URETEROCELE
LATAR BELAKANG
Ureterocele dan ectopic ureter adalah 2 kelainan
utama yang berhubungan dengan duplikasi ginjal yang komplit. Saat ini
ultrasonografi antenatal dapat mendeteksi ke 2 kelainan pada sebagian besar
kasus dan dapat didiagnosis pada saat lahir dengan pemeriksaan fisik ,
radiografi dan kadang-kadang dengan sistoskopi. Pada kasus dewasa , kelainan
tersebut dapat diketahui dengan gejala-gejala klinis seperti : infeksi saluran
kemih, gangguan berkemih dan inkontinens urine.
DEFINISI
Adalah dilatasi kistik yang timbul pada bagian
ureter intravesikal. Lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki,
dengan prevalensi 1 : 4000 kelahiran hidup.
KLASIFIKASI
Ureterocele biasanya menimbulkan obstruksi pada
moeity bagian atas, tapi derajat obstrusi dan gangguan fungsinya sangat
bervariasi , tergantung pada tipe ureterocele dan displasia moiety bagian atas.Pada tipe orthotopic , seringkali tanpa
atau dengan obstruksi ringan dan seringnya fungsi moiety masih normal atau
sedikit terganggu, dan ureter yang bersangkutan dapat mengalami dilatasi. Pada
tipe Ectopic , moiety atas mengalami perubahan ,seringnya displastik dan
hipofungsi atau non fungsi. Ureter yang bersangkutan disebut sebagai
dolichomegaureter. Pada tipe caecoureterocele, kutub atas ginjal yang mengalami
duplikasi selalu displastik dan non fungsi.
1. Ectopic Ureterocele
Merupakan bentuk yang paling
sering ( > 80 % ) dan timbul bilateral pada 40 % kasus. Bentuknya besar,
memisahkan trigonum dan menyusup kedalam uretra dan dapat prolaps melalui
meatus uretra walaupun jarang. Orifisium ureterocele kecil, jarang lebar,
terletak dekat leher buli-buli , dapat dialam buli-buli sendiri atau didalam
uretra dibawah leher buli-buli. Ureter yang berhubungan dengan kutub moiety
bagian bawah terangkat oleh ureterocele dan seringnya mengalami refluks atau
tertekan oleh ureterocele, sehingga menimbulkan megaureter yang obstruktif.
Duplikasi ginjal kontralateral terjadi pada 50 % kasus.Kadang-kadang
ureterocele yang sangat besar bertanggung jawab terhadap refluks atau obstruksi
saluran kemih kontralateral bagian atas.
2. Orthotopic ureterocele
Terjadi pada 15 % kasus. Hanya
terjadi pada perempuan dan bentuknya kecil serta terletak intravesikal. Sangat
sering timbul bersamaan dengan sistim satu ginjal.
3. Caecoureterocele
Sangat jarang , terjadi <
15 % kasus. Bentuknya kecil , berhubungan dengan ureter ektopik dan terletak
didalam uretra dibawah leher buli-buli.
DIAGNOSIS
Ultrasonografi prenatal dapat memperlihatkan ureterocele
obstruktif yang besar dengan mudah.Diagnosis prenatal akan sulit bila kutub atas ginjal sangat kecil atau
ureterocele yang sedikit menimbulkan obstruksi. Bila diagnosis prenatal sulit
dilakukan, gejala klinis dibawah ini dapat timbul pada saat lahir atau
dikemudian hari:
- Saat lahir , ureterocele prolaps atau kadang-kadang yang mengalami strangulasi dapat terlihat pada muara uretra. Pada neonatus laki-laki dapat menyebabkan retensi urine akut .
- Gejala awal pyelonefritis dapat membantu
diagnosis.
- Gejala lanjut; disuria, sistitis rekuren,
urgensi.
Diagnosis pada saat lahir , ultrasonografi
memperlihatkan dilatasi ureter yang berhubungan dengan kutub atas ginjal yang
duplikasi serta adanya ureterocele didalam kandung kencing dengan ureter yang
dilatasi dibagian proksimalnya.
Penentuan fungsi kutub atas ginjal yang
duplikasi penting diketahui dengan cara pyelografi intravena dan atau
renografi. Pemeriksaan
urografi dapat menggambarkan morfologi moiety atas dan bawah serta ginjal
kontra lateral. Pemeriksaan CT Scan dilakukan bila IVP dan USG tak memberikan
informasi.
Pemeriksaan Voiding Cystouretrography
wajib dilakukan untuk mengetahui adanya refluks serta menentukan berat
ringannya prolaps ureterocele.
Ureterocystoscopy dilakukan bila sulit
membedakan antara ureterocele dengan megaureter ectopic.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan masih kotroversi antara
dekompresi secara endoskopik, nefrouretektomi partial atau rekonstruksi primer
komplit. Pilihan modalitas pengobatan tergantung pada kriteria berikut : status
klinis pasen ( urosepsis), umur pasen, fungsi kutub atas ginjal yang duplikasi,
ada tidaknya refluks, obstruksi ureter ipsilateral, dan patologi ureter
kontralateral.
Diagnosis dini:
1.Pada anak yang asimptomatis ,
normo/hipofungsi kutub atas ginjal, tanpa obstruksi kutub bawah ginjal dan infravesika ,
diberikan antibiotika profilaktik selama 3 bulan sampai tindakan operasi
dilakukan.
2.Bila ada obstruksi kutub bawah ureter
atau ureter kontralateral atau infravesika, dilakukan tindakan insisi atau pungsi secara endoskopi
serta pemberian antibiotika profilaktik, dan dievaluasi setelah 3 bulan.
Reevaluasi
:
- Bila dekompresi efektif, tidak ada
refluks , pengobatan medis dihentikan dan dilakukan pemeriksaan lanjutan
berdasarkan kultur urine dan ultrasonografi.
- Bila dekompresi tak efektif , ada
refluks atau obstruksi ipsi atau kontralateral ureter atau leher buli-buli
dilakukan operasi [ nefrektomi parsial sampai rekonstruksi unilateral ,
tergantung fungsi kutub atas ginjal].
Diagnosis yang terlambat:
- Bila kutub atas tidak berfungsi, dan
tidak ada patologi lain, dilakukan heminephro-ureterectomy.
- Adanya obstruksi atau refluks yang
jelas : eksisi ureterocele dan reimplantasi ureter atau
heminephro-ureterectomy tergantung fungsi kutub atas ginjal.
Ureterocele yang menyebabkan obstruksi
infravesika dapat dilakukan insisi secara endoskopi sebagai pengobatan tambahan
dengan kemungkinan operasi kedua pada sebagian besar pasen.
No comments