HISTOPATOLOGI USUS AYAM BROILER
Koksidiosis
merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang banyak menimbulkan
kerugian pada peternakan ayam. Koksidiosis atau berak darah adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasit genus Eimeria
(Soulsby, 1986). Koksidiosis dibagi menjadi dua macam, yaitu koksidiosis sekum
yang disebabkan oleh Eimeria tenella
dan koksidiosis usus halus yang disebabkan oleh Eimeria necatrix dan spesies Eimeria
lainnya. Parasit dapat menyebabkan perdarahan hebat pada usus yang dapat
mengakibatkan kematian (Soulsby, 1986). Usaha pengendalian koksidiosis yang
selama ini dilakukan adalah pemberian koksidiostat, baik melalui pakan maupun
air minum. Pemberian koksidiostat tidak banyak membantu, apabila infeksinya
berat ayam masih dapat terinfeksi kembali, bahkan pemakaian secara rutin dapat
menimbulkan galur Eimeria yang
resisten dan adanya residu kimia pada daging ayam. Metode pengendalian yang
lebih murah dan efisien dilakukan dengan cara vaksinasi. Beberapa vaksin yang
pernah dicoba adalah vaksin bentuk ookista utuh yang dilemahkan (Shirley,
1996). Vaksin yang mengandung ookista yang dilemahkan menghasilkan siklus
merogoni lebih rendah dan lebih aman digunakan (Meeusen et al., 2007). Beberapa metode pelemahan ookista Eimeria telah dilakukan, seperti radiasi sinar gamma (Partodihardjo dkk.,
1995), rekayasa suhu dan lama penyimpanan sporokista (Lastuti dkk., 2005),
atenuasi dengan seleksi galur precocious
pada ayam petelur (Cahyaningsih dan Ashadi, 1994). Dalam
penelitian tersebut didapatkan hasil atenuasi dengan indikasi majunya periode
prepaten serta berkurangnya skor lesi perlukaan pada usus. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan apakah
atenuasi patogenitas E. necatrix
melalui serial pasase ookista muda dapat menurunkan tingkat kerusakan gambaran
histopatologi usus ayam .
No comments