Rumus Hardy-Weinberg
(1) Mutasi tidak
terjadi, atau mutasi yang menguntungkan sama jumlahnya dengan mutasi yang tidak
menguntungkan.
·
Telah diketahui
bahwa mutasi yang terjadi tidak selalu mengakibatkan perubahan dalam struktur
atau fungsi. Kejadian mutasi meskipun tidak terlihat, mungkin saja ikut
berperan. Misalnya protein yang termutasi meskipun tidak mengubah fungsi,
mungkin saja akan menunjukkan pengaruh apabila keadaan lingkungan berubah. Yang
sudah dapat dipastikan adalah bahwa frekuensi gen dalam populasi akan berubah,
karena ada satu gen yang berubah.
·
Kemungkinan ada mutasi yang menguntungkan sama
banyaknya dengan mutasi yang merugikan tidak mungkin tercapai, karena pada
umumnya mutasi yang terjadi bersifat merugikan.
(2) Semua anggota
populasi tertentu mempunyai kesempatan yang sama untuk mengawini sesama anggota
populasinya (perkawinan acak atau “Panmiksi”).
·
Perkawinan acak
hanya mungkin terjadi di daerah yang secara ekologi adalah benar-benar sama.
Biasanya, perkawinan terjadi tidak secara acak.
·
Perkawinan pada
umumnya terjadi dengan individu sepopulasi, karena kemungkinan untuk bertemu
lebih besar. Meskipun perkawinan terjadi antar individu sepopulasi, umumnya
ditemukan adanya suatu mekanisme khusus yang berperan dalam hal ini, misalnya
berupa naluri, dan tingkah laku tertentu (etiologi).
(3) Tidak terjadi
imigrasi atau emigrasi, atau jumlah individu yang berimigrasi adalah sama
dengan individu yang beremigrasi.
·
Imigrasi atau
emigrasi akan mengubah frekuensi suatu gen dalam populasi.
·
Pengaruh
imigrasi atau emigrasi berbanding terbalik dengan ukuran populasi asal atau
ukuran populasi yang akan dibentuk.
·
Lebih kecil
ukuran suatu populasi asal, maka perubahan frekuensi alel akan lebih besar bagi
populasi tersebut.
·
Bagi suatu
daerah terisolasi, misalnya suatu pulau, imigrasi suatu spesies ditentukan oleh
alel-alel yang ikut dibawa ke daerah tersebut. Karena jumlah individu yang
berhasil mencapai dan mengkolonisasi pulau itu dari tidak ada menjadi suatu
populasi yang stabil, maka biasanya suatu alel yang tidak berarti frekuensinya
dalam populasi asal, akan menjadi penting sekali bagi populasi kecil yang baru
dibentuk. Hal ini sering disebut sebagai genetic
drift atau founder effect (efek
pembentuk populasi) atau sering disamakan juga dengan efek leher botol (bottle neck effect). Di Indonesia yang
terdiri dari banyak pulau, mekanisme seperti ini sering sekali ditemukan.
·
Spesiasi atau
subspesiasi (proses pembentukan spesies atau sub-spesies) dapat diterangkan
dengan mekanisme di atas, meskipun masih terdapat banyak aspek lain yang turut
menunjang.
(4) Semua alel
mempunyai kemungkinan yang sama untuk berada dalam populasi, tidak ada yang
lebih unggul dari yang lain. Dengan kata lain, seleksi alam tidak terjadi.
·
Alel-alel yang
berlainan mempunyai tingkat keberhasilan hidup yang berlainan
·
Nilai
keberhasilan hidup biasanya dinyatakan dalam perbandingan dengan alel normalnya
·
Nilai
keberhasilan hidup dapat berubah-ubah bergantung kepada lingkungan hidupnya.
Misalnya, mutan vestigial di alam tidak mungkin dapat bertahan hidup pada
lingkungan yang berubah sehingga kita beri nilai keberhasilan hidup sama dengan
0 (nol). Namun, di laboratorium mutan vestigial dapat bertahan hidup meskipun
mereka lebih lemah dari bentuk normal. Dengan demikian nilai keberhasilan hidup
mutan vestigial di laboratorium tidak mungkin sama dengan 0 (nol).
(5) Jumlah populasi
tetap, atau jumlah individu yang mati sama dengan jumlah individu yang lahir.
·
Secara teoritis
keadaan populasi yang tetap (stabil) tidak mungkin terjadi meskipun di suatu
populasi yang terisolasi.
·
Selain faktor
lingkungan yang senantiasa berubah-ubah sepanjang tahun, hal lain yang juga
terjadi yaitu selalu ada kelahiran dan kematian.
·
Hasil penelitian
tertentu menemukan bahwa pada umumnya suatu populasi berubah-ubah mengikuti
suatu siklus tertentu yang spesifik.
(6) Populasi
berjumlah besar sehingga faktor kebetulan tidak terjadi atau dapat diabaikan.
·
Populasi besar
hanya mungkin terjadi pada serangga atau mikroba, namun tidak mungkin terjadi
pada populasi hewan mamalia misalnya.
·
Populasi yang
besar erat kaitannya dengan resource (sumber) yang tersedia, baik sumber
makanan maupun habitat yang cocok.
·
Lebih besar
suatu organisme, jumlah makanan dan tempat untuk hidup harus tersedia dalam
jumlah yang lebih besar pula.
Berdasarkan
penjelasan di atas, ternyata bahwa persyaratan untuk pemberlakukan rumus atau
hukum Hardy-Weinberg hampir tidak pernah dapat dipenuhi. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa evolusi itu terjadi. Rumus
atau hukum ini hanya dapat dipenuhi pada satuan waktu yang sangat singkat.
Artinya dalam waktu yang sangat singkat rumus dapat terpenuhi, namun dalam
jangka waktu tertentu saja, rumus ini tidak mungkin berlaku, karena ke-enam
persyaratan tersebut di atas tidak mungkin terpenuhi sekaligus. Hanya
persyaratan ke-tiga, emigrasi dan imigrasi saja yang mungkin dapat terpenuhi
pada populasi di pulau terpencil atau pada organisme yang hanya dapat hidup di
puncak gunung yang tinggi, inipun suatu perkecualian.
No comments