Breaking News

Sel Sperma Pada Manusia perokok I

Dari hasil pengamatan sel spermatozoa pada manusia yang perokok I mengamati secara makroskopik, sperma tersebut mempunyai warna putih susu dan kental sebelum dilakukan pengenceran dengan garam fisiologis NaCl 0.9 % dan berwarna putih bening setelah pengenceran. Sperma tersebut mempunyai volume 1 ml  dengan PH 7 (netral) baik sebelum pengenceran maupun setelah penambahan garam fisiologis NaCl 0,9 %.
Sedangkan dari hasil pengamatan secara mikroskopik, sel spermatozoa yang kami amati mempunyai bentuk kepala yang lonjong dan langsing dengan bagian ekor panjang yang berfungsi untuk pergerakan spermatozoa dengan mengibaskannya kekanan dan kekiri. Sperma ini mempunyai gerak masa sangat lambat, sedangkan gerak individunya berupa gerak maju pada sel spermatozoa yang normal. Sperma yang kami amati ini mempunyai tingkat viabilitas yang sedang  dengan jumlah sel sperma pergerakan yang cepat mencapai 10%, diam 20%, sedangkan yang hanya sekedar bergerak baik itu bergerak lambat atau berputar-putar mencapai 20%. Keabnormalan ini dapat berupa gerakan spermatozoa yang melingkar, kepalanya yang terlalu besar atau terlalu kecil sehingga tidak proporsional dengan ekornya, kepala ganda, ekor yang melengkung dsb. Sedangkan 45% sisanya mengalami gerak lambat  dengan terputusnya bagian ekor atau kepala. 
Abnormalitas pada spermatozoa dapat dibedakan menjadi bentuk abnormal yang primer dan sekunder. Abnormalitas primer berasal dari gangguan didalam testis dan gangguan sekunder berasal dari kesalahan perlakuan setelah spermatozoa meninggalkan testis. Contoh dari abnormalitas primer yaitu, bentuk kepala yang terlalu kecil atau terlalu besar, kepala berbentuk kerucut, kepala miring, salah bentu (Tidak bulat ppipih), berekor dua, berleher besar, akrosom tidak menutupi seluruh bagian kepala dan bentuk kepala yang terlalu bulat. Sedangkan contoh dari abnormalitas sekunder yaitu kepala yang terpisah  dari badan, leher yang patah dan ekor yang bengkok (Partodiharjo, 1992).

No comments