Protozologi
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yang berarti
hewan pertama. Ilmu yang menelaah tentang protozoa disebut dengan protozologi.
Protozoa berperan sebagai mata rantai
penting dalam rantai makanan untuk komunitas dalam lingkungan aquatik, misalnya
perairan laut yang terdapat zooplankton dan fitoplakton, pada
gilirannya mereka menjadi makanan organisme laut yang besar. Hal tersebut
penting dalam keseimbangan ekologis.
Morfologi Protozoa
Ukuran
dan bentuk protozoa sangat beragam, beberapa ada yang berbentuk lonjong, bola
atau polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat-tingkat yang
berbeda pada daur hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter lebih kurang 1-2 mm.
Sel
protozoa terdiri dari membran sitoplasma yakni ektoplasma (lapisan luar
sitoplasma) dan endoplasma (bagian dalam sitoplasma). Setiap sel
protozoa memiliki satu inti. Tetapi banyak protozoa mempunyai inti rangkap
disebagian besar siklus hidupnya. Pada Ciliata terdapat satu makronukleus
(yang berfungsi mengawasi kegiatan metabolisme dan pertumbuhan juga proses
regenerasi) dan satu mikronukleus kecil yang mengendalikan
kegiatan reproduksi.
Pelikel
adalah lapisan yang meliputi membran sitoplasma sel, kemudian ada lapisan di
luar pelikel yang disebut dengan cangkang atau cangkerang yang terdiri dari
bahan organik dan diperkuat dengan bahan anorganik (kalsium karbonat atau
silikat).
Klasifikasi Protozoa
Filum Protozoa bisa dibagi menjadi empat
kelas berdasarkan bentuk gerak alihnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Kelas Utama Protozoa
Kelompok Utama
|
Cara Gerak
|
Cara Berkembangbiak
|
Ciri-ciri lain
|
Sarcodina
|
Pseudopodia
|
Pembelahan binner
|
Hidup bebas, heterotropik
|
Flagelata
|
Flagelata
|
Pembelahan binner membujur, beberapa seksual
|
Fototropik, heterotropik atau keduanya
|
Ciliata
|
Silia
|
Pembelahan binner melintang, seksual dgn konjugasi
|
Hidup bebas, heterotropik
|
Sporozoa
|
Dengan meluncur atau diam
|
Pembelahan bahurangkap, beberpa seksual
|
Parasit
|
No comments