Khamir
Khamir termasuk cendawan, tetapi berbeda dengan
kapang karena bentuknya yang uniselular. Reproduksi vegetatif terjadi dengan
cara pertunasan. Sebagai sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih
cepat dibanding kapang yang tumbuh dengan pembentukan filamen. Khamir juga
lebih efektif dalam memecah komponen kimia dibanding kapang, karena mempunyai
perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih besar. Khamir lebih besar
ukurannya dari bakteri juga berbeda morfologinya.
1. Morfologi Khamir
Sel kamir mempunyai ukuran
bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-50 mm dan lebar 1-10 mm.
Bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval (Saccharomyces),
sillinder, ogival (bulat panjang dengan salah satu ujung runcing), segitiga
melengkung, berbentuk botol, apikulat atau lemon (Hanseniaspora).
Ukuran dan bentuk sel khamir dalam kultur yang
sama mungkin berbeda karena pengaruh perbedaan umur dan kondisi lingkungan
selama pertumbuhan.
2. Sitologi Khamir
Mikrostruktur
dari khamir terdiri dari kapsul, dinding sel, membran sitoplasma, nukleus, atu
atau lebih vakuola, mitikondria, globula lipid, volutin dan sitoplasma.
·
Kapsul
Beberapa khamir ditutupi oleh
komponen ekstraseluler yang berlendir yang dinamakan kapsul yang menutupi
bagian luar dinding sel terutama terdiri dari polisakarida.
·
Dinding Sel
Dinding sel khamir pada
sel-sel yang masih muda sangat tipisdan semakin lama semakin tebal jika sel
semakin tua. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (birt
scar) dan bekas tunas (bud scar). Bekas lahir adalah sebuah
tanda pada dinding sel yang timbul sebagai akibat pembentukan sel dari sel
induknya melalui pertunasan. Karena itu setiap anak sel hanya mempunyai satu
bekas lahir. Bekas tunas terbentuk jika sel tersebut telah membentuk satu atau
lebih anak sel melalui pertunasan. Dinding sel khamir yang paling banyak
diteliti adalah dinding sel Saccharomyces, terdiri dari
komponen-komponen sebagai berikut: Glukan atau selulosa, mannan, protein,
khitin dan lipid.
·
Membran Sitoplasma
Membran sitoplama terdapat di
sebelah dalam dinding sel, dengan tebal kurang lebih 8 mm. Membran berperan
penting dalam permeabilitas selektif dan dalam trasport nutrien ke dalam sel
dan dalam pelepasan hasil-hasi lmetabolisme ke luar sel. Membran ini tersusun
oleh protein, asam ribonukleat dan lipid.
·
Nukleus
Inti sel dikelilingi membran inti
yang berlapis ganda. Membran inti mempuntai pori-pori yang berfungsi sebagai
jalan pertukaran komponen-komponen sitoplasma dengan komponen di dalam nukleus. Bila sel khamir mengalami pembelahan
atau pertunasan, kumpulan kromosom (kromatin) akan menjadi dua.
·
Vakuola
Biasanya berjumlah satu atau
lebih dengan ukuran yang bervariasi. Vakuola ini berupa kantung dari suatu
cairan yang lebih bening dan lebih encer dibandingkan dengan sitoplasma.
Vakuola dapat diwarnai dengan merah netral sehinga dapat berwarna merah muda
dan mudah dibedakan dengan sitoplasma yang tidak berwarna.
·
Mitokondria
Organel ini panjangnya 0,4-0,6
mm dan diameternya 0,2-0,3 mm dan berfungsi dalam proses respirasi khamir.
Dilapisi oleh dua lapis membran dimana membran bagian dalam dinamkan krista.
·
Globula Lipid
Khamir mengandung sedikit
lipid, dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah
diwarnai dengan pewarna lemak, pewarna hitam Sudan atau merah Sudan. Khamir
roti dan species Saccharomyces lainnya mengandung lipid dalam jumlah
yang sangat sedikit.
·
Sitoplasma
Sitoplasma khamir mengandung
berbagai komponen, yakni glikogen yang merupakan bentuk penyimpanan
karbohidrat, asam ribonukleat dan protein.
3. Sistem Reproduksi Khamir
Reproduksi dengan cara pertunasan,
pembelahan, pembelahan tunas dan pembentukan spora aseksual dinamakan reproduksi
vegetatif sedangkan pembentukan spora seksual disebut dengan reproduksi
seksual.
·
Pertunasan Sel
Pertunasan merupakan cara
reproduksi paling umum dilakukan oleh khamir. Proses pertunasan dimulai melalui
suatu saluran yang terbentuk dari vakuola di dekat nukleus menuju dinding sel
yang terdekat dengan vakuola. Karena adanya penipisan dinding sel, maka
protoplasma akan menonjol keluar kemudian membesar dan terisi komponen-komponen
nukleus dan sitoplasma dari inangnya melalui saluran yang terbentu tersebut.
Tunas terus tumbuh dan membentuk dinding sel baru dan juka ukuran tunas sudah
hampir sama besar dengan inangnya, komponen inti akan terpisah menjadi dua.
·
Pembelahan Sel
Pembelahan sel atau pembelahan
binner, mula-mula sel khamir membengkak atau memanjang, kemudian nukleus
terbagi menjadi dua dan terbentuk septa atau dinding penyekat tanpa mengubah
dinding sel. Setelah nukleus terbagi menjadi dua, septa terbagi menjadi dua
dinding dan kedua sel melepaskan diri satu sama lain.
·
Pembelahan Tunas
Reproduksi vegetatif dengan cara
membelah tunas, yakni gabungan antara pertunasan dengan pembelahan. Mula-mula
terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada induk sel relatif besar,
kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induknya.
·
Pembentukan Spora Aseksual
Terjadi melalui pembentukan spora
dibedakan atas beberapa macam yaitu: 1) Blastospora membentuk kumpulan tunas
menempel pada sel yang memanjang, 2) Balliospora, tumbuh pada ujung sel yang
meruncing satu demi satu dilepaskan dengan tekanan, 3) Khlamidospora, bentuk
spora istirahat yang mempunyai dinding sel tebal.
·
Pembentukan Spora Seksual
Spora seksual terdiri dari
basidiospora dan askospora. Khamir dibedakan atas dua kelompok berdasarkan
jumlah kromosom di dalam inti sel yakni 1) khamir diploid dan 2) khamir
haploid. Inti sel pada khamir diploid terbentuk dari pengabungan inti dua sel
haploid atau dua askospora, karena itu mengandung kromoson 2n.
4. Sifat Fisiologi Khamir
Khamir kebanyakan tumbuh paling baik
dengan kondisi air yang cukup (0,88-0,94 aw), tapi bisa juga dengan aktivitas
air yang rendah (0,62-0,65 aw). Khamir juga dapat tumbuh pada medium dengan
gula atau garam yang tinggi. Kisaran suhu untuk pertumbuhan kebanyakan khamir
pada umumnya hampir sama dengan kapang 25-30oC dan suhu maksimum
35-47o C, tetapi beberapa khamir dapat tumbub pada suhu 0o
C. Kebanyakan khamir dapat tumbuh pada
pH 4-4,5 dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali. Khamir tumbuh
baik dalam keadaan aerobik, tetapi yang bersifat fermentasi dapat tumbuh secara
anaerobik meskipun lambat.
5. Klasifikasi dan Identifikasi Khamir
Sifat-sifat penting yang
digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi khamir adalah sebagai berikut:
·
Sifat-sifat
fisiologi
·
Sifat-sifat
morfologi
·
Sifat-sifat
kultur
·
Sifat
Reproduksi seksual
6. Pengunaan Khamir dalam Kehidupan
Sehari-hari
Penggunaan khamir dalam industri yaitu
diantaranya adalah pembuatan alkohol, bir, anggur, brem dengan cara proses
fermentasi. Selain itu diperlukan dalam industri roti dengan proses fermentasi
yang menhasilkan CO2 secara cepat sehingga membuat lubang-lubang
pada roti dan mengembangkan roti.
No comments