Sistem otot dan pergerakan
Pada merpati, sistem otot dan pergerakannya lebih kompleks lagi
dibandingkan dengan kelas-kelas sebelumnya, hal ini dikarenakan pergerakan yang
dilakukan merpati lebih komplek.
Sistem otot burung berbeda dalam banyak
hal dari kebanyakan vertebrata daratan lain. Otot-otot leher rahang menunjukkan
banyak spesialisasi yang dikaitkan dengan kebiasaan makan, fungsi paruh dan
mobilitas gerakan leher. Vertebrata di bagian tubuh burung banyak yang menyatu,
sehingga menyebabkan adanya pengurangan otot di bagian dorsal. Otot perut pada
burung juga kurang berkembang, sedangkan otot sayap ekstrinsik terutama otot
pektoralis mayor, menunjukkan perkembangan sangat baik terutama pada
burung-burung yang dapat terbang. Otot pektoralis mayor merupakan otot depresor
dan berkaitan dengan gerakan menurunkan sayap saat terbang. Otot pektoralis
mayor ini menyusun 1/5 total berat tubuh burung. Otot pektoralis minor berperan
dalam mengangkat sayap pada saat burung sedang terbang. Otot suprakarakoid
adalah otot yang berkaitan dengan gerakan sayap ke atas, juga terletak pada
sternum arah proksimal dari pektoralis mayor, dan masuk pada sisi atas humerus
(Sukiya, 2005).
Menurut
Jasin (1984) gerak sayap pada waktu terbang dilakukan oleh musculus pectoralis
yang terdapat pada dada, berupa otot daging putih. Dibedakan atas: musculus pectoralis mayor yang
terletak di sebelah luar, dan musculus pectoralis minor yang terletak di
sebelah dalam. Kedua ujung otot pada dada terikat di carina atau sternum,
sedang ujung lain terikat pada kepala humerus dari sayap di sebelah ventro
lateral. Kontraksi otot yang bergantian menyebabkan sayap bergerak ke atas ke
bawah sehingga burung dapat terbang.
No comments