Kentang (Solanum tuberosum)
Dari
pengamatan yang kami lakukan menggunakan perbesaran mikroskop 10x10, kami dapat
melihat butir-butir amilum yang memiliki satu buah hilum dengan beberapa lamela
yang mengelilinginya, sehingga digolongkan menjadi butir amilum tunggal.
Hasil pengamatan yang kami dapatkan tidak
sesuai dengan literature yang kami dapat. Dalam literatur disebutkan bahwa
kentang (Solanum tuberosum) memiliki butir amilum setengah majemuk
dimana terdapat dua hilum yang masinh-masing dikelilingi oleh lamela tetapi
kemudian terbentuk lamela yang mengelilingi keseluruhan. Pada kentang,
perubahan berkala yang mengakibatkan adanya lapisan berasal dari dalam
(endogen) (Hidayat, 1995).
Menurut Yayan Sutriyan, (1992) setiap jenis tumbuhan mempunyai
bentuk tepung cadangan yang
bermacam-macam, perbedaan
macam-macam tepung ini berdasarkan letak hilus dalam butiran-butiran
tepungnya. Yang dimaksud dengan hilus ialah titik permulaan
terbentuknya butir tepung, (hilum atau titik inisial), sedangkan lamella
adalah garis-garis halus yang mengelilingi hilus. Butir tepung yang
terbentuk biasanya berkisar antara 17-20 mikron. Perbedaan ini menghasilkan
adanya 2 macam butir tepung yang konsentris dan yang eksentris
No comments