LICHENS (Lumut Kerak)
L
|
ichenes
(lumut kerak) merupakan gabungan antara fungi dan algae sehingga secara
morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lumut kerak ini hidup secara
epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah sekitar kutub
utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi. Tumbuhan
ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah.
Tumbuhan ini bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu.
Dalam
hidupnya lichens tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan terhadap
kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichens yang hidup pada batuan
dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati,
dan jika turun hujan bisa hidup kembali. Lichens menghasilkan lebih dari 500
senyawa biokimia yang unik untuk dapat beradaptasi pada habitat yang ekstrim.
Senyawa tersebut berguna untuk mengontrol sinar terik matahari, mengusir atau menolak
(repellen) herbivora, membunuh mikroba dan mengurangi kompetisi dengan
tumbuhan, dan lainnya. Diantaranya berbagai jenis pigmen dan antibiotik yang
juga membuat lichens ini sangat berguna bagi manusia pada masyarakat
tradisional. Tumbuhan ini memiliki warna yang bervariasi seperti putih, hijau
keabuabuan, kuning, oranye, coklat, merah dan hitam.
Algae
dan jamur bersimbiosis membentuk lichens baru jika bertemu jenis yang tepat. Dimana sedikit banyak berpengaruh, seperti jamur tidak
bisa melakukan fotosintesis, kemampuan ini secara alami dilakukan secara bebas
oleh algae. Lichens biasanya ditemukan disekitar lingkungan dimana organisme
lain tidak dapat tumbuh dan mereka berhasil membuat suatu koloni pada
lingkungan tersebut yang dikarenakan oleh hubungan mutualisme antara algae
dengan jamur.
Para
ahli mengemukakan berbagai pendapat mengenai pengelompokan atau klasifikasi lichens
dalam dunia tumbuhan. Ada yang berpendapat bahwa lichens dimasukkan ke dalam
kelompok yang tidak terpisah dari jamur, tapi kebanyakan ahli berpedapat bahwa lichens
perlu dipisahkan dari fungi atau menjadi golongan tersendiri. Alasan dari
pendapat yang kedua ini adalah karena jamur yang membangun tubuh lichens tidak
akan membentuk tubuh lichens tanpa algae. Hal lain didukung oleh karena adanya
zat-zat hasil metabolisme yang tidak ditemui pada algae dan jamur yang hidup
terpisah.
Bentuk dari lichens biasanya dapat dideterminasi dengan
melihat sel jamurnya saja, dan sebagian besar jenis jamur dapat membentuk
asosiasi dengan lichens. Keanekaragaman dari tipe algae lebih sedikit, dan
banyak dari tipe lichens mungkin mempunyai komponen algae yang sama. Beberapa lichens
terdiri dari sianobakteri termasuk dalamalgae yang berfungsi sebagai komponen
fototropik. Algae atau sianobakteri biasanya ada pada lapisan yang berbeda pada
struktur lichens.
Jamur
sangat jelas mendapatkan keuntungan, tetapi apa keuntungan yang didapatkan algae?.
Jamur dipastikan menyediakan tempat untuk algae tumbuh yang terlindung dari
erosi oleh hujan dan angin. Sebagai tambahan, jamur memfasilitasi algae untuk
menarik dan menyerap air dari batu atau substrat lain dan kebutuhan nutrient
anorganik esensial lainnya untuk pertumbuhan algae dimana lichens hidup. Asam lichens
merupakan senyawa organik komplek yang dihasilkan oleh jamur, dalam bentuk
nutrient yang tidak larut dan chelation.
Kegunaan jamur lainnya adalah melindungi algae dari kekeringan; sebagian besar
tempat hidup lichens adalah tempat hidup yang kering (batu, tanah, atap rumah, dan
jamur pada umumnya lebih baik mentolerir kondisi kekurangan air daripada algae.
Sebagian besar lichens tumbuh secara ekstrim lambat –
untuk tumbuh 2 cm saja, lichens yang tumbuh pada batu bisa menempuh waktu
bertahun-tahun. Pengukuran pertumbuhan lichens, berkisar antara 1 mm per tahun
tetapi tidak lebih 3 cm/tahun tergantung dari organisme yang bersimbiosis,
banyaknya hujan yang turun dan sinar matahari yang didapat, dan cuaca pada
umumnya. Walaupun lichens hidup tumbuh dialam pada kondisi yang tidak
menguntungkan, lichens sangat sensitif terhadap pencemaran udara dan cepat
menghilang pada daerah yang mempunyai kadar polusi udara yang berat. Salah satu
yang menyebabkan ini terjadi lichens dapat menyerap dan mengendapkan mineral
dari air hujan dan udara dan tidak dapat mengeluarkannya sehingga konsentrasi
senyawa yang mematikan seperti SO2 sangat mudah masuk.
No comments