Klasifikasi Ubi Kayu
Dalam sistematika tanaman, ubi kayu
termasuk kelas Dicotyledoneae. Ubi kayu masuk dalam famili Euphorbiaceae yang
mempunyai 7.200 spesies, beberapa diantaranya mempunyai nilai komersial,
seperti karet (Hevea brasiliensis),
jarak (Ricinus comunis dan Jatropha curcas), umbi-umbian (Manihot spp), dan tanaman hias (Euohorbia spp). Klasifikasi tanaman ubi
kayu sebagai berikut :
Kelas :
Dicotyledoneae
Sub Kelas :
Arhichlamydeae
Ordo :
Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Sub Famili :
Manihotae
Genus :
Manihot
Spesies :
Manihot esculenta Crantz
Manihot
esculenta Crantz
mempunyai nama lain M. utilissima dan
M. alpi. Semua Genus Manihot berasal dari Amerika Selatan.
Brazil merupakan pusat asal dan sekaligus sebagai pusat keragaman ubi kayu.
Manihot mempunyai 100 spesies yang telah diklasifikasikan dan mayoritas ditemukan
di daerah yang relatif kering.
Tanaman
ubi kayu tumbuh di daerah antara 300 lintang selatan dan 300 lintang
utara, yaitu daerah dengan suhu rata-rata lebih dari 180C dengan
curah hujan di atas 500 mm/tahun
Namun
demikian, tanaman ubi kayu dapat tumbuh pada ketinggian 2.000 m dpl atau di
daerah sub-tropika dengan suhu rata-rata 160C. Di ketinggian tempat
sampai 300 m dpl tanaman ubi kayu dapat menghasilkan umbi dengan baik, tetapi
tidak dapat berbunga. Namun, di ketinggian tempat 800 m dpl tanaman ubi kayu
dapat menghasilkan bunga dan biji.
Sentra Produksi Ubi Kayu di Indonesia.
Produksi Ubi kayu tahun 2005 sebesar 19.5
juta ton dengan areal seluas 1.24 juta ha. Provinsi Lampung adalah daerah
penghasil ubi kayu terbesar (24%), diikuti Jawa Timur (20%), Jawa Tengah (19%),
Jawa Barat (11%), Nusa Tenggara Timur (4.5 %), dan DI Yogyakarta (4.2%)
Jenis dan Varietas Unggul
Ubi
kayu atau ubi kayu dapat dikelompokkam menjadi dua, yaitu sebagai bahan baku
tapioca dan sebagai pangan langsung. Ubi kayu sebagai pangan langsung harus
memenuhi syarat utama, yaitu tidak mengandung racun HCN (< 50 mg per Kg umbi
basah). Sementara itu, umbi ubi kayu untuk bahan baku industri sebaiknya
memiliki kandungan protein rendah dan kandungan HCN yang tinggi yang biasa ditanam, antara lain Adira 1, Adira 4, Adira 2,
Darul Hidayah, Malang 1, Malang 2, Malang-4, Malang-6, UJ-3, dan UJ-5.
Sementara itu beberapa varietas ubi kayu dan keunggulannya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel. Varietas Unggul Ubi Kayu
Varietas
|
Keunggulan
|
Adira 1
|
Umur panen 215 hari, produksi 22 ton/ha, serta
tahan layu tungau merah.
|
Adira 2
|
Umur panen 250 hari, produksi 21 ton/ha, serta
tahan layu dan tungau merah
|
Adira 4
|
Umur panen 240 hari, produksi 35 ton/ha, dan
tahan layu
|
Malang 1
|
Umur panen 270 hari, produksi 36,6 ton/ha, tahan
tungau merah, dan tahan bercak cokelat daun
|
Malang 2
|
Umur panen 240 hari, produksi 31,5 ton/ha, tahan
tungau merah, dan tahan bercak cokelat daun
|
UJ-3
|
Umur panen 7 bulan, potensi hasil 20-35 ton/ha,
dan kandungan pati 20-27%
|
UJ-5
|
Potensi hasil 25-38 ton/ha, kanopi cepat
menutup, dan kandungan pati 19-30%
|
UJ-3
|
Umur panen 8-10 bulan dan produksi 20-35 ton/ha
|
UJ-5
|
Umur panen 9-10 bulan dan produksi 25-38 ton/ha
|
UJ-3
|
Umur panen 8-10 bulan dan produksi 20-35 ton/ha
|
UJ-5
|
Umur panen 9-10 bulan dan produksi 25-38 ton/ha
|
Malang-4
|
Umur panen 9 bulan dan produksi 39,7 ton/ha
|
Malang-6
|
Umur panen 9 bulan dan produksi 36,41 ton/ha
|
Sumber : Direktorat Perbenihan,
Direktorat Jendral Bina Produksi Tanaman Pangan
No comments