Kembang Sepatu
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L
Nama
daerah
Sumatera : Bungong roja
(Aceh), Bunga-bunga (Batak Karo), Soma Soma (Nias), Bekeju (Mentawai)
Jawa : Kembang sepatu (Betawi), Kembang wera (Sunda),Kembang sepatu (Jawa Tengah), Bunga Rebong (Madura)
Bali : Waribang
Nusa Tenggara : Embuhanga (Sangir), Bunga cepatu (Timor)
Sulawesi : Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga sepatu (Makasar), Bunga bisu (Bugis)
Maluku : Ubu-ubu (Ternate), Bala bunga (Tidore)
Jawa : Kembang sepatu (Betawi), Kembang wera (Sunda),Kembang sepatu (Jawa Tengah), Bunga Rebong (Madura)
Bali : Waribang
Nusa Tenggara : Embuhanga (Sangir), Bunga cepatu (Timor)
Sulawesi : Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga sepatu (Makasar), Bunga bisu (Bugis)
Maluku : Ubu-ubu (Ternate), Bala bunga (Tidore)
Morfologi
tanaman
Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.
Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
Biji : Pipih, putih.
Akar : Tunggang, coklat muda.
Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.
Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
Biji : Pipih, putih.
Akar : Tunggang, coklat muda.
Kandungan
kimia
Daun, bunga, dan akar Hibiscus
rosa sinensis mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung
saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung
tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.
Kegunaan
dan khasiat
Daun H. rosa sinensis
berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan.
Daun Hibiscus rosasinensis berkhasiat sebagai obat
demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Oleh masyarakat Nigeria, daun H. rosasinensis digunakan sebagai
penambah vitalitas pria (aprodisiaka). membuktikan bahwa ekstrak etanolik
daun tanaman ini memberikan efek anabolik dengan ditandai adanya peningkatan
berat badan tikus (22 %) serta bobot testis, epididymis, seminal vesicle dan
prostate. Ekstrak etanolik bunga tanaman ini juga dilaporkandapat
menurunkan kadar kolesterol darah total dan serum trigliserida (20-30 %) serta
meningkatkan level HDL hingga 12 % dan menurunkan kadar gula darah
Anatomi
Daun terdiri
dari epidermis atas, kolenkim, rambut penutup, mesofil dengan hablur kalsium
oksalat bentuk roset, berkas pembuluh, palisade dengan hablur kalsium oksalat,
jaringan bunga karang, stomata, dan epidermis bawah.Epidermis atas terdiri dari
satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang kadang - kadang diselingi
lendir, lebih besar dari sel epidermis lainnya; rambut penutup jarang,
berbentuk bintang dan mempunyai sel tunggal, dinding tebal.
Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel yang serupa dengan sel epidermis atas; stomata hanya terdapat pada epidermis bawah. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel; jaringan bunga karang berbentuk tidak teratur terdiri dari beberapa lapis sel, berongga; berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk poligonal, dinding antiklinal rata. Epidermis bawah dinding antiklinalnya berombak; stomata tipe anisositik.
Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel yang serupa dengan sel epidermis atas; stomata hanya terdapat pada epidermis bawah. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel; jaringan bunga karang berbentuk tidak teratur terdiri dari beberapa lapis sel, berongga; berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk poligonal, dinding antiklinal rata. Epidermis bawah dinding antiklinalnya berombak; stomata tipe anisositik.
Hibiscus rosa-sinensis merupakan tumbuhan C4.
Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi
karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk
pertamanya. Dalam tumbuhan C4, terdapat 2 jenis sel fotosintetik yang jelas
berbeda, yaitu :
sel seludang-berkas pembuluh
sel mesofil
Sel seludang berkas pembuluh
disusun menjadi kemasan yang sangat padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara
seludang berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang disusun
lebih longgar. Siklus Calvin terbatas pada kloroplas seludang berkas pembuluh.
Akan tetapi, siklus ini didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik
dalam mesofil. Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP)
untuk membentuk produk berkarbon empat, yaitu oksaloasetat. Enzim PEP
karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Dibandingkan dengan rubisko, PEP
karboksilase memiliki afinitas yang jauh lebih tinggi terhadap CO2. Oleh sebab
itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi CO2 secara efisien ketika rubisko tidak
dapat melakukannya, yakni ketika hari panas dan kering dan stomata tertutup
sebagian, menyebakan konsentrasi CO2 dalam daun berkurang dan konsentrasi O2
meningkat. Setelah CO2 difiksasi, sel mesofil mengirim keluar produk berkarbon
empatnya ke sel seludang berkas pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam sel
seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang
diasimilasi ulang ke dalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin.
Akibatnya, sel mesofil akan memompa CO2 ke dalam seludang berkas pembuluh,
mempertahankan konsentrasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh cukup tinggi
agar rubisko dapat menerima karbon dioksida, bukan oksigen. Dengan cara ini,
fotosintesis akan meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula .
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis :
Suhu
intensitas cahaya
konsentrasi CO2
Semakin besar faktor-faktor
tersebut membawa akibat semakin besarnya laju fotosintesis.
Perkembangbiakan
Stek.
Kegunaan
o Akarnya berkhasiat menyejukkan dan menurunkan panas demam yang keras
o Akar Hibiscus rosa - sinensis jika dicampur dengan akar Hibiscus
tiliaceus dan akar bahar putih bila digosokkan dan dimakan akan
menyembuhkan rasa menusuk - nusuk pada lambung
o Daun berlendir,menyejukkan dan dapat mematangkan bisul
o Daun kembang sepatu ini dapat digunakan sebagai
obat demam pada anak - anak, obat batuk, dan obat sariawan
o Daun digunakan untuk membantu persalinan,diminum mempercepat kelahiran
o Daun dan bunga yang dilumatkan dipakai sebagai obat bisul dan borok
o Daun atau bunga ditambah sedikit air dan gula batu diembunkan selama satu
malam dan rendamannya diminum sebagai obat pereda pada penyakit kencing
bernanah ( gonorrhoe )
o Bunga jika dilumatkan dan diminum, berfungsi untuk memperlancar haid
o Bunga dapat dipakai sebagai bahan pewarna makanan, misal mewarnai cuka
nira enau ( aren ) menjadi merah.
No comments