Pengendalian Secara Bercocok Tanam (Cultural Control)
Pengendalian
OPT secara bercocok tanam bertujuan untuk mengelola lingkungan tanaman
sedemikian rupa sehingga menjadi tidak cocok untuk berkembangnya OPT dan
mendorong berfungsinya musuh alami (Natural
enemies) secara efektif.
Pengendalian
secara bercocok tanam merupakan usaha pengendalian yang bersifat preventif yang
dilakukan sebelum serangan OPT terjadi,
populasi hama
diharapkan tidak melawati Aras Ambang Ekonomi (Untung, 2003 : 114 ;
Wigenasantana, 2001 : 182).
Teknik
pengendalian bercocok tanam didasarkan pada pengetahuan agroekosistem setempat
yaitu ekologi dan perilaku OPT meliputi waktu perkawinan, habitat/inang, waktu
menyerang dan lain-lain.
Pedigo
(1996 : 334) menyatakan bahwa teknik pengendalian secara bercook tanam dpat
dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok, yakni:
1.
Mengurangi kesuaian ekosistem, yaitu dengan menciptakan
agroekosistem yang tidak sesuai dengan perkembangan hidup OPT, maka
perkembangannya akan terhambat. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara melakukan sanitasi, penghancuran inang, pengolahan
tanah dan pengelolaan air.
2.
Mengganggu kontinuitas penyediaan keperluan hidup OPT,
yaitu memutuskan kontinuitas tersedianya makanan/inang dengan cara pergiliran
tanaman, pemberoan lahan, penanaman serentak, penetapan jarak tanam, pengaturan
lokasi penanaman dan memutuskan sinkronisasi antara tanaman dan hama dengan mengatur waktu tanam agar tidak sesuai dengan
fase perkembangan hama .
3.
Mengalihkan populasi OPT agar menjauhi pertanaman,
yaitu suatu cara pengendalian OPT dengan mengalihkan OPT ke tanaman lain, cara
ini tidak begitu efektif bagi serangga yang penyebarannya cepat tetapi masih
dapat dilakukan beberapa cara untuk mengalihkan OPT, seperti dengan mananam
tanaman perangkap dan melakukan pemanenan secara bertahap untuk menghindari
pindahnya OPT secara serempak ke lahan tetangga, cara ini dapat dilakukan pada
tanman tertentu.
4.
Mengurangi dampak kerusakan OPT, yaitu menanam tanaman
yang bersifat toleran terhadap kerusakan OPT, melakukan pemupukan yang seimbang
sesuai kebutuhan tanaman sehingga tanaman masih dapat pulih kembali setelah
terserang oleh OPT, mengubah jadwal panen untuk tanaman tertentu dapat
dilakukan pemanenan lebih awal.
No comments