Perawatan Baglog Pasca Panen
Untuk mengoptimalkan hasil panen
perawatan baglog mutlak diperlukan agar kandungan nutrisi yang ada didalam
masing-masing baglog dapat terus terjaga. Untuk itu yang perlu diperhatikan
adalah pada saat setelah pemanenan, baglog yang telah dipanen agar dibersihkan
dengan cara mengorek bagian permukaan baglog bekas akar jamur yang dipanen
dengan menggunakan tangkai sendok atau garpu. Kemudian celupkan permukaan
baglog kedalam air bersih selama setengah menit kemudian tunggingkan permukaan
baglog kebawah agar air rendaman menetes kebawah, biarkan selama tiga(3) hari
kemudian balikkan kembali baglog ke posisi semula. Hal ini bertujuan agar
misselium jamur kembali tumbuh normal.
Perawatan yang tepat menghasilkan panen jamur tiram yang
optimal
Beberapa
rekan seringkali mengeluhkan hasil panen jamurnya yang kurang optimal. Kisaran
hasilnya hanya mencapai 300an gram per log. Di lain tempat ada rekan yang mampu
menghasilkan hingga 500 gram per log.
Dalam perawatan baglog pada masa
produksi yang perlu diperhatikan dengan baik adalah :
- Sirkulasi
udara. Pastikan suhu kumbung antara 16 s/d 24 derajat.
- Pencahayaan
(jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak terlalu
gelap
- Kelembaban.
Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%.
- Bersih dari
kontaminasi asap dan C02.
- Menjaga
selalu kebersihan kumbung
- Pengawasan
terhadap hama
Intinya adalah, jamur membutuhkan suasana yang lembab namun nyaman dari segi sirkulasi udara. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.
Beberapa kondisi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung memproduksi jamur, jika ya, hanya sedikit dan lambat.
Penyebabnya 1 : Kondisi pertumbuhan
tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan
kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/jendela
kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai.
Penyebab 2 : adanya kontaminasi
bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan
higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara,
penerangan, dan ventilasi. Periksa dengan benar kebersihan dan baglog yang
terkontaminasi. Segera buang jika terdapat log kontaminasi .
Penyebab 3 : kemungkinan terdapat
kontaminasi udara, asap, racun (dari obat-obatan sayuran misalnya), gas
chlorine. Atasi segera dengan memindahkan asap, racun tersebut. Buatkan blower
berupa exhaust fan dalam kumbung untuk mengeluarkan gas tersebut.
Jamur berhasil terbentuk (dengan adanya pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil)
Penyebabnya 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Penyebab 2 : kemungkinan terlalu
banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang
mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen
(kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau
menutup pintu dan jendela kumbung.
Penyebab 3 : waktu inkubasi yang
terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 – 90% baglog,
tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan
tubuh buah malah akan terlambat.
Beberapa tips tadi semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang baik.
No comments