SISTEM REPRODUKSI JANTAN
Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan salah satu ciri aktivitas makhluk hidup yang bertujuan untuk melestarikan jenisnya. Sistem reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau sistem genetalia. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet), menyalurkan gamet jantan dan betina dan pada kelompok hewan betina tertentu berfungsi pula untuk memelihara embrio yang berkembang di dalamnya (Kholil, 2009).
Secara umum sistem reproduksi vertebrata terdiri atas : 1) kelenjar kelamin (gonad), yang merupakan organ utama dalam sistem ini. 2) saluran reproduksi. 3) kelenjar seks asesori. Pada mamalia terdapat pula organ kelamin luar (Kholil, 2009).
Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi interna) (Hafez, 1993).
Merpati Jantan (Columba livia)
Merpati jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 4 bulan dan betina umur 6 bulan. Burung merpati bertelur 1-3 butir setiap periode bertelur dengan warna telur putih dan berbentuk ellips tetapi ujungnya meruncing pada bagian yang berlawanan dengan rongga udara, dengan ukuran telur bervariasi tergantung jenis merpatinya (Sadler, 1988).
Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior ren di suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vas deverensia sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesikula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma sebelum dituang melalui papil yang terletak pada kloaka. Pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka pada hewan betina (Rahmanto, 2001).
Organ genetika muscularis terdiri dari : 1) testis, berbentuk oval, warna keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling oranial, jumlahnya sepasang dan pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi sebagai penghasil sperma. 2) saluran reproduksi, tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididymis. Epididymis berjumlah sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis berupa saluran spermatozoid. Duktus defferens juga berjumlah sepasang, pada burung muda kelihatan lurus sedangkan pada burung tua berkelok-kelok. 3) Alat kopulasi, berupa kloaka yang pada saat kopulasi akan ditempelkan kuat-kuat (Sutejo, 2002).
Mencit Jantan (Mus musculus)
Fungsi alamiah esensial seekor hewan jantan adalah menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa yang hidup, aktif dan potensial fertil, dan secara sempurna meletakkannya pada saluran kelamin betina. Inseminasi buatan hanya memodifiser cara dan tempat perletakkan spermatozoa. Semua proses-proses fisiologik dalam tubuh hewan jantan baik secara langsung maupun tidak langsung menunjang produksi dan kelangsungan hidup spermatozoa. Akan tetapi pada pusat kegiatan kedua proses ini terletak pada organ reproduksi hewan jantan itu sendiri (Yatim, 1990).
Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen yaitu : 1) organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis atau testiculus disebut juga orchis atau didymos. 2) sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar vesikulares, prostata dan Cowper dan saluran-saluran yang terdiri dari epididymis dan vas deferens. 3) alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis (Hafez, 1993).
Sistem reproduksi vertebrata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi jantan, kelenjar seks asesoris (pada mamalia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan fertilisasi internal) (Partodihardjo, 1992).
Katak (Rana sp.) Jantan
Pada katak jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan (Tenzer, Amy. 2003).
No comments