Zat-zat yang Dihasilkan Mikroba
Dalam proses metabolisme ada zat-zat yang masuk
atau zat-zat yang disusun dan ada pula zat-zat yang dibongkar dan kemudian
dikeluarkan sisa-sisanya. Zat-zat yang disusun maupun zat-zat yang dihasilkan
dalam penguraian disebut dengan metabolit (hasil metabolisme).
Mikroorganisme mempunyai zat-zat tertentu baik untuk mengambil zat-zat makanan
maupun untuk membongkarnya. Zat-zat ini secara umum dinamakan sekret (hasil
sekresi). Enzim-enzim terutama dari golongan hidrolase merupakan sekret yang
banyak dihasilkan bakteri.
Sisa-sisa
zat makanan yang dibongkar yang kemudian dikeluarkan oleh bakteri di sebut ekskret
(hasil ekskresi). Ekskret dibuang belaka karena tidak lagi berguna bagi
mikroba, bahkan ekskret dapat mengganggu kehidupannya, jika dibiarkan
bertimbun-timbun.
Selain
metabolit, sekret dan ekskret, seringkali ada kedapatan hasil samping berupa
zat-zat yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan metabolisme. Misalnya
dalam penyusutan nitrat oleh bakteri denitrifikan terlepas nitrit, air
dan energi. Energi diperlukan oleh bakteri tersebut, air dibuang, sedangkan
nitrit merupakan hasil samping.
Ekskret
yang dihasilkan mikroorganisme dapat berupa gas atau zat-zat organik. Jenis gas
yang dihasilkan oleh suatu species mikrob merupakan ciri khas bagi species itu.
Kuantitas gas yang dikeluarkan olek mikroba dapat diselidiki dengan respirator
Warburg, alat ini mempunyai kepekaan cukup teliti untuk mengetahui volume
gas yang dikeluarkan oleh mikroba atau
apabila menyelidiki volume gas seacara kasar dapat dipergunakan tabung
fermentasi buatan Smith. Sedangkan untuk mengetahui apakah suatu species
mikroba menghasilkan gas atau tidak kita dapat mengunakan tabung durham
(tabung reaksi berukuran kecil) yang diletakkan terbalik pada tabung reaksi
yang lebih besar dan kemudian tabung reaksi tersebut diisi dengan medium cair.
Bila mikroba yang kita tumbuhkan dalam medium tersebut menghasilkan gas, maka
gas akan nampak sebagai gelembung pada dasar tabung Durham.
Zat-zat yang dihasilkan mikroba adalah
sebagai berikut:
1. Gas-gas yang dihasilkan mikroba
Gas-gas yang timbul dari atau
hasil pembongkaran (fermentasi, respirasi) oleh mikroba dapat berupa:
- Karbondioksida
Senyawa
golongan gula yang paling lekas terurai oleh bakteri dan menghasilkan CO2
. Terlepas CO2 di udara bermanfaat bagi tanaman untuk fotosintesis,
berguna juga untuk penentuan keasaman tanah.
- Hidrogen
Gas ini
biasanya timbul bersama-sama dengan gas CO2 sengai hasil penguraian
karbohidrat atau asam amino.
- Metana
Methanobacterium
omelianskii dalam keadaan
anaerob menghasilkan gas metana, dengan menggunakan substrat asam cuka, dengan
rekasi sebagai berikut:
CO3COOH CO4 + CO2
Asam cuka metana
- Nitrogen
Gas nitogen
sebagai hasil penguraian nitrat dan nitrit (denitrifikasi). Proses
tersebut menguragi kesuburan tanah. Contoh bakterinya adalah Thiobacillus
denitrificans
- Hidrogen Sulfida
Gas ini
sebagai hasil penguraian protein dan senyawa-senyawa lain yang mengandung
belerang. Bakteri yang banyak menghasilkan hidrogen sulfida adalah Desulfovibrio
desulfuricans.
- Amoniak (NH3)
Hasil
penguraian protein dan senyawa-senyawa lain yang mengandung nitrogen itu dapat
berupa amoniak. Dapat denga tiga cara yairu deaminasi, enzim urease atau dengan
mereduksi nitrat. Pereduksian nitrat dilakukan oleh bakteri denitrifikan,
nitrat direduksi menjadi nitrit dan nitrit direduksi lagi sehingga menjadi
amoniak.
Kemampuan
mikroba untuk menghasilkan gas-gas tersebut merupakan salah satu kriteria bagi
kita untuk menentukan klasifikasi bakteri.
2. Asam-asam yang dihasilkan mikroba
Asam-asam yang timbul akibat
kegiatan bakteri dapat berupa asam organik ataupun asam anorganik, asam-asam
ini ada yang berubah menjadi garam atau digunakan oleh mikroorganisme lain.
Asam-asam tersebut antara lain yaitu:
- Asam
Belerang
Banyak
bakteri belerang dapat mengoksidasikan hidrogen sulfida menjadi unsur S bebas
atau menjadi asam belerang (asam anorganik). Contohnya bakteri Thiobacillus
thiooxidans dapat hidup pada pH 2 -
3,5.
- Asam
Nitrat
Asam
organik ini terbentuk karena kegitan bakteri nitrifikan. Amonik
dioksidasi menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas atau oleh bakteri Nitrosococcus,
kemudian nitrit yang terbentuk dioksidasikan oleh bakteri Nitrosobacter
hingga berbentuk asam nitrat yang menambah kesuburan tanah, karena tanaman
tinggi umumnya mengambil unsur N dalam bentuk nitrat.
- Asam Cuka
Bial
alkohol dibiarkan terpapar diudara akam berubah menjadi asam. Hal ini
disebabkan oleh sam cuka yang timbul dar hasil kegiatan bakteri Acetobacter.
- Asam Susu
Asam susu
termasuk asam organik. Fermentasi karbohidrat terutama gula oleh bakteri asam
susu menghasilkan asam susu. Gula laktosa merupakan substrat yang baik bagi Streptococcus
lactis dan Lactobacillus. Asam susu yang timbul dimulut karena
kegiatan bakteri dapat merusak gigi.
- Asam Lemak
Asam
propionat dihasilkan oleh bakteri Propionibacterium. Asam propionat
penting dalam membutan keju Swiss. Asam butirat dihasilkan oleh beberapa
species dari genus Clostridium. Asam ini penting untuk menghasilkan
butil alkohol, aseton, isopropil alkohol.
- Toksin
yang dihasilkan mikroba
Beberapa species mikroba menghasilkan zat
yang merupakan racun bagi kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Racun itu ada
yang dikeluarkan dari sel disebut dengan eksotoksin. Tetapi ada pula
racun yang tidak dikeluarkan namun tersimpan di dalam sel. Racun ini dinamakan endotoksin.
Endotoksin ini tidak berbahaya selama masih berada dalam sel mikroba.
Eksotoksin mudah dipisahkan dengan cara
penyaringan. Eksotoksin yang mengganggu kesehatan manusia ialah bakteri
dipteri, bakteri tetanus, bakteri botulinum.
No comments