MANFAAT MINUM KOPI
Berita gembira buat para peminum
kopi. Berdasar penelitian, kopi bukan makanan / minuman yang memiliki banyak
resiko memperburuk kesehatan. Bahkan dalam beberapa keadaan, kopi memberikan
keuntungan bagi kesehatan. Karena kopi mampu mencegah diabetes, kanker hati,
cirrhosis, dan Sindrom Parkinson's.
Selama ini, banyak peneliti /
ilmuwan yang tidak bisa membedakan antara efek samping kopi dengan efek samping
rokok, karena kebanyakan dari para peminum kopi adalah perokok.
Rob van Dam, ilmuwan dan ahli epidemiologi dari Harvard School of Public Health, mengatakan "Selama ini kopi dianggap sebagai minuman yang sangat tidak sehat, namun sekarang kami memiliki pandangan yang lebih seimbang terhadap kopi. Kami tidak mengatakan kopi adalah minuman kesehatan, namun kopi adalah salah satu pilihan minuman yang baik."
Dalam pandangan umum, kopi selalu berhubungan dengan kafein atau sebaliknya. Menurut Terry Graham, ilmuwan dari
Kafein tidak hanya terkandung di dalam kopi, tapi juga terkandung di dalam teh, minuman bersoda dan beberapa obat. Kafein bisa menyebabkan gelisah dan cemas, dan pada sebagian orang bisa memicu insomnia. Beberapa data pada wanita hamil bisa menyebabkan keguguran. Rob van Dam mengatakan dalam jumlah 200 mg / hari (1 cangkir kopi / hari) masih aman untuk wanita hamil. Pada penderita hipertensi, kafein dalam dosis yang besar bisa meningkatkan tekanan darah karena kafein mempersempit pembuluh darah.
Pada kenyataannya, satu cangkir
kopi per hari tidak memberikan banyak pengaruh pada tekanan darah. Karena
kafein yang terkandung dalam kopi tidak sebanyak kafein yang terdapat pada
minuman bersoda (cola) dan pada kopi terdapat banyak kandungan lain yang
mempunyai efek berlawanan dengan kafein. Atau bisa dikatakan banyak kandungan
lain pada kopi yang meredam efek yang merugikan dari kafein. Namun, disini kita
tidak membicarakan dalam dosis yang besar, karena mengkonsumsi sesuatu yang
berlebihan tentu tidak baik, termasuk mengkonsumsi kopi. Meskipun sekarang ada
jenis 'kopi saring', yang banyak mendapatkan perhatian di dunia kesehatan.
Diabetes
Diabetes
20 penelitian di dunia tentang
kopi, baik kopi murni maupun yang non-kafein, mampu menurunkan tingkat resiko
Diabetes Type 2. Para peneliti mengatakan,
chlorogenic acid, salah satu kandungan yang terdapat pada kopi mampu
memperlambat penyerapan glukosa dalam usus. Chlorogenic acid juga menstimulasi
GLP-1, bahan aktif yang mampu meningkatkan produksi hormon insulin. Kandungan
lain, trigonelin dan prekursor vitamin B3 membantu memperlambat absorbsi
glukosa.
Penelitian terbaru memperkirakan,
frekuensi konsumsi kopi tidak mempengaruhi tingkat resiko kedua keadaan
tersebut. Bahkan, kopi mungkin sedikit menurunkan resiko stroke. Penelitian
yang dipublikasikan di bulan Maret pada jurnal Circulation menunjukkan data
pada lebih dari 83000 wanita diatas usia 24 tahun yang mengkonsumsi kopi 2
sampai 3 cangkir per hari, menurunkan resiko stroke sebesar 19% daripada wanita
yang tidak minum kopi. Penelitian di Finlandia memperoleh hasil yang serupa
pada pria. Untuk penyakit kardiovaskular
yang lain, tidak ada data yang mengatakan kopi mampu menurunkan tingkat resiko.
Namun juga tidak ada data yang mengatakan kopi meningkatkan resiko, bahkan
sampai konsumsi 6 cangkir per hari.
Kanker
Tidak ada data yang mengatakan
kopi mampu menurunkan tingkat resiko penyakit kanker, kecuali kanker hati.
Secara konsisten, peneliti mendapatkan hasil bahwa konsumsi kopi mampu
menurunkan tingkat resiko kanker hati. Dan beberapa penelitian menunjukkan
bahwa kopi mampu menurunkan tingkat resiko kanker usus besar, meskipun dengan
bukti masih lemah.
Cirrhosis
Cirrhosis
Berdasar data, kopi mungkin mampu
melindungi hati (liver) dari cirrhosis, terutama yang disebabkan oleh alkohol.
Masih belum jelas, kafein atau kandungan lain yang memberikan perlindungan
terhadap hati.
Sindrom Parkinson's
Pada penyakit neurologis ini,
yang memberi keuntungan adalah kafein, dan belum diketahui kenapa kafein mampu
melindungi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peminum kopi terutama pria,
memiliki resiko Sindrom Parkinson's lebih rendah 50% dibandingkan dengan yang
bukan peminum kopi. Pada wanita juga menunjukkan hasil serupa, tetapi hanya
untuk yang tidak menggunakan hormon post-menopause. Menurut Dr. Alberto
Ascherio, ahli epidemiologi dan nutrisi di Harvard School of Public Health,
dibutuhkan secangkir kopi atau sekitar 150 miligram per hari untuk mengurangi
resiko Sindrom Parkinson's.
Performa Atlit
Sudah sangat jelas pada banyak
penelitian, bahwa kafein merupakan ergogenic agent, yaitu bahan yang mampu
meningkatkan kinerja otot. Kafein bekerja dengan melepas glukosa pada otot
sehingga mampu meningkatkan performa atlit baik pada olahraga cepat ataupun
olahraga lambat. Bahkan kafein merupakan salah satu kandungan yang dalam
pengawasan International Olympic Committee.
Himbauan:
Jika memungkinkan konsumsilah
'kopi saring' (lebih banyak terdapat di Amerika Serikat), yang menurut dunia
kesehatan lebih baik dari pada kopi biasa. Karena pada proses penyaringan,
mampu menghilangkan cafestol; bahan yang meningkatkan LDL (kolesterol jahat).
Meskipun berita diatas sedikit
menggembirakan bagi peminum kopi, perlu dipertimbangkan kondisi tubuh untuk
memutuskan harus berhenti minum kopi atau menambah jumlah kopi yang dikonsumsi.
No comments