Kacang panjang (Vigna sesquipedalis)
Kacang
panjang (Vigna sesquipedalis) adalah
tanaman hortikultura yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, baik
sebagai sayuran maupun sebagai lalapan. Kacang panjang merupakan anggota Famili
Fabaceae yang termasuk kedalam golongan sayuran. Kacang panjang dibudidayakan
untuk dimanfaatkan polong mudanya atau kadang-kadang daunnya sebagai lalapan.
Kacang panjang diperbanyak melalui benih (Sunaryono dan Ismunandar 1981). Selain rasanya enak, sayuran ini juga
mengandung zat gizi cukup banyak. Kandungan gizi, baik polong maupun daun
tanaman ini cukup lengkap. Polong mudanya banyak mengandung protein, vitamin A,
lemak, dan karbohidrat. Dengan demikian komoditas ini merupakan sumber protein
nabati yang cukup potensial (Haryanto et
al. 1999).
Kebutuhan
sayur-sayuran akan semakin meningkat seiring dengan semakin pedulinya
masyarakat akan makanan yang sehat dan berimbang. Kacang panjang sebagai salah
satu jenis dari sayur-sayuran dapat menjadi pilihan yang mudah untuk sebagian
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari konsumsi kacang panjang pada tahun 2006 yang
diperkirakan sebesar 2.66 kg/kapita/tahun, yang berarti diperlukan kacang
panjang sebanyak 492.000 ton/tahun (BPS 2007). Akan tetapi, berdasarkan data
BPS (2007) produktivitas kacang panjang baru mencapai sekiar 354.000 ton/tahun.
Tanaman ini
sangat potensial untuk dikembangkan sebagi usahatani karena selain mudah
dibudidayakan, pangsa pasarnya juga cukup tinggi. Secara ekonomis, tanaman ini
memiliki kekuatan pasar yang cukup besar. Pasar mampu menyerapnya mekipun produksi kacang panjang berlimpah pada musim
panen. Kacang panjang juga dipasarkan ke luar negeri, salah satunya adalah ke
negeri Belanda yang membutuhkan lebih dari 3 ton tiap minggunya (Haryanto et al. 1999).
Salah satu
kendala dalam meningkatkan produksi kacang panjang adalah adanya gangguan hama
tanaman. Berbagai jenis hama di temukan pada tanaman ini, diantaranya yang
paling penting adalah kutu daun Aphis
crassivora Koch (Homoptera: Aphididae).
Arachis pintoi adalah tanaman golongan
kacang-kacangan yang tumbuh merambat di atas permukaan tanah dan merupakan
kerabat dekat dari kacang tanah (Arachis
hypogea). A. .pintoi di Indonesia
dikenal dengan sebutan kacang hias atau kacang pinto. Ada pula yang menyebutnya golden peanuts karena tanaman ini
mempunyai bunga yang berwarna kuning. Tanaman
ini merupakan spesies eksotik yang berasal dari Brazil yang didatangkan ke
Indonesia melalui Singapura untuk digunakan sebagai tanaman hias dan penutup
tanah (BPTP 2004). Menurut Reksohadiprojo dalam
Umroh (1995) tanaman ini diintroduksi dari Australia ke Indonesia khususnya
Sulawesi Utara pada tahun 1986.
Tanaman A.
pintoi dapat digunakan sebagai tanaman hias, penutup tanah, dan sebagai
pakan ternak. Penggunaan tanaman ini semakin populer dan sudah banyak digunakan
sebagai penutup tanah di beberapa perkebunan serta sudah banyak dimanfaatkan
dalam lanskap pertanaman (BPTP 2004). Penanaman A. pintoi dapat menggundang kehadiran musuh alami (parsitoid dan
predator). Trisawa et. al (2005) melaporkan bahwa penanaman A. pintoi
pada ekosistem lada dapat meningkatkan jenis dan kelimpahan musuh alami.
No comments