Protoplas
Protoplas merupakan bagian sel yang ada disebelah
dalam dinding sel. Protoplas tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana,
yang disebut protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas komponen
protoplasma dan komponen non protoplasma (Sumardi,1993).
Protoplas
terdiri atas bagian bermembran dan tanmembran. Dengan memakai pengawet yang
cocok, dan disiapkan guna diamati dengan mikroskop elektron transmisi.
Penampang melintang membran tampak seperti dua garis hitam, masign-masing
setebal 2,5 nm, dipisahkan oleh garis pucat setebal 3,5 nm sehingga disebut
membran ganda yang dipisahkan oleh ruang sempit. Jenis membran seperti itu disebut
satuan membran. Pada umumnya dianggap bahwa satuan membran terdiri atas lapisan
lipida yang disusun oleh dua lapisan molekul dan dibatasi disetiap sisinya oleh
selapis protein. Protein dalam satuan membran tersusun dalam pola khusus yang
menyebabkan organel yang memiliki satuan membran seperti itu memiliki sifat
permeabilitas khusus. Membran merupakan bagian sitoplasma yang hidup dan dapat
berubah sesuai dengan aktifitas sitoplasma. Satuan membran bersifat
permeabilitas selektif terhadap berbagai zat yang melewatinya. Dewasa ini
membran berfungsi menrut model mozaik cair diterima secara umum (Hidayat,
1995).
Protoplasma
dapat dibagi menjadi sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma meliputi retikulum
endoplasma, diktiosom, mitokondria, plastida, mikrobodi, ribosom, sferosom,
mikrotubul, mikrofilamen, vakuola dan zat ergastrik. Sitoplasma adalah bagian
protoplasma berupa cairan kental atau yang lebih padat seperti agar-agar. Kedua
bentuk terseebut tidak banyak berbeda dan bentuk yang satu dapat dengan mudah berubah
menjadi bentuk lainnya. Sebagian besar (80-90%) sitoplasma terdiri dari air,
disamping senyawa yang berada dalam larutan sebagai koloidatau terlarut
(Hidayat, 1995).
Komponen Protoplasma
Protoplasma memiliki beberapa komponen penyusun
yang terdiri atas sitoplasma, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria.
1. Sitoplasma, merupakan benda hidup yang terdapat dalam sel,
berbentuk cairan yang agak kental. Pada plasma terdapat 3 lapisan yaitu,
Ektoplasma, Tonoplasma dan lapisan polioplasma.
2. Inti sel (nucleus), inti sel berbentuk bulat telur,
merupakan bagian yang penting dari protoplas karena merupakan sentral segala
proses yang berlangsung dalam sel tersebut. Pada inti sel terdapat membran,
retikulum, dan nukleolus.
4. Butir-butir plastida, butir-butir plastida umumnya terdapat pada
sel tumbuh-tumbuhan yang masih muda, didalam sitoplasma tetapi diluar inti sel.
Komponen non Protoplasma
Kebalikan
dari protoplasma, komponen non protoplasma merupakan benda-benda tidak hidup
yang berada dalam sel. Benda-benda tersebut dapat berada dalam dalam vakuola,
dalam plasma sel dan plastida. Komponen non protoplasmik ini bisa berupa zat
cair maupun padat (Kartasapoetra, 1991).
Karbohidrat
Selulose
dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada prinsipnya terdapat didalam
protoplas. Selulose ini sangat penting untuk menyusun dinding sel, sedangkan
tepung untuk cadangan makanan. Zat tepung dijumpai dalam sitoplasma, terdapat
sebagai butir-butir baik didalam leukoplas maupun kloroplas.
Butir
tepung memiliki lapisan-lapisan, dan lapisan-lapian itu berhenti pada suatu
titik yang dinamakan hilum. Letaknya bisa ditengah (kosentrik) misalnya pada
ubi jalar atau dibagian tepi butir tepung (eksentrik) misalnya pada Marantha.
Butir
tepung dapat tunggal, majemuk dan setengah majemuk. Butir tepung terdapat pada
biji, sel-sel parenkim jaringan sekunder pada akar maupun batang, dan tempat
penyimpanan cadangan makanan seperti akar, tuber, rizoma, dan kormus
(Sumardi,1993).
Protein
Protein
merupakan bahan utama yang menyusun protoplasma yang hidup. Protein diketahui
sebagai bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal. Pada beberapa macam
biji, protein terdapat sebagai aleuron dan tersebar didalam sel. Adapula
aleuron yang terdapat didalam sel, dan sel tersebut menyusun suatu lapisan yang
disebut lapisan aleuron (Sumardi,1993).
Minyak dan substansinya
Bahan
ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan akan tetapi jumlahnya hanya
sedikit. Lilin, suberin dan kutin merupakan minyak yang digunakan sebagai zat
pelindung pada dinding sel (Sumardi,1993).
Kristal
Kristal ini terdapat dalam sel berbagai tumbuhan.
Biasanya terdapat dalam sel korteks, akan tetapi terkadang juga dapat ditemukan
pada sel-sel parenkim floem dan parenkim xylem.
Menurut
(Kartasapoetra, 1991), kristal-kristal ini terdapat dalam vakuola sel atau
plasma selnya. Kristal-kristal itu memiliki berbagai bentuk, antara lain :
- Kristal
dengan bentuk prisma teratur, biasanya terdapat dalam sel-sel dibawah
epidermis dari daun jeruk.
- Kristal
dengan bentuk jarum, kristal ini banyak ditemukan pada sel-sel daun bunga
pukul empat.
- Kristal
dengan bentuk butiran kecil, kristal ini biasanya disebut kristal pasir,
banyak ditemukan dalam sel-sel daun serta tangkai daun ri bayam.
- Kristal
dengan bentuk rafida, merupakan kristal berbentuk jarum yang letaknya
sejajar, biasanya terdapat pada sel-sel parenkim dari jaringan lunak,
selnya mengandung lendir dan berdinding tipis. Misalnya pada endocarp buah
aren.
- Kristal dengan bentuk kelenjar, kristal ini disebut juga kristal drus yang hanya terdapat pada sel-sel tertentu dengan bentuk yang tidak teratur (dapat berbentuk bintang atau lainnya). Kristal ini biasanya ditemukan pada tangkai daun pepaya dan bangsa kaktus.
Kristal pasir adalah kristal berbentuk prisma yang amat kecil biasanya
ditemukan dalam jumlah besar. Contohnya pada batang Sambucus nigra dan daun Atropa belladonna (Hidayat,1995).
Rafida adalah kristal panjang dan ramping
ayang kedua ujungnya runcing. Rafida biasanya terhimpun dalam berkas dan
ditemukan dalam dua avage, serta dalam daun dan batang impatiens. Sel yang mengandung berkas rafida dapat terbentuk sama
dengan sel disekelilingnya atau dapat pula berbentuk idioblas, yakni sel yang
berbeda dari sel disekitarnya , misalnya dalam sel lender pada endocarp buah
enau. Sel yang mngandung rafida sering tersebar secara khas dalam tumbuhan dan
dapat digunakan dalam taksonomi (Hidayat,1995).
Stiloid adalah kristal berbentuk prisma yang panjang
dan kedua ujungnya meruncing seperti bilah. Pada sel, kristal ini ditemukan
secara menyendiri atau berpasangan dalam kelompok kecil. Stilokoid kurang
sering ditemukan namun terdapat pada Iridaceae,
Agavaceae, Liliaceae, dan beberapa
famili lain (Hidayat,1995).
No comments