hewan coba
PENGENALAN HEWAN COBA
Hewan
coba atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan yang khusus
diternakkan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan labboratorium tersebut
digunakan sebagai model untuk peneltian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia.
Beberapa jenis hewn dari yang ukurannya terkecil dan sederhana ke ukuran yang
besar dan lebih komplek digunakan untuk keperluan penelitian ini, yaitu:
Mencit, tikus, kelinci, dan kera.
a)
Data biologik normal
- Konsumsi pakan per hari
- Konsumsi air minum per hari
- Diet protein
- Ekskresi urine per hari
- lama hidup
- Bobot badan dewasa
-
Jantan
-
Betina
- Bobot lahir
- Dewasa kelamin
(jantan=betina)
- Siklus estrus (menstruasi)
- Umur sapih
- Mulai makan pakan kering
- Rasio kawin
- Jumlah kromosom
- Suhu rektal
- Laju respirasi
- Denyut jantung
- Pengambilan darah maksimum
- Jumlah sel darah merah
(Erytrocyt)
- Kadar haemoglobin(Hb)
- Pack Cell Volume (PCV)
- Jumlah sel darah putih
(Leucocyte)
|
5 g (umur 8 minggu)
6,7 ml (umur 8
minggu)
20-25%
0,5-1 ml
1,5 tahun
25-40 g
20-40 g
1-1,5 g
28-49 hari
4-5 hari
(polyestrus)
21 hari
10 hari
1 jantan – 3 betina
40
37,5oC
163 x/mn
310 – 840 x/mn
7,7 ml/Kg
8,7 – 10,5 X 106
/ μl
13,4 g/dl
44%
8,4 X 103
/μl
|
b)
Cara handling
Untuk
memegang mencit yang akan diperlakukan (baik pemberian obat maupun pengambilan
darah) maka diperlukan cara-cara yang khusus sehingga mempermudah cara
perlakuannya. Secara alamiah mencit denderung menggigit bila mendapat sedikit
perlakuan kasar. Pengambilan mencit dari kandang dilakukan dengan mengambil
ekornya kemudian mencit ditaruh pada kawat kasa dan ekornya sedikit ditarik.
Cubit kulit bagian belakang kepala dan jepit ekornya
Cara menghandel mencit untuk pemberian obat baik injeksi maupun peroral
Disamping
itu secara komersial telah diproduksi sebuah alat untuk menghandel hewan
laboratoium (mencit/tikus) dengan berbagai ukuran, sehingga memudahkan peneliti
untuk mengambil darah atau perlakuan lainnya
c)
Penandaan (identifikasi) hewan laboratorium.
Beberapa cara
penandaan hewan lab. Dilakukan untuk mengetahui kelompok hewan yang
diperlakukan berbeda dengan kelompok lain. Penandaan ini dapat dilakukan secara
permanen untuk penelitian jangka panjang (kronis), sehingga tanda tersebut
tidak mudah hilang. Yaitu : dengan ear tag (anting bernomor), tatoo pada ekor,
melubangi daun telinga dan elektronik transponder.
d)
Pengambilan darah
Pada
umumnya pengambilan darah terlalu banyak pada hewan kecil dapat menyebabkan
shok hipovolemik, stress dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Tetapi bila
dilakukan pengambilan sedikit darah tetapi sering, juga dapat menyebabkan
anemia. Pada umumnya pengambilan darah dilakukan sekitar 10% dari total volume
darah dalam tubuh dan dalam selang waktu 2-4 minggu. Atau sekitar 1% dengan
interval 24 jam. Total darah yang diambil sekitar 7,5% dari bobot badan.
Diperkirakan pemberian darah tambahan (exsanguination) sekitar setengah dari
total volume darah. Contohnya: Bobot 25g, total volume darah 1,875 ml, maksimum
pengambilan darah 0,1875 ml, maka pemberian exsanguination 0,9375 ml.
Pengambilan
darah dapat dilakukan pada lokasi tertentu dari tubuh, yaitu:
- vena lateral dari ekor
-
sinus orbitalis mata
-
vena saphena (kaki)
-
langsung dari jantung.
Sedangan tempat atau lokasi untuk injeksi, volume sediaan dan ukuran
jarum adalah sebagai berikut:
|
IV
|
IP
|
IM
|
SC
|
Oral
|
Lokasi
|
Lateral ekor
|
|
Tidak direkomendasi
|
Belakang leher
|
|
Volume
|
0,2 ml
|
2-3 ml
|
|
2-3 ml
|
5-10 ml/Kg
|
Ukuran jarum
|
<25 guage
|
<21guage
|
|
<20 guage
|
Jarum tumpul 22-24
guage
|
e)
Euthanasia:
Dengan beberapa cara yaitu euthanasia dengan CO2,
injeksi barbiturat over dosis (200mg/Kg) IP atau dengan dislokasi maupun
dekapitasi. Yang terakhir perlu keahlian khusus dan bergantung pada tujuan
dilakukan euthanasia.
2. Tikus.
a) Data biologik
- Konsumsi pakan per hari
- Konsumsi air minum per hari
- Diet protein
- Ekskresi urine per hari
- lama hidup
- Bobot badan dewasa
-
Jantan
-
Betina
- Bobot lahir
- Dewasa kelamin
(jantan=betina)
- Siklus estrus (menstruasi)
- Umur sapih
- Mulai makan pakan kering
- Rasio kawin
- Jumlah kromosom
- Suhu rektal
- Laju respirasi
- Denyut jantung
- Pengambilan darah maksimum
- Jumlah sel darah merah
(Erytrocyt)
- Kadar haemoglobin(Hb)
- Pack Cell Volume (PCV)
- Jumlah sel darah putih
(Leucocyte)
|
5 g/100 g bb
8-11 ml/100 g bb
12%
5,5 ml/100 g bb
2,5- 3 tahun
300-400 g
250-300 g
5-6 g
50+10 hari
5 hari (polyestrus)
21 hari, 40-50 g
12 hari
1 jantan – 3 atau 4
betina
42
37,5oC
85 x/mn
300 – 500 x/mn
5,5 ml/Kg
7,2-9,6 X 106
/ μl
15,6 g/dl
46%
14 X 103
/μl
|
b) Cara handling
Pertama ekor dipegang sampai
pangkal ekor. Kemudian telapak tangan menggenggam melalui bagian belakang tubuh
dengan jari telunjuk dan jempol secara perlahan diletakkan dismping kiri dan
kanan leher. Tangan yang lainnya membantu dengan menyangga dibawahnya, atau
tangan lainnya dapat digunakan untuk menyuntik.
Gambar 3. Cara
memegang tikus untuk dilakukan injeksi ip.
Gambar 4. cara
memegang tikus
f)
Penandaan (identifikasi) hewan laboratorium.
Beberapa cara
penandaan hewan lab. Dilakukan untuk mengetahui kelompok hewan yang
diperlakukan berbeda dengan kelompok lain. Penandaan ini dapat dilakukan secara
permanen untuk penelitian jangka panjang (kronis), sehingga tanda tersebut
tidak mudah hilang. Yaitu : dengan ear tag (anting bernomor), tatoo pada ekor,
melubangi daun telinga dan elektronik transponder.
g)
Pengambilan darah
Pada
umumnya pengambilan darah terlalu banyak pada hewan kecil dapat menyebabkan
shok hipovolemik, stress dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Tetapi bila
dilakukan pengambilan sedikit darah tetapi sering, juga dapat menyebabkan
anemia. Pada umumnya pengambilan darah dilakukan sekitar 10% dari total volume
darah dalam tubuh dan dalam selang waktu 2-4 minggu. Atau sekitar 1% dengan
interval 24 jam. Total darah yang diambil sekitar 7,5% dari bobot badan.
Diperkirakan pemberian darah tambahan (exsanguination) sekitar setengah dari
total volume darah. Contohnya: Bobot 300g, total volume darah 22,5 ml, maksimum
pengambilan darah 2,25 ml, maka pemberian exsanguination 11,25 ml.
Pengambilan
darah harus menggunakan alat seaseptik mungkin. Untuk meningkatkan
vasodilatasi, perlu diberi kehangatan pada hewan tersebut, misalnya taruh dalam
ruangan dengan suhu 40oC selama 10-15 menit, dengan mememasang lampu
pemanas dalam ruangan tersebut.
Pengambilan
darah dapat dilakukan pada lokasi tertentu dari tubuh, yaitu:
-
vena lateral dari ekor
-
bagian ventral arteri ekor
-
sinus orbitalis mata
-
vena saphena (kaki)
-
anterior vena cava
-
langsung dari jantung.
Sedangan tempat
atau lokasi untuk injeksi, volume sediaan dan ukuran jarum adalah sebagai
berikut:
|
IV
|
IP
|
IM
|
SC
|
Oral
|
Lokasi
|
Lateral ekor dan
vena saphena
|
|
Otot quadricep,
bag. Belakang paha
|
Belakang leher
|
|
Volume
|
0,5 ml
|
5-10 ml
|
0,1 ml
|
5-10 ml
|
5-10 ml/Kg
|
Ukuran jarum
|
<23 guage
|
<21gauge
|
<21gauge
|
<20 gauge
|
Jarum tumpul 18-20
guage
|
h)
Euthanasia:
Dengan beberapa cara yaitu euthanasia dengan CO2,
injeksi pentobarbital over dosis (40-60mg/Kg) IP atau dengan
ketamin/medetomidin, 60-75 mg/Kg ip. Atau dengan obat anasthetika lainnya.
3. Kelinci
a) Data biologik:
- Konsumsi pakan per hari
- Konsumsi air minum per hari
- Diet protein
- Ekskresi urine per hari
- lama hidup
- Bobot badan dewasa
-
Jantan
-
Betina
- Bobot lahir
- Dewasa kelamin:
-
Jantan
-
Betina
- Siklus estrus (menstruasi)
- Umur sapih
- Mulai makan pakan kering
- waktu untuk kawin kembali
setelah
- Rasio kawin
- Jumlah kromosom
- Suhu rektal
- Laju respirasi
- Denyut jantung
- volume darah
- Pengambilan darah maksimum
- Jumlah sel darah merah
(Erytrocyt)
- Kadar haemoglobin(Hb)
- Pack Cell Volume (PCV)
- Jumlah sel darah putih
(Leucocyte)
|
100-200 g
200-500ml
14%
30- 35 ml
5-7 tahun
4-5,5 Kg
4,5-6,5 Kg (NZ)
30-100 g
5-6 bulan (4,5Kg)
6-7 bulan 4Kg
polyestrus
(diinduce)
8 minggu. 1,8 Kg
16-18 hari
35-42 hari
1 jantan –
6-10 betina
44
39,5oC
51 x/mn
200 – 300 x/mn
55-65 ml/Kg
7,7 ml/Kg
4-7 X 106
/ μl
10-15 g/dl
33-48 %
5-12 X 103
/μl
|
b) Cara handling
Kadang kelinci mepunyai kebiasaan
untuk mencakar atau menggigit. Bila penanganan kurang baik, kelinci sering
berontak dan mencakarkan kuku dari kaki belakang dengan sangat kuat yang kadang
dapat menyakiti dirinya sendiri. Kadang kondisi tersebut dapat menyebabkan
patahnya tulang belakang kelinci yang bersangkutan.
Cara menghandel adalah dengan
menggenggam bagian belakang kelinci sedikit kedepan dari bagian tubuh, dimana
bagian tersebut kulitnya agak longgar. Kemudian angkat kelinci dan bagian
bawahnya disangga.
Gambar 5. Cara
menghadel kelinci
Sedangkan cara menangani kelinci
perlakuan baik untuk diijeksi ataupun untuk pengambilan darah diperlukan
peralatan khusus dimana kelinci tidak dapat benyak bergerak.
Gambar 6. cara
menangani kelinci untuk perlakuan pengambilan darah ataupun untuk pemberian
obat.
c) Penandaan
Penandaan kelinci dapat dilakukan
secara individu hewan ataupun kelompok. Penandaan banyak dilakukan pada daerah
telinga yang berupa “ear tag” (anting telinga yang dapat diberi nomor). Dapat
juga dengan tatoo pada telinga.
d) Pengambilan
darah
Terlalu banyak mengambil darah dalam
waktu satu kali akan dapat menyebabkan shock hypovolemik, stress fisiologik dan
kematian. Sedangkan pengambilan darah yang sedikit dan dalam frekwensi waktu
yang sering dapat menyebabkan anemia.
Pada umumnya pengambilan darah 10%
dari total volume darah dalam selang waktu 2-4 minggu cukup baik dilakukan,
atau 1% dalam interval 24 jam. Total volume darah dapat dihitung sekitar 7,5%
dari bobot tubuh.
Perkiraan volume exsanguinasion
(pemberian volume cairan/darah) sekitar setengah dari total volume darah..
mIsalnya bobot kelinci 3 Kg, maka total volume darah 225 ml, sampel pengambilan
darah meksimum 22,5 ml dalam interval 2-4 minggu, jadi volume exsanguinasion
112,5 ml.
Pengambilan
darah dilakukan dari beberapa lokasi tubuh taitu:
-
Arteri sentral di telinga
-
Bagian lateral vena saphena
-
Vena jugularis
-
Vena cava anterior
-
Jantung
Sedangan tempat atau lokasi untuk injeksi, volume sediaan dan ukuran
jarum adalah sebagai berikut:
|
IV
|
IP
|
IM
|
SC
|
Oral
|
Lokasi
|
Vena marginal
telinga
|
|
Otot quadricep,
bag. Belakang paha, otot lumbal
|
Belakang leher
|
|
Volume
|
1-5 ml
|
50-100 ml
|
0,5-1 ml
|
50-100 ml
|
5-10 ml/Kg
|
Ukuran jarum
|
<21 guage
|
<2gauge
|
<20gauge
|
<20 gauge
|
Jarum tumpul 18-20
guage
|
e) Anasthesia
Anasthesia dapat dilakukan
secara inhalant maupun injeksi.
Anasthesia inhalant dilakukan dengan inhalan “isofluran”, sedangkan untuk
injeksi dapat diberikan pentobarbital 20-60 mg/Kg iv dan terjadi efek setelah
1-3 jam. Beberapa obat anasthesia umum dpat juga diberikan sesuai dengan
anjuran. Sedangkan euthanasia (pembunuhan) pada hewan kelinci jarang dilakukan.
4. Kera
Kera adalah termasuk non-human
primata, dimana hewan ini sangat berguna untuk penelitian yang erat hubungannya
dengan manusia. Banyak sekali jenis primata, tetapi yang sering digunakan untuk
keperluan penelitian adalah kera ekor panjang.
a. data biologik
- Konsumsi pakan per hari
- Konsumsi air minum per hari
- Diet protein
- Ekskresi urine per hari
- lama hidup
- Bobot badan dewasa
-
Jantan
-
Betina
- Bobot lahir
- Dewasa kelamin:
-
Jantan
-
Betina
- Siklus estrus (menstruasi)
- Umur sapih
- Mulai makan pakan kering
- waktu untuk kawin kembali
- Rasio kawin
- Jumlah kromosom
- Suhu tubuh
- Laju respirasi
- Denyut jantung
- volume darah
- Pengambilan darah maksimum
- Jumlah sel darah merah
(Erytrocyt)
- Kadar haemoglobin(Hb)
- Pack Cell Volume (PCV)
- Jumlah sel darah putih
(Leucocyte)
|
2-4% dari bobot
badan
2-4% dari bobot
badan
-
-
12-15 tahun
12 Kg
10 Kg
500-700 g
6 tahun
5 tahun
28 hari
3-6 bulan
20-30 hari
-
1 jantan – 10 betina
-
38,8oC
40 x/menit
192 x/mn
75 ml/Kg
-
4,6-6,5 X 106
/ mm3
12,5 g/100ml
42%
15 X 103
/mm3
|
b. Cara handling
Cara menghandel primata ini
memerlukan alat yang khusus sehingga hewan tidak dapat bergerak.
Gambar 6. Perlu
alat khusus untuk menghandel kera
5.
Uji metabolisme obat
Dalam melakukan uji metabolisme
suatu obat dalam tubuh hewan percobaan, perlu dilakukan pada kandang individu.
Kandang tersebut dirancang khusus untuk mendapatkan contoh dari hasil
metabolisme , seperti didalam urine, faeses dan sebagainya. Kandang dibuat
sedemikian rupa sehingga koleksi urine dan feses dapt dilakukan dengan mudah
tidak tercampur dengan dengan pakan atau air minum.
No comments