Pengamatan Burung di Taman Hutan Raya R.Soerjo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burung adalah satwa yang dapat kita jumpai di mana saja, di
sekitar rumah,taman, sawah , hutan, gunung, pantai, sungai,danau dan hamper
semua tempat di dunia ini. Burung mempunyai peranan yang besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem,
misalnya banyak burung yang memakan serangga yang menjadi hama pada tanaman,
burung madu menmbantu penyerbukan bunga, burung hantu memakan tikus yang juga
merupakan hama di sawah dan masih banyak lagi peranan burung bagi kehidupan
manusia. Punahnya burung akan mempengaruhi keseimbangan alam dan dampaknya akan
di rasakan oleh manusia.
Pengamatan burung merupakan salah satu kegiatan
yang pada dasarnya merupakan kegiatan ekoturisme yang mencakup yaitu perjalanan
di alam terbuka,kegiatan yang berkaitan dengan keserasian ekologi dan dapat
berbentuk ekspedisi (berhubungan dengan eksplorasi ilmiah bernuansa
petualangan).pengamatan burung ini berperan dalam mrndukung ekoturisme misalnya
sebagai pemandu atau yang mempromosikan eindahan alam melalui burung. Kegiatan
ini yang menjanjikan burung sebagai obyek utama belum di kembangkan secara
optimal padahal bepeluang besar untuk menarik wisatawan.
Di lihat dari pwnjelasan di atas
pengamatan burung ini juga hal yng penting unutuk id lakkan karena burung
merupakn satwa yang salah satunya di gunakan sebagai penyeimbangan. Dalam
laporan ini akan di bahas mengenai macam – macam burung yang ada di cangar
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui
macam – macam burung yang ada di cangar
2. Untuk mengetahui
jenis burung dan kehidupannya
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian tentang pengamatan burung ini dilaksanakan pada hari Sabtu sore tanggal 9 Oktober 2011 dari pukul 15.30-17.30
WIB dan minggu pagi tanggal 8 dari pukul 06.00-09.00 WIB
yang bertempat di Taman Hutan Raya Gubernur R.Suryo Cangar Batu Malang.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode
pengamatan langsung dan identifikasi
dalam setiap pos-pos yang digunakan
untuk mempermudah pengamatan burung tersebut.
3.3 Alat dan Bahan
Dalam pengamatan burung ini alat yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Mikoskop binokuler
2. Kostum gelap
3. Alas
4. Jas hujan
Sedangkan bahan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Air
2. Makanan
3.4 Objek Penelitian
Penelitian pengamatan burung ini dipusatkan
pada pengamatan morfologi burung untuk mengidentifikasi spesies tersebut seperti bentuk paruh, Sayap, warna bulu, ukuran, dan suaranya serta
ciri-ciri khasnya.
3.5 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
pengamatan burung ini adalah:
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disiapkan kostum pengamatan burung
3. Dilaksanakan pengamatan burung disetiap pos
4. Dicatat data yang didapat
5. Dianalisis data
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil
Pengamatan
No.
|
Nama Indonesia
|
Nama Ilmiah
|
Jumlah
|
Deskripsi
|
1.
|
Cucak Kutilang
|
Pycnonotus aurigaster
|
Sedikit
|
Kepala hitam, badan putih
|
2.
|
Sepah gunung
|
Pericrocotus miniatus
|
Melimpah
|
Merah, sayap punggung terdapat bercak
hitam, paruh kecil, ujung ekor putih jantan memiliki tengkuk bewarna hitam
|
3.
|
Tekukur
|
Streptopelia chinensis
|
Sedikit
|
Sayap coklat, ekor panjang, tngkuk hitam
|
4.
|
Kacamata gunung
|
Zosterops montanus
|
Sedikit
|
Sisi tubuh kecoklatan
|
5.
|
Cendet atau Bentet
|
Lanius cristatus
|
sedikit
|
Tubuhnya bewarna coklat
|
6.
|
Sikatan aceh
|
Cyornis concretus
|
sedikit
|
Biru, kecil , kepala hitam, kaki merah
|
7.
|
Anis Sisik
|
Zoothera andromedae
|
Sedikit
|
Coklat, bercak putih, paruh kecil lancip
|
8.
|
Gelatik Jawa
|
Padda oryzivora
|
Sedikit
|
Bulu putih, kecil
|
9.
|
Tuwur Asia
|
Eudynamys scolopacea
|
Sedikit
|
Bulu hitam pekat, besar, paruh hitam,
kaki merah
|
10.
|
Pijantung
|
Arachnothera longirostra
|
Sedikit
|
Kecil, hitam, penghisap madu
|
11.
|
Walet Sapi
|
Collocalia esculenta
|
Sedikit
|
Perut bawah keputihan, berubah gelap pada
dada dan tungging,
|
12
|
Cabai polos
|
Dacaeum concolor
|
sedikit
|
Bawah putih, kepala hitam, kecil, peruh
pendek
|
13.
|
Merbah cerocok
|
Pycnonotus goiavier
|
sedikit
|
Kecil, coklat, bawah kuning, paruh
lancip, ekor, coklat tua
|
4.2 Spesies Burung
4.2.1
Kacamata Gunung ( Zosterops montanus)
Dalam pengamatan burung yang dilakukan di
Cangar tepatnya di Hutan Raya R. Soeryo. Kami mengamati tepatnya pukul 07.46
WIB di atas ranting pohon terdapat
seekor burung yang jika diamati dengan teropong binokuler Nampak ciri-ciri burung tersebut berupa sisi
tubuh kecoklatan.Pengamatan yang dilakukan mengalami kesulitan karena
pergerakan burung yang cepat dan hinggap pada ranting yang lebat dan tertutup
daun membuat pengamatan tidak jelas walaupun menggunakan teropong binokuler.
Menurut McKinnon( 2010), Burung Kacamata gunung ini memiliki cirri-ciri yaitu berukuran kecil
( 11 cm), berperut putih atau abu-abu. Tubuh bagian atas hijau-zaitun, perut
keputih-putihan, sisi tubuh kecoklatan. Tiga ras berbeda-beda dalam
ciri-cirinya tetapi semua dapat dibedakan dengan burung kacamata lain oleh
tidak adanya warna kuning pada perut dan
iris yang putih yang khas. Iris putih, paruh atas hitam , paruh bawah lebih pucat
kaki hitam.
Persebaran dari spesies burung ini meliputi
pegunungan dan hutran-hutan yang memiliki pepohonan yang tinggi. Daerah
penyebaran secara global adalah Filipina, Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi,
Maluku dan nusa Tenggara.
Burung ini memilki sifat sosial dan memiliki
berkelompok di puncak pohon. Bersuara tidak henti-hentinya dan berburu serangga
kecil ( McKinnon, 2010: 416).
Burung ini memliki fungsi yang sama seperti
sebagai penyeimbang rantai makanan dalam ekosistem , sebagai predator hama
seperti serangga.
4.2.2 Burung Gelatik Jawa ( Padda oryzivora)
Dalam pengamatan ini didapat spesies burung
yang memiliki ciri-ciri yaitu berupa
bulu putih dan kecil. Burung tersebut ditemukan di atas ranting pohon
sekitar pukul 07.41 WIB. Saat ditemukan burung tersebut bersama dengan burung
gelatik lain karena burung gelatik terkenal sebagai burung pasangan. Saat
ditemukan burung tersebut sedang memakan
krikil yang ada dibawah pohon.
Burung ini memiliki ciri-ciri mempunyai
warna bulu yang terang, berukuran agak besar (16 cm), berparuh merah. Dewasa
berkepala hitam dengan bercak putih mencolok pada pipi, tubuh bagian atas, dan
dada abu-abu, perut merah jambu , ekor
bawah putih, ekor hitam. Saat remaja kepala kemerah jambuan dengan mahkota
abu-abu,dada merah jambu. Iris merah, paruh merah jambu, kaki merah( McKinnon,
2010: 423).
Burung ini tersebar secara global dan
local, secara global meliputi wilayah Jawa, Kangean, dan Bali. Diintroduksi
secara luas dari Asia tenggara sampai Australia. Sedangkan secara local Dahulu
sering ditemukan di lahan pertanian di Jawa dan Bali, sekarang sangat langka
karena penangkapan yang berlebihan untuk diperdagangkan( McKinnon, 2010: 423).
Burung ini berfungsi
Burung ini biasa berkelompok pada rumpun
tebu atau pepohonan tinggi. Secara teratur menyerbu sawah, ladang jagung, dan
gudang gandum. Bersifat sangat sosial, suka saling menyelisik di tenggeran.
Sewaktu berebut tempat saran, suka menggoyangkan badan dengan gerakan yang
rumit( McKinnon, 2010: 423).
4.2.3 Burung Bentet Coklat ( Lanius
cristatus)
Pada pengamatan ini ditemukan juga spesies
burung yang memilki ciri-ciri tubuhnya
bewarna coklat. Burung ini ditemukan pada pukul 07.20 WIB burung tersebut
ditemukan sedang mencari makan.
Menurut McKinnon ( 2010), burung tersebut
berukuran sedang, sekitar 20 cm, bewarna coklat. Pada dewasa dahi dan alis putih,
setrip mata hitam lebar, mahkota dan tubuh bagian atas coklat, tubuh bagian
bawah putih-kuning tua. Saat remaja mirip dewasa tetapi punggung dan sisinya
bergaris coklat tua bergelombang, setrip mata coklat. Iris coklat, paruh hitam,
kaki abu-abu kehitaman.
Penyebaran secara global terjadi di wilayah
asia Timur, bermigrasi pada musim dingin sampai India, Asia Tenggara, Filipina,
Sunda besar, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Pulau Irian. Sedang penyebaran
lokalnya ke Sumatera, dan Kalimantan bagian Utara dan jarang Kalimantan
selatan, jawa dan Bali( McKinnon, 2010: 390).
Burung ini memiliki kebiasaan mengunjungi
lahan pertanin terbuka dan habitat sekunder, termasuk kebun dan perkebunan. Bertengger
sendirian pada semak-semak, kabel, dan pohon kecil, memburu serangga yang
terbang atau menyambar serangga atau satwa kecil di atas tanah( McKinnon, 2010:
390).
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
pengamatan yang telah di lakukan di cangar dapat di simpulkan bahwa burung-burung
yang mendominasi di kawasan wisata tersebut adalah burung sepah gunung (Pericrotus miniatus ) yang ciri-cirinya
merah,di sayap punggungnya terdapat bercak hitam, paruh kecil, ujung ekor putih
jantan memiliki tengkuk berwarna hitam,tetapi masih banyak lagi burung – burung
yang di temukan karena memang wisata di cangar ini merupakan kawasan yang cocok
untuk burung.Kehidupan burung di sana sangat beragam, burung tersebut hidup di
pepohonan yang ada di sana dan burung – burung tersebut mencari makan di daerah
sekitarnya.
5.2 Saran
Burung
merupakan suatu satwa yang di gunakan untuk menyeimbangkan ekosistem untuk itu
kita sebagai anak biologi harus bisa melindungi satwa yang sangat penting itu
No comments