Rana Sp
Pada praktikum ini adalah membahas tentang morfologi dan anatomi dari spesies katak (Rana Sp) dan kodok, tetapi spesies kodok tidak ditemukan karena keterbatasan dari kami, hasil pengamatan dari morfologi katak ditemikan bahwa tubuh diselimuti lender sehingga tubuh selalu basah, merupakan hewan berdarah dingin, memiliki sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang, jari-jari pada kaki depan 4 dan kaki belakang 5, dan pada setiap kaki dipenuhi dengan selaput renang sehingga dapat berenang dan melompat, matanya mempunyai selaput tambahan yaitu membrane miktitans yang berfungsi pada saat menyelam., hidungnya mempunyai katup yang berfungsi untuk mencegah masuknya air kerongga mulut pada saat menyelam,
Kulit katak berbeda dengan kulit kodok. kulit katak cenderung halus dan tidak berbintil sedangkan kulit kodok cenderung berbintil-bintil dan kasar. kulit pada katak dan kodok (amphibi) sangat penting untuk proteksi dan respirasi. Kulit terjaga kelembapannya karena adannya lendir yang dihasilkan kelenjar mukosa. Sebagian besar katak mempunyai kelenjar granular dan kelenjar mucus. Kelenjar granular memproduksi kelenjar yang menjijikan (zat abnoxious) atau racun untuk melindungi diri dari musuh. pad spesies yang kita amati yaitu katak mempunyai benjolan pada kedua punggungnya. tonjolan pada sisi kanan kiri katak berisikan toksin. sedangkan pada kodok umumnya tidak bertoksin (Jasin 1984).
Warna tubuh pada katak yang kita amati berwarna hiaju kehitaman atau boleh dibilang hijau, berdasarkan Sukiya (2005) warna hitam ini disebabkan oleh pigmen melanopora, sedangkan warna kehijau-hijauan adalh merupakan pencampuran dari aneka warna asli dari katak yaitu melanopora, lipophora dan guanophora. Perubahan kulit pada katak juga dipengaruhi oleh lingkungan misalnya saja gelap, panas, dingin, dan sebagainya. Perubahan kulit katak diatur melalaui neuro-endokrin. Seluruh kulit amphibi terlepas secara periodic. Lapisan kulit luar tidak hanya satu bagian tidak sebagaimana pada reptile, tetapi dalam fragmen, meskipun tungkai biasanya utuh dan mengelupas bersama. Frekuensi bergantinya kulit berbeda- beda pada spesies yang berbeda-beda pula karena katak yang kita amati berasal atau hidup didaerah dingin sehingga cenderung warna katak adalah gelap.
Alat gerak pada katak berupa 2 ekstreminitas yang ada dibadan. ekstreminitas ini berupa kaki renang depan dan belakan. Berdasarkan hasil pengamatan katak yang kita amati mempunyai 4 jari pada ekstreminitas depan, diantar jari-jarinya terdapat selaput untuk berenang. pada ekstreminitas kaki belakang mempunyai 5 jari dengan selaput juga untuk berenang ketikan katak berada diair. kaki antara katak dengan kodok itu sama baik jumlah jari atau adanya selaputnya.
Kulit akan berfungsi dalam pernafasan jika dalam keadaan basah sebab oksigen dari udara baru dapat berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, kulit katak dilapisi lendir untuk menghiondari kekeringan. kaki katak dan kodok berbeda. kaki katak dilengkapi dengan femur yang pendek, seghingga loncatan katak lebih pendek jika dibandingkan dengan kodok yang berfemur panjang. tubuh kodok pendek dan langsing serta pada bagian punggung seperti bungkuk. sedangkan katak tubuhnya panjang gemuk dan punggungnya rata. struktur anatomi katak dan kodok sama (Radioputra, 1992).
No comments