hewan dan tumbuhan yang bersentuhan atau menyerap zat
beracun dari residu rokok juga terpengaruh.
Dengan demikian, bukan hanya asap rokok yang menyebabkan
berbagai dampak pada manusia dan lingkungan, tetapi juga puntung rokok dan
limbah lainnya yang dikeluarkan selama seluruh proses produksi rokok.
Menariknya, ketika orang mendengar tentang merokok, mereka sering memikirkan risiko kesehatan yang ditimbulkannya pada tubuh manusia. Banyak yang gagal melihat sisi kritisnya, yaitu tentang bagaimana hal itu merusak lingkungan. Berikut adalah pembahasan tentang dampak serius dari merokok bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Efek Merusak dari Merokok terhadap Lingkungan dan
Kesehatan Manusia
1. Risiko Langsung terhadap Kesehatan Manusia
Survei dan studi klinis membuktikan bahwa merokok
menyebabkan beberapa risiko kesehatan bagi manusia. Berikut ini adalah risiko
kesehatan yang terkait dengan kebiasaan merokok.
a. Kanker
Merokok adalah salah satu penyebab utama kematian akibat
kanker paru-paru di dunia. Asap rokok mengandung partikel karsinogenik yang
meningkatkan risiko perokok terkena kanker paru-paru, kerongkongan,
tenggorokan, dan laring. Merokok juga dikaitkan dengan kanker kandung kemih,
pankreas, bibir, ginjal, rahim, dan leher rahim.
b. Gangguan autoimun
Merokok menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga
meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit. Untuk alasan ini,
perokok rentan terhadap infeksi saluran pernapasan. Selanjutnya, itu
menyebabkan banyak penyakit autoimun, termasuk rheumatoid arthritis dan
penyakit Crohn. Ini sama-sama memainkan peran dalam serangan penyakit autoimun
secara berkala.
c. Diabetes tipe 2
Penelitian klinis terbaru mengungkapkan adanya hubungan
antara diabetes tipe 2 dan merokok. Studi menunjukkan bahwa perokok 30% sampai
40% lebih mungkin menderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan bukan perokok.
d. Kematian Dini
Merokok menyebabkan kematian dini karena risiko kesehatan
yang terkait, termasuk kanker pernapasan dan penyakit pembuluh darah. Kehidupan
perokok dipersingkat setidaknya 10 tahun dibandingkan dengan bukan perokok.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merokok bertanggung jawab atas lebih
dari 5 juta kematian setiap tahun.
e. Penyakit paru-paru
Selain kanker paru-paru, merokok juga dapat menyebabkan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, dan bronkitis kronis.
f. Serangan Jantung dan Stroke
Merokok mempersempit pembuluh darah sehingga membatasi
sirkulasi darah ke jantung, otak dan organ penting lainnya. Ini juga
meningkatkan kemungkinan pembekuan darah di kaki dan paru-paru. Secara
keseluruhan, ada kemungkinan perokok menjadi rentan terhadap serangan jantung
dan stroke.
g. Komplikasi bagi ibu hamil
Wanita hamil perokok atau mereka yang terpapar asap rokok
memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi saat melahirkan. Mereka
mungkin juga mengalami berbagai macam kelainan bawaan.
2. Deforestasi
Bahan utama dalam pembuatan rokok adalah tembakau, dan
kenyataannya sebagian besar ditanam di kawasan hutan hujan. Oleh karena itu, ia
telah berkontribusi terhadap deforestasi besar di daerah di mana ia ditanam.
Daerah-daerah, di mana penanaman tembakau dimulai di
lahan-lahan kecil, sekarang luas meliputi ladang-ladang yang luas, dan beberapa
dari tempat-tempat tersebut ditutupi oleh hutan yang sangat lebat.
Contoh utama adalah desa Tabora di Usenge, Tanzania di mana
petani tembakau lokal membuktikan fenomena ini. Deforestasi juga memiliki efek
riak tambahan pada lingkungan, seperti mengurangi ketersediaan tanaman untuk
mencari makan, hilangnya keanekaragaman hayati, erosi tanah, dan peningkatan
suhu global.
Sebuah publikasi bahkan menunjukkan bahwa dalam satu jam,
unit manufaktur rokok membutuhkan sekitar 4 mil kertas untuk menggulung dan
mengemas, yang berarti penghancuran satu pohon untuk setiap 300 batang rokok
yang dibuat. Selain itu, banyak negara produsen harus membakar banyak kayu yang
digunakan untuk membuat api untuk mengeringkan daun tembakau.
3. Menghasilkan Limbah Beracun Dalam Jumlah Besar
Seluruh proses budidaya, pengawetan, dan pengangkutan
tembakau membutuhkan penggunaan sejumlah besar bahan kimia dan bahan beracun
lainnya. Pada saat yang sama, proses produksi menghasilkan sejumlah besar
limbah, seperti pestisida dan pupuk kimia berbahaya.
Salah satu zat yang biasa digunakan dalam proses produksi
dikenal sebagai Aldicarb. Ini sangat beracun bagi manusia, tumbuhan dan hewan
dan dapat meresap ke saluran air dan memabukkan tanah selama beberapa tahun.
Limbah beracun lainnya yang dihasilkan dari produksi rokok
termasuk ditana DF, imidakloprid, 1, 3 — dikloropropena, klorpirifos, dan metil
bromida, yang dapat membahayakan tanaman, manusia, dan hewan. Pada awal tahun
1995, dilaporkan bahwa hampir 2300 juta kilogram limbah manufaktur dihasilkan
dari proses pembuatan rokok setiap tahun, termasuk tambahan 209 kilogram limbah
kimia.
4. Pencemaran Udara Melalui Proses Produksi Industri dan
Pertanian
Pemrosesan industri dan pengasapan rokok menambah volume
besar polutan udara ke atmosfer. Asap rokok mencemari udara secara langsung,
dan proses pembuatannya melepaskan polutan udara dalam banyak cara. Ini dimulai
tepat di pertanian tembakau di mana mesin yang digunakan mengeluarkan gas rumah
kaca dari bahan bakar fosil yang dibakar untuk menghasilkan energi.
Api pembakaran kayu atau tungku khusus juga diperlukan dalam
proses pengawetan, melepaskan bahan kimia berbahaya ke atmosfer. Transportasi
dan pengiriman untuk pemrosesan industri dan ke pasar konsumen di seluruh dunia
semakin meningkatkan jejak lingkungan dari emisi gas rumah kaca.
5. Pencemaran Tanah dan Tanah Melalui Pertanian dan Dari
Puntung Rokok
Tingginya jumlah pestisida, pupuk, dan bahan kimia lain yang
digunakan dalam budidaya tembakau menyebabkan sejumlah besar polutan berbahaya
ke tanah dan tanah. Bahan kimia ini menumpuk dan akhirnya menghambat kesuburan
tanah dan membuat tanah tidak cocok untuk mendukung tanaman lain.
Sebagian besar bahan yang ada di puntung rokok, di sisi
lain, tidak dapat terurai secara hayati dan membutuhkan waktu bertahun-tahun
untuk terurai.
Filter terbuat dari selulosa asetat, bersumber dari plastik,
bersifat photodegradable – dapat dipecah oleh sinar UV, tetapi tetap saja,
butuh waktu lama untuk terurai. Bahan-bahan dalam filter, oleh karena itu,
tetap berada di tanah untuk jangka waktu yang lama, hingga 10 tahun, seperti
yang diperkirakan oleh para peneliti. Selama mereka ada di tanah, tanah tetap
tercemar.
6. Polusi Udara Melalui Rokok
Karbon dioksida, metana dan bahan kimia berbahaya lainnya
hadir dalam asap rokok, yang menyebabkan polusi udara melalui merokok. Meskipun
metana dan karbon dioksida tidak mematikan bagi perokok, gas tersebut menambah
polusi atmosfer secara umum.
Merokok secara global mengeluarkan hampir 2,6 miliar
kilogram karbon dioksida dan 5,2 miliar kilogram metana ke atmosfer setiap
tahun. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana merokok saja
berkontribusi terhadap perubahan iklim. Perokok pasif, seperti yang dibahas
sebelumnya, juga menimbulkan risiko kesehatan tidak langsung seperti kanker
pada orang lain dan hewan.
7. Puntung Rokok dan Pencemaran Saluran Air
Puntung rokok semakin menjadi salah satu perhatian terbesar
berkaitan dengan membuang sampah sembarangan. Adalah umum untuk menemukan
puntung rokok berserakan di tanah, dan mereka sering menemukan jalan ke saluran
air ketika dicuci oleh air hujan atau ketika mereka berakhir di sepanjang garis
pantai atau di lahan basah.
Ocean Conservancy menunjukkan bahwa puntung rokok adalah
limbah yang paling umum, dan sejumlah besar berakhir di sistem air
internasional, yaitu lautan. Pada tahun 2008, misalnya, program International
Coastal Cleanup berhasil membersihkan sekitar 3,2 juta puntung rokok dari
saluran air dan pantai. Ini hampir dua kali lipat jumlah semua sampah lainnya.
Setelah mencemari saluran air, mereka sangat merugikan hewan air, tumbuhan, dan
bahkan mencemari air tanah.
Studi laboratorium lain menemukan bahwa puntung rokok dapat
menjadi sumber utama kontaminasi logam berat dalam air, yang dapat membahayakan
organisme lokal.
8. Dampak pada Ikan Air
Ikan sangat dipengaruhi oleh rokok dalam banyak cara. Setiap
kali filter rokok menemukan jalan masuk ke sistem air, filter tersebut dapat
tertelan oleh ikan karena menyerupai makanan ikan seperti serangga. Filter
tetap berada di dalam ikan, mengurangi kapasitas perut mereka, sehingga
memengaruhi kebiasaan makan mereka.
Penelitian di AS juga menemukan bahwa limpasan dari satu
puntung rokok saja dapat membunuh ikan dalam toples air 1 Liter. Jika ini
diterjemahkan ke dalam jumlah puntung rokok yang masuk ke sistem air, itu lebih
dari jelas sejauh mana ikan terkena dampak setiap tahun. Manusia juga tidak
luput jika, kebetulan, mereka menelan bahan kimia dengan mengonsumsi ikan yang
terkena.
9. Dampak Kesehatan pada Hewan Peliharaan
Ketika hewan peliharaan berada di luar ruangan, mereka
melakukan banyak hal seperti mengendus sampah dan jalanan. Ini menempatkan
hewan peliharaan, anjing dan kucing, pada risiko tinggi menelan puntung rokok
yang tergeletak di tanah sebagai sampah. Konsekuensinya dapat merusak dan
bahkan dapat membunuh hewan peliharaan.
Asap rokok juga dapat membuat hewan peliharaan rentan
terhadap asma atau komplikasi paru-paru lainnya. Mereka sama-sama tidak terhindar
dari kanker seperti rekan-rekan manusia mereka.
10. Efek pada Ternak
Sampah rokok memiliki efek besar pada ternak dan peternakan
di seluruh dunia. Puntung dan kemasan rokok mengandung bahan kimia dan racun
yang bisa sangat berbahaya bagi organisme hidup yang mengkonsumsinya. Saat
ternak memakan sampah ini, mereka terpapar bahan kimia ini, yang dapat
menyebabkan penyakit atau kematian.
Ternak juga terpengaruh oleh sampah rokok di tanah. Ia
bekerja seperti efek domino. Sampah merembes bahan kimia ke dalam tanah, yang
meracuni rumput dan tumbuh-tumbuhan lain yang tumbuh di daerah itu. Hewan
kemudian memakan tanaman yang mengandung bahan kimia dan bisa jatuh sakit. Ini
sangat berbahaya bagi hewan penggembalaan, yang memakan banyak vegetasi dari
berbagai daerah.
11. Mengotori Lingkungan
Sejak 1980-an, puntung rokok secara konsisten terdiri dari
30 hingga 40 persen dari semua barang yang dikumpulkan dalam pembersihan pantai
dan perkotaan internasional tahunan.
Rokok dan puntung rokok terdiri hampir 38 persen dari semua
sampah yang dikumpulkan selain filter rokok, pemantik rokok, ujung cerutu dan
bungkus atau pembungkus tembakau, menjadikannya barang yang paling banyak
dikotori di jalan raya AS, pantai, area ritel, saluran pembuangan, dok
pemuatan, lokasi konstruksi dan tempat rekreasi. Studi memperkirakan bahwa
perokok membuang sebanyak 65 persen puntung rokok mereka.
Filter rokok terbuat dari selulosa asetat, plastik yang,
meskipun secara teknis dapat terurai secara hayati, hanya terdegradasi dalam
keadaan biologis yang parah, seperti ketika filter terkumpul di limbah.
Dalam praktiknya, puntung rokok yang dibuang di jalan dan
pantai tidak terurai. Matahari dapat memecah puntung rokok, tetapi hanya
menjadi potongan-potongan kecil sampah yang larut ke dalam air dan/atau tanah.
Bahkan dalam kondisi optimal, dibutuhkan setidaknya sembilan bulan agar puntung
rokok terurai.
12. Biaya Pembersihan
Kekhawatiran yang berkembang atas dampak limbah tembakau
terhadap lingkungan, serta biaya pembersihan yang cukup besar, telah mendorong
negara bagian, kotamadya, dan lembaga untuk memberlakukan berbagai tindakan
kebijakan, dan mereka telah melarang merokok di pantai, di taman, dan banyak
lainnya. tempat.
13. Kebakaran Hutan (Kebakaran Hutan)
Kebakaran hutan yang dimulai dengan membakar puntung rokok
di seluruh dunia tidak terhitung jumlahnya. Sekitar 17.000 orang di seluruh
dunia meninggal setiap tahun karena kebakaran yang dipicu oleh pemantik api
atau rokok bekas yang dibakar. Dalam hal kerusakan properti, kerugiannya lebih
dari 27 miliar dolar AS setiap tahun.
Lebih lanjut, kebakaran hutan tersebut merusak lingkungan,
menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, hilangnya habitat, polusi udara,
penggundulan hutan dan kematian manusia dan hewan liar. Kebakaran hutan yang
dimulai oleh puntung rokok pada tahun 1987 di Cina menewaskan 300 orang,
menyebabkan 5.000 lainnya kehilangan tempat tinggal dan menghancurkan sekitar
1,3 juta hektar lahan.
No comments