Ada apa di balik pendapat tentang asal usul dari angkasa luar (ekstra-terestrial)?
Sebagaimana telah
kita pahami, teori yang menyatakan bahwa kehidupan di Bumi bermula dari angkasa
luar ini tidak memiliki dasar ilmiah yang mendukungnya. Tidak ada
penemuan-penemuan ilmiah yang membenarkan atau mendukungnya. Akan tetapi,
ketika para ilmuwan yang mengusulkan gagasan ini mulai melihat ke arah
tersebut, mereka melakukannya karena mereka telah merasakan suatu kebenaran.
Kebenaran itu
adalah: sebuah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup di Bumi tercipta
sebagai hasil ketidaksengajaan tidak dapat dipertahankan lagi. Telah disadari
bahwa kerumitan yang tersingkap pada makhluk-makhluk hidup di Bumi hanya
mungkin diciptakan oleh perancangan cerdas. Nyatanya, bidang-bidang keahlian
dari para ilmuwan pencari asal usul kehidupan di angkasa luar ini menjelaskan
penolakan mereka terhadap alur pikir teori evolusi.
Keduanya adalah
ilmuwan kelas dunia: Fred Hoyle adalah ahli astronomi dan bio-matematika,
sedangkan Francis Crick adalah ahli biologi molekuler.
Satu hal penting
harus dipertimbangkan adalah para ilmuwan yang mengacu pada angkasa luar untuk
menemukan asal usul kehidupan itu tidak menghasilkan penjelasan baru tentang
masalah tersebut. Ilmuwan seperti Hoyle, Wickramasinghe, dan Crick, mulai
mencari asal usul di luar angkasa karena mereka sadar bahwa kehidupan tidak
mungkin dihasilkan oleh peristiwa kebetulan. Karena makhluk hidup di Bumi
mustahil tercipta secara kebetulan, mereka harus menerima adanya sumber
rancangan cerdas di angkasa luar.
Akan tetapi,
teori yang mereka ajukan (berkenaan dengan asal usul rancangan cerdas ini)
bersifat kontradiktif dan tak bermakna. Fisika dan astronomi modern
mengungkapkan bahwa alam semesta ini berasal dari ledakan besar 12–15 miliar
tahun yang silam, yang dikenal dengan nama teori Big Bang atau “Dentuman
Besar”. Semua materi di alam semesta ini berasal dari ledakan itu. Oleh karena
itu, gagasan mencari asal usul kehidupan dalam makhluk hidup yang berbasis
materi di ruang angkasa, harus disertai penjelasan, bagaimana makhluk hidup itu
bisa tercipta. Hal ini berarti bahwa teori yang diajukan tidaklah memecahkan
masalah, tetapi malah mundur selangkah. (Untuk
keterangan terperinci, baca buku Harun Yahya berjudul The Creation of
Universe dan Timelessness and the Reality of Fate).
Seperti telah kita lihat, pendapat tentang “kehidupan
berasal dari angkasa luar” tidak mendukung evolusi, tetapi merupakan pendapat
yang mengungkapkan kemustahilan teori evolusi, dan menerima bahwa satu-satunya
penjelasan yang masuk akal adalah penciptaan melalui rancangan cerdas. Para
ilmuwan yang mendukung pendapat ini, pada awalnya melakukan analisis yang
tepat, tapi lalu menempuh jalur yang salah, sehingga mengambil langkah konyol
untuk mencari asal usul makhluk hidup di angkasa luar.
Jelaslah bahwa gagasan tentang asal mula kehidupan
dari “angkasa luar (ekstra-terestrial)” tidak dapat menjelaskan asal usul
makhluk hidup. Bahkan, bilapun untuk sekejap kita menerima hipotesa adanya
“ekstra-terestrial” ini, tetaplah jelas bahwa tak mungkin makhluk
“ekstra-terestrial” tersebut tercipta secara kebetulan, tapi merupakan hasil
dari rancangan cerdas. (Hal ini disebabkan karena hukum fisika dan kimia adalah
seragam di seluruh semesta ini, jadi tak mungkin hidup muncul secara
kebetulan). Ini menunjukkan bahwa Tuhan, yang melampaui batas materi dan waktu,
dan memiliki kekuasaan, kebijaksanaan, dan pengetahuan yang tidak terbatas,
telah mencipta alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya.
Post Comment
No comments