Sifilis Kongenital
Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada waktu
bayi lahir atau setelah berumus 1-3 bulan. Terlihat bullae pada telapak tangan,
condylomata lata, osteochondritis atau periostitis epiphysis tulang panjang
yang dapat menyebabkan terjadinya pseudoparalisis dari Parrot, kelainan pada
tulang tibia atau sabre bone, terjadi patah tulang spontan atau penonjolan
tulang dahi. Selain itu dapat terjadi gejala penyumbatan hidung atau
snuffle-nose, hepatosplenomegali, atropi dan distropi otot, sehingga berat
badan statis tidak bertambah.
Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada usia
lebih dari satu tahun sampat usia 6- 7 tahun. Akan ditemukan trias Hutchinson,
yaitu berupa tuli syaraf ke-8 atau tuli perseptif, defo~itas gigi seri atas
tengah dan keratitisinterstitialis.
Syphilis d'emblee
Penyakit ini terjadi karena infeksi Treponema lewat tusukan
jarum yang dalam, misalnya pada transfusi darah yang berasal dari penderita
sifilis. Biasanya
tidak dijumpai stadium primer melainkan langsung muncul gejala-gejala stadium
sekunder.
Struktur
Antigen
T.pallidum tidak dapat dibiakkan
in-vitro yang jelas memiliki ciri khas terbatas dari antigennya. Hal ini
menjadi tidak jelas jika selubung glikosaminoglikan berasal dari sel inang atau
dibuat oleh treponema. Fungsi selubung untuk menghambat pemtumbuhan organisme
berperantara antibodi atau berperantara komplemen. Terdapat asam sialat pada
permukaan organisme yang berfungsi untuk menghambat aktivasi jalur komplemen
altematif. T.pallidum subsp pallidum
memiliki hialuronidase yang menguraikan asam hialuronat dalam substansi dasar
jaringan dan diduga meningkatkan kemampuan invasif organisme. Bentuk protein T. pallidum (semuanya subspesies ) tidak
dapat dibedakan ; lebih dari 100 protein antigen. Endoflagel terdiri dari 3
protein inti yang homolog terhadap protein flagelin bakteri lain, ditambah
protein selubung yang tidak berhubungan. Terdapat banyak kelompok lipoprotein
yang telah diketahui fungsinya, diduga semua ini tampak penting dalam respon
imun. Kardiolipin adalah komponen renting dari antigen treponema.
Patogenitas
Sifilis berjangkit secara alamiah hanya pada manusia dan
terutama ditularkan lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang terinfeksi kepada
janinnya (sifilis bawaan atau sebelum lahir) lewat ari-ari. Pada kasus yang
tidak diobati 25% di antara janin meninggal meninggal sebelum lahir 25-30%
meninggal segera setela dilahirkan yang lain menunjukkan gejala komplikasi
lanjut (misalnya menjadi tuli).Sejumlah besar treponema dalarn darah dan
jaringan musnah selama sifilis sekunder. Penisilin adalah adalah antibiotik
yang dipilih untuk pengobatan sifilis.
Diagnosa
Diagnosa sifilis biasanya dapat ditentukan dari gabungan
informasi mengenai gejala, sejarah eksposi, dan uji darah yang positif atau
dengan pemeriksaan mikroskop medan gelap.
Hasil positif pengamatan luka dengan mikroskop medan gelap
(untuk sifat morfologis dan pergerakan spiroketa) adalah cara satu-satunya
untuk membuat diagnosis sifilis primer yang pasti. Untuk sifilis sekunder juga,
diagnosis yang pasti bergantung kepada pemeriksaan dengan mikroskop medan gelap
terhadap eksudat dari luka basah pada kulit dan bukan pada mulut. (Rongga mulut
mungkin banyak mengandung spiroketa yang bukan penyebab sifilis). Uji-uji
serologis sifilis reaktif atau dapat diandalkan pada stadium kedua penyakit
ini.
Epidimologi
Sejak 1962, kasus-kasus sifilis di Amerika Serikat yang
dilaporkan bertambah setiap tahunnya sekurang-kurangnya 4,7%. Seperti gonorae,
jumlah sifilis dini (kasus primer, sekunder dan laten dini) yang dilaporkan
tidak merupakan indikasi insiden yang sebenamya, karena kebanyakan kasus tidak
dilaporkan.
Pencegahan
Tidak
ada vaksin terhadap sifilis. Untuk perseorangan penggunaan kondom sangat
efektif. Untuk masyarakat, cara utama pencegahan sifilis ialah melalui
pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita.
Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran) yang
semestinya.
No comments