Perbanyakan dengan biji
Perbanyakan tanaman
dengan biji (generatif) terutama dilakukan untuk penyediaan batang bawah yang
nantinya akan diokulasi atau disambung dengan batang atas dari jenis unggul. Perbanyakan
dengan biji juga masih dilakukan terutama pada tanaman tertentu yang bila diperbanyak
dengan cara vegetatif menjadi tidak efisien (tanaman buah tak berkayu).
a. Pemilihan biji
untuk bahan perbanyakan
Mengambil biji
idealnya dari buah yang besar dan sehat serta sudah matang penuh di pohon induk
yang terpilih dan memenuhi persyaratan untuk dijadikan batang bawah. Tetapi
apabila terdesak dengan kebutuhan biji yang banyak, maka kita dapat mengumpulkan
biji buah, semisal biji durian dari pasar, tempat sampah, biji durian yang dimakan
sendiri, atau membeli biji dari pengumpul biji. Kesulitan dari pengumpulan ini adalah
susah mendapatkan biji yang seragam varietasnya.
Memisahkan biji dari
daging buahnya dan dicuci sampai bersih. Biji dipilih yang berukuran besar,
padat (bernas) dengan warna mengkilap atau biji yang sempurna (biji yang bentuknya
seragam, tidak terlalu kecil, tidak kempes, tidak rusak oleh hama dan tidak luka. Biji kemudian dimasukan
ke dalam air.Hanya biji yang tenggelam yang ditanam untuk bibit, sedangkan yang
hampa dibuang. Biji buah yang mempunyai kulit pembungkus keras seperti pada
biji mangga, kulit pembungkus ini harus disayat dan dibuang untuk memudahkan
pertumbuhan akar.
Setelah dibersihkan
biji diberi perlakuan fungisida. Caranya biji-biji yang sudah bersih tadi dicelup
dalam larutan Furadan 3 g/l, Dithane 3 g/l air atau larutan larutan Benomil
0,1% dan Atonik 0,1 % selama 30-60 menit. Fungsinya adalah untuk merangsang
pertumbuhan dan mencegah serangan hama
serta penyakit saat biji disemaikan.
Untuk memudahkan
perawatan biji disemaikan dalam wadah yang terbuat dari kotak kayu atau plastik
dan polybag. Biasanya biji yang disemaikan di dalam wadah adalah biji buah
berukuran kecil seperti jambu air, sirsak, pepaya, belimbing, sawo dan
lain-lain.
Media untuk persemaian
harus mempunyai aerasi baik, subur dan gembur, misalnya campuran pasir, pupuk
kandang dan sekam yang sudah disterilkan dengan perbandingan 1:1:1. Dengan
media yang gembur, maka akar akan tumbuh lurus dan memudahkan pemindahan bibit
ke polybag pembesaran.
Biji yang akan
disemaikan ditabur merata diatas media, lalu ditutup lagi dengan media setebal
1-2 cm dan disiram dengan gembor sampai basah. Persemaian perlu dinaungi agar tidak
terkena sinar matahari langsung dan derasnya air hujan.Penyiraman cukup dilakukan
satu kali sehari yaitu pada waktu pagi atau sore hari, agar tidak kekeringan. Kemudian wadahnya ditaruh ditempat yang terlindung dari gangguan unggas
dan serangga.
c. Menyemaikan biji dalam bedeng persemaian
Biji buah yang besar seperti mangga, durian, alpukat, nangka, dan
lain-lain, sebaiknya disemaikan dalam bedengan di lapang. Bedengan disiapkan
dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul sedalam 25-30 cm, kemudian tanah
dihaluskan. Untuk menambah kesuburan dan kegemburan tanah, setiap luasan dua
meter persegi bedengan dapat ditambahkan masing-masing satu kaleng minyak (isi
18 l) pupuk kandang dan sekam padi yang diaduk sampai rata. Untuk menghindarkan
jamur dan hama yang dapat merusak biji, media tempat penanaman tadi disemprot
dahulu dengan fungisida dan insektisida. Bisa juga ditaburi dengan Furadan 3G.
Bedengan dibuat selebar 80-100 cm dengan panjang tergantung kebutuhan dan arah
bedengan diusahakan mengarah ke Utara-Selatan agar mendapat sinar matahari yang
cukup.
Setelah bedengan persemaian siap, maka selanjutnya adalah menyemaikan
biji dalam bedengan dengan arah memotong bedengan (lebar bedengan) dibuat
larikan sedalam 7,5 cm dengan jarak larikan 7,5-10 cm. Setelah itu biji yang
berukuran besar tadi ditanamkan dalam larikan dengan jarak 5-7,5 cm ataupun
tanpa jarak (berdempetan), kemudian ditutup kembali dengan media disekitar
larikan.
Waktu menanam biji harus diperhatikan agar peletakan bijinya jangan
terbalik. Untuk mangga bagian perutnya (bagian biji yang melengkung) menghadap
ke bawah, sedangkan untuk durian, alpukat, kemang dan nangka bagian sisi dimana
embrio (bakal tunas dan akar) berada dibagian bawah. Bila letaknya terbalik,
maka pertumbuhan akar dan batangnya akan membengkok dan akan menggangu
pertumbuhan bibit selanjutnya.
Untuk menghindarkan derasnya air hujan dan teriknya sinar matahari,
bedengan diberi naungan dengan paranet tipe 55%, 65% atau dapat juga dibuat
naungan individu untuk tiap bedengan dengan menggunakan atap dari jerami,
anyaman bambu, atau daun kelapa. Jika yang digunakan atap bukan dari paranet,
maka tinggi tiang di sebelah timur sekita120 cm, sedangkan tinggi tiang di
sebelah barat adalah 100 cm di atas permukaan tanah. Dengan demikian bentuk
naungan condong ke arah sebelah barat dengan maksud agar bibit di persemaian
cukup menerima sinar matahari pagi.
Biji yang disemaikan biasanya mulai berkecambah (tunas muncul di atas
permukaan tanah) antara 1-3 minggu setelah penyemaian, tergantung jenis
tanamannya. Setelah biji berkecambah dapat langsung dipindah ke polybag ukuran
15x20 cm atau 20x25 cm.
Setelah berumur 3-4 bulan, biji sudah dapat disambung pucuk ataupun
diokulasi.
No comments