Tripanosomiasis
Class: Mastigophora
Ordo: Kinetoplastida
Famili: Trypanostomatidae
Genus: Trypanosoma
Species: Trypanosoma brucei brucei (Hewan)
-
Trypanosoma
brucei gambiense (orang)
-
Trypanosoma
brucei rhodesiense (orang)
-
Trypanosoma
evansi (hewan)
-
Trypanosoma
equiperdum (hewan)
-
Trypanosoma
cruzi (orang)
Trypanosoma brucei gambiense dan T.b. rhodesiense
Dua
sub-spesies trypanosoma yaitu T.b.
gambiense dan T.b. rhodesiense adalah
merupakan agen penyakit tidur di Afrika (African sleeping sicknes). Secara
morfologik kedua sub-spesies ini sulit dibedakan, tetapi secara fisiologik
mereka berbeda. Trypanosoma b.
rhodesiense dapat dipupuk secara invitro dan media darah manusia, tetapi T.b. gambiense tidak dapat.
Spesies trypanosoma ini ditemukan di
bagian Afrika Tengah. T.b. gambiense menyebabkan penyakit kronis pada penduduk
didaerah Barat-Tengah Afrika dan bagian Tengah Afrika, sedangkan T.b.
rhodesiense ditemukan di daerah Timur-Tengah Afrika dan Tengah Afrika dan
penyakitnya lebih bersifat akut.
Vektor dari trypanosoma ini ada
perbedaan yaitu:
-
T.b. gambiense,
vektornya Glossima palpalis dan G. tachinoides
-
T.b.
rhodesiense, vektornya G.
morsitans, G. pallidipes dan G.
swynnertoni
Pada hospes vertebrata parasit tersebut hidup dalam
darah, kelenjar lymfe, limpa dan cairan serebro-spinal. Parasit tidak masuk
kedalam sel tetapi hidup hidup diantara sel dan jaringan ikat diantara jaringan
organ. Parasit paling banyak ditemukan dalam saluran lymfe dan ruangan antar
seluler di otak.
Daur hidup
Dalam
hospes vertebrata (definitif) yang secara alamiah terinfeksi, trypanosoma
cenderung bebentuk polymorfik, yaitu ada yang berbentuk langsing sampai
berbentuk gemuk yang semuanya disebut trypomastigot.
Pada waktu darah terhisap oleh vektor, parasit berlokasi di bagian posterior
usus tengah (midgut) dari lalat dan memperbanyak diri dalam waktu 10 hari. Pada
saat ini trypomastigot bentuk langsing bermigrasi keusus depan dan ditemukan
pada hari ke 12 sampai ke 20. Kemudian bergerak ke oesophagus, pharynx dan
hypopharynx, kemudian masuk ke dalam glandula salivarius. Dalam kelenjar ludah
tersebut parasit berubah bentuk menjadi “epimastigot”. Bebebrapa lama kemudian
berubah menjadi “metacyclic trypomastigot”,
berbentuk kecil, gemuk dan flagela bebasnya berkurang. Bentuk metacyclic ini
adalah bentuk infektif pada hospes vertebrata. Pada waktu lalat “tsetse”
menggigit, akan menginfeksi hospes vertebrata sampai beberapa ribu trypanosoma
hanya dengan satu gigitan.
Sekali masuk kedalam hospes
vertebrata tryps langsung bermultiplikasi sebagai trypomastigot di dalam darah
dan lymfe. Bentuk mastigot di temukan juga dalam limpa dan hati hewan percobaan
tikus dan dalam myocardium monyet.
Setelah beberapa periode waktu,
banyak trypanosoma bergerak menuju saraf pusat, memperbanayak diri dan masuk
kedalam ruang interseluler dalam otak.
Patologik
Sedikit
rasa sakit terjadi pada daerah gigitan lalat yang menginfeksi trypanosoma
bentuk metacyclic. Rasa sakit akan hilang dalam waktu 1-2 minmggu, pada saat
trypanosoma masuk kedalam saluran darah dan lymfe. Parasit bereproduksi secara
cepat dan menyebabkan parasitemia, dimana trypanosoma mulai menyerang berbagai
organ tubuh. Trypanosoma b. rhodesiense
jarang menyerang sistem saraf, tidak seperti T.b. gambiense, tetapi T.b.
rhodesiense dapat menyebabkan kematian dengan cepat. Kelenjar lymfe
membengkak dan congestif terutama daerah leher dan kaki. Pembengakakan kelenjar
lymfe dinamakan gejala “winterbottom”. Secara patologik kedua subspesies
trypanosoma dibedakan menjadi:
-
Akut: infeksi dari T.b.
rhodesiense dengan gejala penurunan berat badan dengan cepat dan kematian
dalam waktu beberapa bulan setelah infeksi
-
Kronis: infeksi dari T.b. gambiense dengan gejala gangguan saraf.
Bilamana T.b. gambiense menyerang saraf pusat,
penderita akan menderita penyakit kronis dengan gejala “penyakit tidur” pada fase infeksinya. Penderita menjadi apathy,
gangguan mental, tremor pada lidah, tangan dan badan, kemudian gejala paralysis
atau convulsi. Gejala tidur meningkat bahkan dapat tertidur pada waktu makan
maupun waktu berdiri. Akhirnya penderita akan koma dan terjadi kematian.
Diagnosis dan pengobatan
Diagnosis
positif bila ditemukan parasit dalam darah, susmsum tulang dan cairan
serebrospinal. Tes serologi juga dapat dilakukan.
Suramin, pentamidin dan berenil,
dapat diberikan tetapi sulit untuk pengobatan yang menyangkut gejala saraf
Kombinasi antara berenil dan
metrinidazol, hasilnya cukup baik bila dihubungkan dengan gejala saraf.
No comments