Breaking News

metode sterilisasi

a. Sterilisasi secara fisik
            Cara membunuh mikroba ini dengan memakai panas (Thermal kill). Panas tersebut akan mendenaturasi protein, terutama enzim-enzim dan membran sel. Panas kering membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas kering tidak sebaik panas basah. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan biakan mikroba dalam air mendidih akan cepat mati daripada dipanasi secara kering.
1). Pemanasan Basah
- Otoklaf
            Alat ini serupa tangki minyak yang dapat diisi dengan uap air. Dalam otoklaf, yang mensterilkannya adalah panas basah, bukan tekanannya. Oleh karena itu setelah air di dalam tangki mendidih dan mulai terbentuk uap air, maka uap air ini akan mengalir ke ruang pensteril guna mendesak keluar semua udara di dalmnya.
- Tyndallisasi
            Metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap beberapa menit saja. Setelah didiamkan satu hari, selama itu spora-spora sempat tumbuh menjadi bakteri vegetatif, maka medium tersebut dididihkan lagi selama beberapa menit. Akhirnya pada hari ketiga, medium tersebut dididihkan sekali lagi. Dengan jalan demikian diperoleh medium steril, dan zat-zat organik yang terkandung di dalamnya tidak mengalami perubahan.
- Pasteurisasi
            Pasteurisasi adalah suatu cara disinfeksi dengan pemanasan yang pertamakalinya dilakukan oleh Pasteur dengan maksud untuk mengurangi jumlah mikroorganisme pembusuk (perusak) di dalam anggur tanpa merusak anggur tersebut. Suhu yang dipergunakan pada pasteurisasi adalah sekitar 69oC, dan waktu yang digunakan adalah 30 menit.
2). Pemanasan Kering
- Oven
            Sterilisasi ini menggunakan udara panas. Alat-alat yang disterilkan ditempatkan dalam oven di mana suhunya dapat mencapai 160-180oC. Caranya adalah dengan memanaskan udara dalam oven tersebut dengan gas atau listrik. Oleh karena daya penetrasi panas kering tidak sebaik panas basah, maka waktu yang diperlukan pada sterilisasi cara ini lebih lama yakni selama 1 – 2 jam. Sterilisasi cara ini baik dipergunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti cawan petri, pipet, tabung reaksi, labu dan sebagainya.
- Pembakaran (incineration)
            pembakaran merupakan cara sterilisasi yang 100% efektif, tetapi ini terbatas penggunaannya. Cara ini biasa dipergunakan untuk mensterilkan alat penanam kuman (jarum ose/sengkelit), yakni dengan membakarnya sampai pijar. Dengan cara ini semua bentuk hidup akan dimatikan. Pembakaran juga dilakukan untuk bangkai binatang percobaan yang mati.
3). Penyinaran dengan sinar gelombang pendek
            Mikroorganisme di udara dapat dibunuh dengan penyinaran memakai sinar ultraviolet. Panjang gelombang yang dapat membunuh mikroorganisme adalah 220 – 290 nm. Radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm. Untuk memperoleh hasil yang baik, maka bahan-bahan yang disterilkan, baik yang berupa cairan, gas atau aerosol harus dilewatkan (dialirkan) atau ditempatkan langsung di bawah sinar ultra ungu dalam lapisan-lapisan yang tipis.
b. Sterilisasi secara Kimia
            Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohor. Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan atau tanpa yodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksik untuk dipakai sebagai antiseptik. Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain adalah halogen (senyawa klorin, yodium), alkohol, fenol, hidrogen peroksida, zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin, deterjen, logam-logam berat (Hg, Ag, As, aldehida, gas ETO (oksida etilen), uap formaldehid, beta-propilakton.

c. Sterilisasi secara mekanik
            Beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterilisasi yang dilakukan adalah dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan. Dalam mikrobiologi, penyaringan secara fisik yang paling banyak digunakan adalah dengan penggunaan filter khusus, misalnya filter berkefeld, filter Chamberland dan filter Seitz. Jenis filter yang dipakai atau yang akan dipergunakan tergantung pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring.
- Menyaring cairan
            Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti saringan seitz yang menggunakan saringan asbestos sebagai alat penyaringnya, saringan Berkefeld yang menggunakan filter yang terbuat dari tanah diatom, saringan Chamberland yang menggunakan filter yang terbuat dari porselen, dan fritted glass filter, yang menggunakan filter yang terbuat dari serbuk gelas.
- Menyaring udara
            Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak tercemar oleh mikroba atau untuk menjaga agar suatu biakan kuman tidak tercemar olah kuman yang lain, maka alat-alat tersebut harus ditutup dengan kapas,
karena kapas mudah ditembus udara tetapi dapat menahan mikroorganisme. Harus dijaga agar kapas tidak menjadi basah, oleh karena kapas yang basah memungkinkan kuman menembus ke dalam. Untuk mencegah pencemaran oleh kuman-kuman udara pada waktu menuang perbenihan, dapat digunakan suatu alat yang disebut Laminar flow di mana udara yang masuk ke dalamnya disaring lebih dahulu dengan suatu saringan khusus. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya.

No comments