Pisang Sebagai Bahan Pangan
Mata pencaharian orang Karon
mengenal beberapa jenis pekerjaan yaitu Sifting Cultivation, Menangkap Ikan dan
berburu-meramu. Kegiatan menangkap ikan merupakan mata pencarian sampingan
karena tidak setiap saat penduduk mencari ikan di laut. Pekerjaan ini hanya
dilakukan purna waktu saja. Tehnik menangkap ikan yang sering dipergunakan
adalah memancing di pinggiran pantai
atau melau dengan menggunakan perahu.Pada malam hari orang Karon juga melakukan
penangkapan ikan dengan menggunakan harpun dan lampu petromaks untuk menarik
ikan karena cahaya yang dipancarkan dari lampu tersebut. Hasil penangkapan ikan
dipakai untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan sering juga dijual.
Kegiatan berburu juga
merupakan mata pencarian sampingan karena dilakukan waktu senggang saja, ketika
kegiatan perladangan pada tahap perawatan tanaman. Kegiatan berburu bisanya
dilakukan bersamaan dengan meramu atau mengambil buah-buahan dan sayuran yang
dijumpai dalam perjalan perburuan.
Berburu dilakukan oleh dua
sampai empat orang laki-laki yang terdiri dari anggota kerabat sendiri, tetapi
lebih banyak dilakukan sendirian. Metode yang dipakai untuk menangkap binatang
buruan adalah menggunakan anjing penggiring binatang buruan. Anjing-anjing ini
akan mengejar binatang buruan sampai binatang tersebut lelah, dan pemburu
selalu mengikuti kemana anjing mengejar binatang tersebut dan membunuhnya.
Metode lain menangkap binatang buruan adalah dengan metode perangkap. Orang
karon mengenal beberapa jenis perangkap binatang yaitu Jerat Tali, perangkap
burung dan perangkap lubang.
Jenis binatang yang diburu
antara lain: Babi, kangguru pohon, lau-lau, kasuari dan berbagai macam burung.
Kegiatan perladangan
dilakukan secara berpindah-pindah setelah
dua sampai tiga kali panen, ladang ditinggalkan kemudian membuka ladang baru.
Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan ladang sampai panen, sebelum
ditinggalkan tergantung pada keadaan tanah dan umur jenis tanaman. Jika tanah
yang diolah sudah kurang subur untuk ditanami dan tanaman sudah panen, maka
ladang akan ditinggalkan dan akan membuka ladang baru. Pada umumnya ladang
diolah satu sampai dua tahun kemudian ditinggalkan. Sebelum ditinggalkan biasanya ditanam tanaman
sukun dan mangga sebelum ditinggalkan sebagai tanda pemilikan, sebab setelah
beberapa tahun mereka akan membuka tempat itu sebagai ladang yang baru lagi.
Proses pembukaan ladang dilakukan dengan membersihkan semak-semak dan menebang
pohon-pohon besar, setelah beberapa minggu dibakar pohon-pohon yang telah
ditebang.. Hasil pembakaran dibiarkan selama beberapa hari sebagai penyubur
tanah, kemudian ladang dibersihkan. Pekerjaan seperti tersebut di atas
dilakukan oleh laki-laki. Para wanita bertugas mencari bibit tanaman, menanam
bibit, membersihkan dan merawat tanaman. Memanen hasil ladang biasanya
dilakukan bersama.
Sebelum ladang dibuka
biasanya ada upacara memohon ijin penebangan pohon dan penggunaan tanah agar
tidak diganggu oleh mahkluk halus yang disebut Yekbase yaitu mahkluk halus yang menjaga tanah dan Yekyau, yaitu mahkluk halus yang
menjaga tumbuh-tumbuhan. Upacara ini disebut Upacara Yesombur.
Jenis Tanaman yang ditanam diladang adalah pisang,
singkong, tebu, tebu lilin, gedi, ubu jalar, keladi, pepaya, tembakau dan labu.
No comments