Breaking News

Mekanisme toksisitas


Secara pasti mekanisme toksisitas etanol belum banyak diketahui. Beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa etanol berpengaruh langsung pada membran saraf neuron dan tidak pada sinapsisnya (persambungan saraf). Pada daerah membran  tersebut etanol mengganggu transport ion. Pada penelitian invitro menunjukkan bahwa ion Na+, K+- ATP ase dihambat oleh etanol. Pada konsentrasi 5 – 10% etanol memblok kemampuan neuron dalam impuls listrik, konsentrasi tersebut jauh lebih tinggi daripada konsentrasi etanol dalam sistem saraf pusat secara invivo.
          
  Pengaruh etanol pada sistem saraf pusat berbanding langsung dengan konsentrasi etanol dalam darah. Daerah otak yang dihambat pertama kali ialah sistem retikuler aktif. Hal tersebut menyebabkan terganggunya sistem motorik dan kemampuan dalam berpikir. Disamping itu pengaruh hambatan pada daerah serebral kortek mengakibatkan terjadinya kelainan tingkah laku. Gangguan kelainan tingkah laku ini bergantung pada individu, tetapi pada umumnya penderita turun daya ingatnya. Gangguan pada sistem saraf pusat ini sangat bervariasi biasanya berurutan dari bagian kortek yang terganggu dan merambat ke bagian medula (lihat Tabel 1).






Tabel 1. Gejala yang diakibatkan oleh toksisitas etanol
Gejala klinis
Konsentrasi alkohol dalam darah (%)
Bagian otak yang terkena
1.      Ringan.
-          Penglihatan menurun
-          Reaksi lambat
-          Kepercayaan diri meningkat
0,005 – 0,10
Lobus depan
2.      Sedang
-          Sempoyongan
-          Berbicara tidak menentu
-          Fungsi saraf motorik menurun
-          Kurang perhatian
-          Diplopia
-          Gangguan persepsi
-          Tidak tenang
0,15 – 0,30

Lobus parietal

Lobus ocipitalis



Serebellum
3.      Berat
-          Gangguan penglihatan
-          Depresi
-          stuppor
0,30 – 0,50

Lobus ocipitalis
Serebellum
Diencephalon
4.      Koma
- Kegagalan pernafasan
0,50
Medulla
Sumber: Gossel and Bricker, 1984

No comments