Sistem Billiaris/ Sistem Empedu
ANATOMI
0
Sistem empedu dan hati tumbuh bersama.
Berasal dari diverticulum yang menonjol dari lantai depan (foregut) Ã ada tonjolan yang akan menjadi hepar dan sistem empedu
0
Tonjolan ini akan menyebar ke septum transversum
0
Bagian caudal diverticulum akan menjadi:
o
Gall Bladder (kandung empedu)
o
Ductus cysticus
o
Ductus biliaris communis (ductus
choledochus)
0
Bagian cranialnya akan menjadi liver
dan hepatic bile ducts
0
Kandung empedu berbentuk buah pear,
diliputi oleh peritoneum dan menempel ke permukaan bawah dari lobus kanan dan
lobus quadratus dari liver
0
Ductus cysticus berjalan dari liver ke arah kandung empedu
0
Ductus choledochus berjalan ke bawah menuju
ke duodenum
0
Ductus choledochus masuk ke duodenum
melalui bagian belakang duodenum
0
Ductus hepaticus bercabang 2 Ã lobus kanan dan lobus kiri
0
Di daerah ductus hepaticus banyak terjadi
kelainan kongenital
0
Kandung empedu panjangnya ± 10 cm, Æ 3 – 5 cm dan
mengandung 30 – 60 cc bile
0
Secara anatomis, kandung empedu terbagi
menjadi:
1.
Bagian fundus (ujung)
Menonjol keluar ke
tepi depan dari liver
2.
Corpus (bagian yang besar/
body)
3.
Infundibulum
4.
Leher (berhubungan dengan ductus cysticus)
0
Panjang ductus cysticus ± 3 cm, diliputi permukaan dalam dengan mukosa yang banyak
sekali membentuk duplikasi (lipatan-lipatan) jadi disebut valve of Heister ó mengatur pasase bile
dari dan ke gall bladder.
0
Ductus cysticus akan bergabung dengan
ductus hepaticus communis menjadi ductus biliaris communis (ductus
choledochus)
0
Ductus hepaticus bercabang menjadi lobus
kiri dan kanan, dg panjang masing-masing ± 2 – 3 cm
0
Ductus choledochus panjangnya 10 – 15 cm
dan berjalan menuju duodenum dari sebelah belakang, akan menembus pankreas dan
bermuara di sebelah medial dari duodenum descendens.
Tempat muaranya ini
disebut PAPILLA VATERI
0
Dalam keadaan normal, ductus choledochus
akan bergabung dengan ductus pancreaticus WIRSUNGI (baru mengeluarkan
isinya ke duodenum)
0
Tapi ada juga keadaan di mana masing-masing
mengeluarkan isinya, pada umumnya bergabung dulu.
0
Pada pertemuan (muara) ductus choledochus
ke dalam duodenum, disebut = choledochoduodenal junction (di tempat ini
ada sphincter ani)
VASKULARISASI
0
Mendpt darah dari:
1.
A.retroduodenalis yang merupakan cabang
dari a.gastroduodenalis à mendarahi ductus
choledochus
2.
A.cysticus à ada 2 cabang yaitu anterior dan posterior, mendarahi
gall bladder
0
Darah vena menuju ke vena porta
0
Aliran limfe dari liver dan gall bladder
akan masuk ke dalam cisterna chyli dan seterusnya akan masuk ke ductus thoracicus
PERSARAFAN
0
Dari saraf otonom N.vagus – menyebabkan
kontraksi dari gall bladder dan relaksasi dari sphincter odi
0
Saraf simpatis à relaksasi gall bladder dan kontraksi sphincter odi
(terbuka)
HISTOLOGI
0
Mukosa gall bladder – epitel columna tinggi
0
Terdapat kelenjar mukus yang menghasilkan
lendir dan umumnya ada di fundus
0
Peradangan kanaung empedu akan menimbulkan
invaginasi mukosa, menonjol ke dalam lapisan muscularis yang disebut ROKITANSKY ASCHOFF
0
Epitel saluran empedu adalah epitel columna
dan mengandung banyak sekali kelenjar-kelenjar mukosa
FISIOLOGI
0
Fungsi Empedu:
1.
Berperan utk penyerapan lemak yaitu dalam
bentuk emulsi, juga penyerapan mineral. Contoh : Ca, Fe, Cu
2.
Merangsang sekresi enzim (Contoh: lipase
pankreas)
3.
Penyediaan alkalis utk menetralisir asam
lambung di duodenum
4.
Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah
dimetabolisme di dalam hati
0
Fungsi sistem bilier
ekstrahepatik (transport saluran empedu)
1.
Transportasi empedu dari hepar ke usus
halus
2.
Mengatur aliran empedu
3.
Storage (penyimpanan) dan pengentalan dari
empedu
0
Hati menghasilkan ± 600 – 1000 cc bile/
hari dengan BJ ± 1,011 yang 97%-nya t.d air
0
Kandung empedu akan mengentalkan empedu 5 –
10 kali dengan cara menyerap air dan mineral lalu mengekskresinya dengan BJ
1.040
0
Kendati tidak terdapat makanan di dalam
usus, hati tetap secara kontinu mensekresi bile yang kemudian disimpan
sementara di dalam saluran empedu oleh karena kontraksi dari sphincter odi
0
Bila tekanan dalam saluran empedu
meningkatkan maka terjadi refleks dari empedu masuk ke dalam kandung empedu di
mana akan disimpan dan dikentalkan.
0
Begitu makanan masuk dari lambung ke
duodenum maka akan keluar hormon
cholecystokinin
0
Pengaruh hormon disertai dengan rangsang
saraf akan menyebabkan kontraksi dinding kandung empedu dan relaksasi sph.odi
sehingga menyebabkan bile mengalir ke
usus
0
Lemak dan protein à merangsang kuat terhadap kontraksi dari kandung empedu
sedangkan karbohidrat sedikit pengaruhnya
0
Nyeri yang timbul dari kandung empedu dan
ductus empedu disebabkan karena distensi dan sering disertai dengan nausea,
muntah
0
Rasa nyeri itu diakibatkan oleh serat-serat
sensoris simpatis yaitu dari segment T7-10 dan rasa nyeri dirasakan
di daerah epigastrium
0
Nyeri yang timbul bersifat intermitten (Hilang timbul), berkaitan
dg tek di dlm sist biliaris
0
Peradangan kandung empedu juga akan
menyebabkan nyeri di daerah hypochondrium kanan, daerah infra scapula, daerah
substernal dan kadang-kadang berhubungan dengan rgsg N.phrenicus sehingga
menyebabkan nyeri di daerah puncak bawah bahu kanan
0
Distensi kandung empedu dan salurannya
secara refleks dapat mengakibatkan penurunan aliran darah dalam A.coronaria
sehingga menyebabkan aritmia jantung
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
0
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan
antara lain:
1.
Pemeriksaan Rontgen dengan plain foto
abdomen
10 – 15% batu empedu
mengandung Ca sehingga tampak pada foto Ro, kadang-kadang pada plain foto juga
tampak udara karena usus mengandung banyak udara
2.
Oral Cholecystography
Dengan menelan bubur
barium atau bubur yang mengandung iodida à resorpsi ke saluran
empedu sehingga tampak gambarannya.
3.
Intra Venous Cholangiography
4.
Per Cutaneus Transhepatic Cholangiography
5.
Operasi melalui cateter ke dalam kandung
empedu dan disemprot bahan kontras (Cooperative
Direct Cholangiography)
6.
USG abdomen
BATU EMPEDU
ª
Paling banyak ditemukan di Amerika ± 10%
dan di seluruh dunia ± 20% pada mereka yang berumur di atas 40 tahun.
ª
Anak-anak jarang kecuali pada Hemolitic Anemia
ª
Wanita hamil à sering ditemukan
ª
Perbandingan wanita : pria = 4 : 1
ª
Ada 3 komponen batu empedu:
1.
Komponen organik yaitu asam dan garam
empedu
2.
Bilirubin à larut air
3.
Cholesterol à tidak larut air
ª
Garam dan asam empedu klo bercampur dengan
air akan terbentuk emulsi. Semua gangguan kronik yang meningkatkan kepekatan
empedu dapat menyebabkan batu.
Contoh: pada
haemolitic anemia menyebabkan pembentukan bilirubin meningkat dan menyebabkan
pembentukan batu-batu pigmen sedangkan pada wanita hamil, obesitas dan DM
terdapat hipercholesterolemia dan menyebabkan cholesterol stones
ª
Infeksi juga menyebabkan pembentukan batu
empedu oleh karena terdapat pembentukan sekresi protein yang meningkat dan
banyak sekali sel-sel yang lepas
ª
Batu yang paling sering ketemu adalah jenis
Mixed Stones yang terdiri dari
cholesterol, bilirubin, Ca dan sel-sel yang lepas
ª
Batu yang lain (yang tidak terlalu banyak
ditemui) adalah bilirubin, Ca stones
Cholesistitis Chronica
ª
Merupakan radang kandung empedu
ª
Disebabkan oleh 2 hal:
1.
Iritasi mekanis dari bahan-bahan kimia
2.
Infeksi kuman
ª
Gejala utama adalah:
1.
Gangguan pencernaan
Nausea, Post Prandial
Belching (sendawa sesudah makan), flatulens, obstipasi
Keluhan ini sering
timbul klo habis makan lemak dan protein
2.
Serangan kolik billier
Disebabkan oleh karena
distensi saluran empedu dan biasanya nyeri bermula dari epigastrium dan
menyebar ke costa kanan dan ke punggung ujung scapula kanan.
Kadang-kadang ke bahu
kanan, ke substernal
Pada puncak serangan
sering terjadi muntah-muntah
Pada pemeriksaan fisik :
nyeri tekan pada epigastrium dan hypochondrium kanan.
Kadang-kadang terdapat
peningkatan temparut dan icterus
Gall Stones Ileus
ª
Adalah ileus yang disebabkan oleh batu
empedu yang masuk ke usus dan menyumbat di daerah ileum à kasus jarang
Cholesistitis Acuta
ª
Secara klinis terdapat gejala peradangan
umum (panas tinggi, menggigil, demam, leukositosis, malaise) dan peradangan
lokal
ª
90% disertai batu
ª
Biasanya karena obstruksi batu dalam ductus
cysticus yang menyebabkan distensi dari kandung empedu dan peradangan dan
menyebabkan pembuluh darah pada dinding kandung empedu tertekan à terjadi iskhemi dan
perforasi
ª
Di daerah iskhemi sebelumnya timbul reaksi
radang à ruptur. Sebelum
ruptur, omentum menutup (savior J). Omentum ini
melengket, membawa leukosit dan makrofag untuk menghadapi infeksi
ª
Akibat dari perforasi kandung empedu à abses bahkan subphrenic abcess dan klo dibiarin timbul
fistel ke anus atau masuk ke dalam usus
ª
Therapy: antibiotik, rawat inap, operasi
segera – angkat kandung empedu dengan batunya
Choledocholythiasis
ª
Batu di dalam ductus choledochus
ª
Biasanya batu dari kandung empedu yang masuk
ke ductus choledochus
ª
Pasien biasanya icterus, panas, menggigil
dan kolik
ª
COURUOISIER’S LAW
“Bila yang menyumbat
batu, kandung empedu tidak terlalu membesar karena kandung empedu sebelumnya
sudah mengalami reaksi peradangan jadi sudah fibrosis, tapi bila yang menyumbat
adalah tumor maka kandung empedu dapat sangat membesar”
Neoplasma Sistem Empedu
1.
Benigna
Jarang, berupa
papilloma, polip
2.
Ganas (Carcinoma kandung empedu)
Adenocarcinoma ± 5%
Wanita : pria = 3-4 :
1
Ca kandung empedu
biasanya 60 tahun dan biasa disertai batu
Prognose à sangat jelek
ª
Carcinoma Saluran
Empedu à jarang
ª
Kelainan kongenital:
1.
Choledochal cyst
2.
Atresia bile ducts
No comments