Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan adalah salah
satu bioteknologi dalam bidang reproduksi ternak yang memungkinkan manusia
mengawinkan ternak betina yang dimiliki tanpa perlu seekor pejantan. Inseminasi
Buatan merupakan suatu rangkaian proses yang terencana dan terprogram karena
menyangkut kualitas genetik ternak di masa yang akan datang. Pelaksanaan dan
penerapan teknologi Inseminasi Buatan di lapangan dimulai dengan langkah
pemilihan pejantan unggul sehingga akan lahir anak yang kualitasnya lebih baik
dari induknya, selanjutnya dari pejantan tersebut dilakukan penampungan semen,
penilaian kelayakan kualitas semen, pengolahan dan pengawetan semen dalam
bentuk cair dan beku, serta teknik inseminasi ke dalam saluran reproduksi
ternak betina (Depdiknas,2001).
Usaha untuk mempertahankan kualitas semen dan
memperbanyak semen dari pejantan unggul adalah dengan melakukan pengenceran
menggunakan beberapa bahan pengencer. Syarat bahan pengencer adalah harus dapat
menyediakan nutrisi bagi kebutuhan spermatozoa selama penyimpanan, harus
memungkinkan spermatozoa dapat bergerak secara progresif, tidak bersifat racun
bagi spermatozoa, menjadi penyanggah bagi spermatozoa, dapat melindungi
spermatozoa dari kejutan dingin (cold shock) untuk semen beku (Solihati
dan Kune,2010).
Keutuhan membran spermatozoa dapat ditentukan berdasarkan
persentase keutuhan membran plasma spermatozoa yang diuji dengan metode Hypo-Osmotic Swelling Test (HOST) dan
diamati dengan mikroskop pembesaran 400 kali. Spermatozoa yang mempunyai
integritas membran utuh ditandai dengan adanya pembengkakan kepala dan ekor
yang berputar (Jayendra,1990).
Membran plasma yang menyelubungi sebuah sel berfungsi
membatasi keberadaan sebuah sel dan memelihara perbedaan pokok antara isi sel
dengan lingkungannya. Membran tersebut tidak hanya sebuah penyekat pasif,
tetapi juga sebuah filter yang mempunyai kemampuan memilih bahan yang melintas
dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan di dalam sel.
Bahan-bahan yang diperlukan oleh sel dapat masuk dan bahan yang tidak
diperlukan dapat melintas keluar sel (Nawang,2005).
No comments