Anatomi Katak (Rana sp.)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi ini, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, sofagus;berupa saluran pendek, ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya., Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka.dan kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan terdiri atas hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi
dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung
empedu yang berwarnake hijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara
lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan
enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
System endokrin (kelenjar buntu) pada amphibi (katak)
terdapat kelenjar paratiroid, sebagai regulator kalsium dalam system endokrin.
pad hasil penagmatan terletak di belakang, melekat ke tiroid. Umumnya 2 pasang,
sepasang pada tiap lobus tiroid. Kelenjar adrenal, koretks dan medulla
bergabung tidak terpisah seperti pada ikan. Kelenjar adrenal melekat di atas
ginjal, kiri kanan. Kelenjar ini disalut kapsul dari jaringan ikat. Terdiri
dari korteks berwarna kekuningan dan medulla yang berwarna kelabu. Letak
korteks adalah di bawah control saraf simpatis.
Kelenjar tiroid (kelenjar gondok), terletak di bawah jakun.
menurut (Radiopoetra, 1990), Kelenjar tiroid tidak hanya mengatur aktivitas
metabolism tubuh tetapi dipercaya sangat penting dalam mempengaruhi periode
pengelupasan lapisan terluar kulit. (Sukiya, 2005), Kelenjar endokrin
menghasilkan 2 macam hormone tiroksin dan klasitosin. Tiroksin berfungsi untuk
mengontrol metabolism sel-sel, terutama oksidasi dan untuk penyempurnaan
pertumbuhan bagian-bagian tubuh
Organ sirkulasi berdasrkan hasil pengamatn terdiri dari cor
(jantung), anteriae, kapiller, venae, ductus lymphaticus, darah dan cairan
lymphe. jantung berada pada rongga dada dan berwarna merah hati, ruanggan
jantung katak atau kodok ada 3 ruang yaitu 2 antrium yang terdapt pada bagian
anterior jantung dan vertikulum yang berada pada bagian posterior. berdasarkan
literature dari (Sukiya, 2005), darah yang menuju jantung dari seluruh tubuh bermuara
pada atrium sinistrum, sedangkan darah dari paru-paru menuju antrium dextrum.
vetriculum adalh muara akhir darah yang akan diedarkan dari jantung melalui
anteri.
Otot-otot pada katak setelah kami bedah Nampak terdapat
banyak sekali pembuluh darah pada otot sehingga pada pengamatan anatomi otot,
warna otot nampak kebiru-biruan. Oot katak atau kodok terdiri atas otot daging
berserat halus, tot daging jantung dan otot daging berserat melintang. jika
kita mencoba menggerakkan otot pada tubuh katak maka kerja dari masing0masing
otot pada tiap bagian tubuh berbeda. pada rahang terdapat otot yang kerjanya
hanya menutup dan membuka rahang.
Berdasarkan literatur dari Sukiya, (2005) pergerakan otot
menutup rahang disebut levator sedangkan membuka rahang disebut depressor.
Flexor (mengikat satu bagian dengan bagian yang lain,contoh biceps sebagai
pengikat lengan bawah denag lengan atas), Extensor (meluruskan atau memperluas
suatu bagian, contoh : triceps meluruskan lengan bawah dengan luas atas),
Abductor (menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh ( anggota badan ), contoh deltoid
menarik lengan ke samping), Adductor (menarik suatu bagian menuju ke arah sumbu
tubuh ( anggota ) contoh latianus dorsi menarik lengan ke atas dan kembali) dan
Rotator (memutar suatu bagian, contoh : pyriormis, meninggikan dan memutar
femur).
Sistem pernafasan pada katak dan kodok, Selama tahap larva
amfibi sebagaian besar bernafas dengan insang. Insang ini bukan tipe internal
pada ikan, tetapi insang eksternal. Struktur insang luar adalah filamenous,
tertutup epitelium bersilia, umumnya mereduksi selama metamorfosis. Beberapa
amfibi berekor, insang luar ini ada selama hidupnya (Sukiya, 2005).
Berdasarkan pengamatan, karena sample yang kita mati adalah
katak yang sudah dewasa maka insang tidak kita temukan yang ada hanya paru-paru
dan kulit yang juga dapat digunakan untuk bernafas karena banyak mengandung
lendir dan pembuluh darah. Permukaan dalam dari paru-paru lembut, tetapi
sebagian besar dinding paru-paru pada katak dan kodok berisi lipatan alveoli
sehingga meningkatkan permukaan pernafasan.
Pada umumnya udara dipompa kedalam paru-paru melalui proses
yang sederhana, sebagian besar amfibi bernafas dengan kulit, oleh karena itu
kulit dijaga kelembapannya. Amfibi darat dalam menjaga kelembapan tubuh ini
dilengkapi denagn sejumlah kelenjar mukus yang didistribusikan di permukaan
tubuh keterangan ini berdasarkan penjelasan dari Sukiya, (2005), tentang
pernafasan ampibi.
Sistem saraf amfibi tidak kami lakukan karena keterbatasan
waktu dan juga focus anatomi kami hanya pada daerah rongga badan. Menurut Sukia
(2005) Pusat kegiatan berada pada otak bagian dorsal otak tengah, dimana
sel-sel syaraf (lapisan abu-abu) terkonsentrasi di dalam tektum. Telencefalon
secara alami merupakan bagian penciuman, sehingga memperluas hermis cerebral,
linia body ditemukan pada semua amfibi, tetapi anura mempunyai parental body
atau ujung organ pineal. Karena amfibi bergerak lamban, maka cerebellum sangat
kecil kecuali pada cecillia. Hanya ada 10 syaraf kranial. Akar dorsal dan
ventral dari syaraf spinal bergabung melalui foramen intervertebra
Tengkorak amfibi (katak) modern mempunyai tulang-tulang
premaksila, nasal, frontal, parietal, dan skuamosa.kebanyakan permukaan dorsal
dari tubuh anura tidak seluruhnya tertutup tulang.dibagian ventral otak
tertutup oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid. Gigi ada pada premaksila,
maksila, palatine, vomer, parasfenoid, dan tulang denta.
Katak dan kodok mempunyai lidah yang menempel pada bagian
anterior mulut dekat maksila dan mandibula. lidah ini dapat dijulurkan untuk
menangkap mangsa. pada ujung lidak terbagi seperempat dari bagian lidah bagian
ini disebut papilla lidah yang berfungsi sebagai perasa. Khonea internal,
apertura nasal berfungsi sebagai penciuman tetapi juga untuk saluran udara.
Biasanya epitelium olfaktori lembut terbatas pada bagian dorsal nasal. Struktur
olfaktori lainnya pada amfibi adalah organ Jacobson (Jasin, 1984).
Organ tersebut dipercaya menjdi alat bantu dalam merasakan
amkanan. Orgn ini juga penting daalm tingkah laku reproduksi, karena kasi
pertama adalah hewan jantan menyentuh hidung, kepala dan leher betinanya. Mata
amfibi juga seperti pada Vertebrata lain. Lensa mata tetap tidak berubah
kecembungannya untuk jarak pandang yang relatif jauh, terdapat juga organ
pareintal body berfungsi sebagai fotoreseptor, sensitif terhadap gelombang
panjang dan intensitas cahaya, berperan dalam termoregulasi dan orientasi arah,
terdapat alat pendengaran pada amfibi, katak dan kodok mempunyai pendengaran
tengah dan gendang telinga. Suara ditransmisikan dari gendang telinga melalui
lubang timpani ke telinga dalam melewati sebua tulang yang disebut kolumella,
terdapat linia lateralis pada larva amfibi dan terkadang ditemukan pada katak
dewasa untuk spesies katak yang hidup diair, yang srukturnya mirip pada ikan
(Sukiya, 2005).
Untuk system reproduksi pada amfibi, mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong (b. Inggris: tadpole), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil (Radioputra, 1991).
GA nya uda sukses lum ..??
ReplyDelete