Bentuk dan Ketersediaan Nitrogen Dalam Tanah
Pupuk Urea adalah salah satu pupuk buatan dengan rumus
kimianya CO (NH2)2. Pupuk Urea mengandung 45% N, yang
berbentuk kristal putih. Pupuk ini juga terdapat dalam bentuk tepung terdiri
dari hablur-hablur berjarum atau berprisma dan berbentuk butiran dengan
diameter 1 – 3 mm (Soegiman, 1976).
Pupuk Urea bersifat higroskofis, mulai menarik uap air pada
kelembaban nisbi udara 73% (Hardjowigeno, 1987). Unsur Nitrogen yang terkandung
dalam Urea dapat langsung tersedia bagi tanah dan Urea kurang mempengaruhi
derajat keasaman tanah (Jacob dan Uex Kull, 1972). Bila Urea diberikan ke dalam
tanah proses hidrolisa cepat sekali terjadi sehingga mudah menguap menjadi
amoniak.
Nitrogen tanah secara umum dapat dibagi dalam dua bentuk
yaitu organik dan anorganik. Bentuk organik merupakan bagian terbesar, bentuk
anorganik dapat berbentuk NH44, NO2-,
NO3-, N2O dan NO. Sedangkan gas N2
hanya dapat dimanfaatkan oleh bakteri Rhizobium (Hakim et al,
1986).
Tanaman menyerap Nitrogen dalam bentuk NH4+
dan NO3-, ion-ion ini dalam tanah berasal dari pupuk yang
ditambahkan serta dekomposisi bahan organik. Sehingga dekomposisi bahan organik
merupakan sumber utama nitrogen dalam tanah dan dapat juga berasal dari air
atau air irigasi (Hakim et al, 1986).
Pada umumnya ketersediaan hara untuk tanaman dalam tanah
relatif rendah walaupun kadang-kadang jumlahnya cukup tinggi. Keadaan ini
sangat dipengaruhi oleh sifat dan ciri-ciri tanah serta ciri-ciri dari unsur
hara itu sendiri. Faktor tanah yang mempengaruhi ketersediaan nitrogen dalam
tanah adalah bahan organik, kemasaman tanah dan tipe liat.
Nitrogen merupakan unsur hara utama yang sangat diperlukan
tanaman, terutama dalam pembentukan butir-butir hijau daun dan senyawa lainnya
dalam tubuh tanaman. Sarief (1986) menyatakan bahwa, unsur nitrogen berpengaruh
dalam pertumbuhan bibit terutama dalam pertumbuhan vegetatif yang mencakup
pertumbuhan akar, batang dan daun.
Menurut Rinsema (1989), peranan nitrogen adalah sebagai
unsur pembangun protoplasma dalam sel, juga merupakan unsur penting pada proses
pembentukan protein. Nitrogen diserap tanaman dalam jumlah yang relatif banyak
dan dijumpai hampir diseluruh bagian tanaman. Jika nitrogen tersedia secara
berlebihan, maka daun tanaman menjadi tebal dan berwarna hijau tua. Apabila
tanaman kekurangan nitrogen mengakibatkan daun-daun menguning, pertumbuhan
kurang sempurna, tanaman kerdil, percabangan kurang, perakaran lemah dan
apabila berlanjut daun-daun menjadi gugur dan akhirnya mati (Dwijoseputro,
1983).
No comments