Manajemen Kebidanan pada Infertil
1.
Air Mani yang Abnormal
Air mani
disebut abnormal kalau pada tiga kali pemeriksaan berturut – turut hasilnya
tetap abnormal. Nasihat terbaik bagi pasangan dengan air mani abnormal adalah
melakukan senggama berencana pada saat – saat subur istri.
Adapun air
mani abnormal yang masih dapat diperbaiki itu kalau disebabkan oleh varikokel,
sumbatan, infeksi, defisiensi gonadotropin atau hiperprolaktinemia.
2.
Verikokel
Motilitas
spermatozoa yang kurang hampir selalu terdapat pada pria dengan varikokel.
Menurut McLeod, motilitas spermatozoa yang kurang itu dapat ditemukan pada 90%
pria dengan verikokel, sekalipun hormon gonad dan varikokelektomi tidak
berhubungan dengan besar kecilnya varikokel. Adanya varikokel disertai motilitas
spermatozoa yang kurang hampir selalu dianjurkan untuk dioperasi. Kira – kira
dua pertiga pria dengan varikokel yang dioperasi akan mengalami perbaikan dlaam
motilitas spermatozoanya.
3.
Sumbatan Vasdifferen
Pria yang
tersumbat vasnya akan mempertunjukkan azoospermia, dengan besar testikel dan
kadar FSH yang normal. Dua tanda terakhir ini sangat konsisten untuk
spermatogenesis yang normal. Operasi vasoepididimostomi belum memuaskan
hasilnya. Walaupun 90% dari ejakulasinya mengandung spermatozoa, akan tetapi
angka kehamilannya berkisar 5 – 30%.
4.
Infeksi
Infeksi akut
traktus genitalis dapat menyumbat vas atau merusak jaringan testis, sehingga
pria yang bersangkutan menjadi steril. Akan tetapi infeksi yang menahun mungkin
hanya menurunkan kualitas spermatozoa \, dan masih dapat diperbaiki menjadi
seperti semula dengan pengobatan. Air mani yang selalu mengandung banyak
lekosit, apalgi kalau disertai gejala disuria, nyeri pada waktu ejakulasi,
nyeri punggung bagian bawah, patut diduga karena infeksi menahun traktus genitalis.
No comments