Memeriksa dan Menaksir Jumlah Algae Tanah Dengan Metode Most Probable Number (MPN)
I.
TUJUAN
Untuk menduga ukuran populasi alga
total dan alga pemfiksasi nitrogen di dlam tanah dengan MPN.
II. TEORI
Jumlah terbanyak algae dijumpai pada
lapisan tanah yang dekat sekali dengan permukaan tanah yang lembab, dimana
dapat terjadi fotosintesis. Jadi pada tanah-tanah sawah di daerah tropis dimana
intensitas cahaya tinggi biasanya banyak dijumpai algae. Algae penting karena banyak memberikan senyawa hasil fotosintesis
pada tanaman atau beberapa spesies memberikan senyawa Nitrogen hasil fiksasi
dari udara.
Metode yang paling banyak digunakan
untuk menduga jumlah algae adalah metode pengenceran pada media cairan yang
selektif sehingga hanya algae yang bersifat fotosintetik yang dapat tumbuh
selama inkubasi di tempat yang mendapat cahaya. Penghitungan dilakukan dengan
uji “Most Probable Number”.
Ganggang (algae) banyak tersebar luas di alam. Beberapa algae terdapat
pada permukaan tanah, tetapi sulit diketahui jumlah serta kegunaannya. Jumlah terbanyak dijumpai pada lapisan tanah
yang dekat sekali dengan permukaan tanah yang lembab, dimana dapat terjadi
fotosintesis. Jadi pada tanah-tanah
sawah di daerah tropis dimana intensitas cahaya tinggi biasanya banyak dijumpai
algae. Algae penting karena banyak
memberikan senyawa hasil fotosintesis pada tanaman atau beberapa spesies memberikan
senyawa Nitrogen hasil fiksasi dari udara.
Algae dalam tanah terdapat dalam bentuk uniseluler atau bentuk filamen
dan beberapa spesies tertentu dapat berkembang dalam bentuk non fotosintetik
pada tempat-tempat yang tidak kena cahaya.
Berdasarkan tempat hidupnya algae yang hidup diperairan
mempunyai zonatium yaitu setiap spesies algae hidup disuatu tempat dengan
kondisi tertentu. Algae berkembang biak secara seksual atau aseksual. Secara
aseksual ganggang membelah biner, melibatkan produksi spora-spora uniseluler
diantaranya akinet, akinet adalah sel-sel vegetatif yang memiliki dinding yang
menebal sehingga dapat bertahan dalam keadaan
kering dan kondisi-kondisi lain yang tidak menguntungkan. Algae
menghasilkan oksigen dalam proses fotosintesis. Ganggang dimanfaatkan manusia
dalam banyak cara. Algae di manfaatkan sebagai makanan di negara- negara timur.
Di negara- negara yang banyak mempunyai algae merah dan coklat organisme ini di
gunakan sebagai pupuk. Banyak algae mensintesis vitamin A dan D.
Metode yang paling banyak digunakan untuk menduga jumlah algae adalah
metode pengenceran pada media cairan yang selektif sehingga hanya algae yang
bersifat fotosintetik yang dapat tumbuh selama inkubasi di tempat yang mendapat
cahaya. Penghitungan dilakukan dengan uji “Most Probable Number”.
Metode MPN memungkinkan kita untuk menduga populasi mikrorganisme tanpa
menghitung jumlah sel atau koloni. Metode MPN didasarkan pada penentuan ada
atau tidaknya mikroorganisme di dalam tempat inkubasi yang diinokulasi dengan
suatu seri pengenceran suspensi tanah atau bahan lain. Agar perkiraaan jumlah
mikroorganisme dengan MPN berguna, adalah sangat penting bahwa satu sel harus
mampu untuk memulai pertumbuhan di dalam medium yang digunakan. Juga bila
beberapa grup organisme terdapat di dalam bahan yang sedang diteliti,
lingkungan harus sedemikian rupa sehingga organisme lain tidak menghalangi
pertumbuhan organisme yang sedang diteliti.
Contoh tanah sawah segar dari
lapisan aerob (0-3 cm dari permukaan tanah).
Aquadest steril.
Pipet steril 1.0 ml dan 10 ml.
Tabung reaksi 100 ml dengan rak
tabungnya.
Medium Bristol dengan N untuk
menghitung algae total (medium a).
Medium Bristol bebas N untuk
menghintung algae pemfiksasi nitrogen (medium b).
Gelas obyek dan gelas penutup.
IV.
CARA KERJA
1.
Timbang 1 g contoh tanah segar
campurkan dengan 9 ml aquadest sehingga didapat suspensi tanah dengan
pengenceran10-1 dan kocok selama 5 menit. Tambahkan 1 ml suspensi 10-1
ke dalam 9 ml aquadest (10-2) lakukan pengenceran sampai 10-6
2.
Pindahkan dari pengenceran 10-1,
10-2 dan 10-3 masing-masing 1 ml ke dalam lima buah
tabung reaksi berisi 10 ml medium Gerlof bebas N (medium b). Pindahkan dari pengenceran 10-4, 10-5
dan 10-6 masing-masing ke dalam 5 buah tabung reaksi berisi 10 ml medium
Gerlof dengan N (medium a).
3.
Susun ke 30 tabung di rak sesuai
dengan pengencerannya dan inkubasikan 30 hari di dalam rumah kaca dengan posisi
rak miring agar didapatkan pencahayaan matahari yang maksimal.
4.
Amati pertumbuhan algae setiap
minggu. Pertumbuhan algae ditandai
dengan adanya warna hijau di dalam larutan ataupun di dasar dan permukaan
larutan.
5.
Catat jumlah yang menunjukkan
pertumbuhan algae dari setiap deret pengenceran (10-1, 10-2 dan 10-3 untuk laga
pemfiksasi N dan 10-4, 10-5 dan 10-6 untuk algae
yang tidak memfiksasi N)
6.
Penduga populasi algae ditentukan
dengan metode MPN.
7.
Ambil beberapa tetes larutan dari
tabung yg menunjukkan pertumbuhan, pindahkan ke gelas obyek dan amati jumlah,
morfologi, dan pigmentasi algae yang ada.
Metode MPN
1.
Hitung dan catat jumlah tabung
pada setiap pengenceran yang menunjukkan terjadinya pertumbuhan algae.
2.
Bandingkan dengan tabel propabilitas. Catat bahwa daftar kolom sebagai kode yang terdiri atas tiga buah
angka. Angka tersebut menunjukkan
jumlah nilai positif (tabung yang menunjukkan pertumbuhan algae) pada setiap
pengenceran tiga kali berturut-turut. Misal
terdapat 2 tabung positif pada pengenceran 10-1, 3 pada 10-2
dan 1 pada 10-3, maka kodenya adalah 2-3-1.
3.
Kode berhubungan dengan nilai 0,14
pada tabel probabilitas. Nilai ini
merupakan most probable number untuk
mikroba pada pengenceran kedua (dalam contoh ini adalah 10-2) yang
ditentukan menurut teori probabilitas tertentu. Berdasarkan tabel tersebut maka
MPN untuk algae dalam 1 ml pengenceran 10-2 yang digunakan sebagai
inokulum adalah 0,14 sehingga jumlah algae per gram tanah asal adalah 100 x
0,14 = 14.
V.
HASIL PENGAMATAN
Jumlah tabung positif pada setiap pengenceran
10-1
|
10-2
|
10-3
|
10-4
|
10-5
|
10-6
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
3
|
- MPN untuk Alga total :
+N = kode 5-4-3 = 280
sehingga jumlah
algae/gram tanah asal adalah 280:10-4 = 280 x 104 = 2,8 x
106 MPN/gr
- MPN untuk Alga pemfiksasi N- (-N) : kode 5-5-5
= > 1600
sehingga jumlah algae/gram tanah asal adalah 1600:10-3
= 1600x103 = 1,6x106 MPN/gr
VI. PEMBAHASAN
Di daerah tropis beberapa alga terdapat di permukaan tanah lapang yang
lembab maupun di tanah sawah dengan intensitas cahaya tinggi. Populasi alga
tanah terbanyak terdapat di lapisan tanah yang sangat dekat dengan permukaan
tanah lembab karena di tempat itu fotosintesis dapat berlangsung. Alga dianggap
penting karena dapat berperan sebagai produsen makanan melalui fotosintesis dan
beberapa spesies menghasilkan senyawa nitrogen hasil fiksasi N2 dari
udara. Alga dalam tanah terdapat dalam bentuk uniseluler atau filamen dan beberapa
spesies dapat berkembang biak dalam keadaan tanpa fotosintesis di tempat yang
tidak kena cahaya.
Pengenceran 10-1,10-2,10-3
memungkinkan jumlah algae yang terdapat dalam suspensi ini agak banyak sehingga
memungkinkan untuk tumbuhnya spesies algae yang mampu memfiksasi N. Sehingga
media yang digunakan juga bristol tanpa N Sedangkan pada pengenceran 10-4,10-5,10-6
jumlah algae semakin sedikit sehingga media yang digunakan media + N.
Algae yang tumbuh berbentuk filamen yang berwarna hijau. Pada
sebagian tabung percobaan ada yang tidak dapat terlihat adanya algae hal ini
mungkin akibat kurangnya cahaya matahari, karena algae umumnya banyak dijumpai
di tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi.
Pendugaan populasi algae bila ditentukan dengan metode MPN adalah
sebagai berikut: untuk media tanpa N diperoleh kode 5-5-5 (berturut-turut hasil
jumlah algae pada pengenceran). Pada populasi algae media dengan N diperoleh
kode 5-4-3 Sehingga jumlah alga dengan metode MPN ini diperoleh untuk alga
total adalah 2,8 x 106 sedangkan MPN untuk alga pemfiksasi N adalah
lebih dari 1,6 x 106 sel/gr tanah.
VII.
KESIMPULAN
1. Pengenceran mempengaruhi jumlah algae yang
tumbuh pada medium Bristol.
2. Algae yang tumbuh pada medium Bristol -N
adalah algae yang mampu memfiksasi N dari udara.
3. Algae yang tumbuh pada medium Bristol +N
adalah berbagai spesies algae (algae total ).
4. Algae akan tumbuh dalam jumlah yang banyak
apabila intensitas cahaya yang tinggi.
No comments