Sistem Reproduksi
Sistem
reproduksi pada jantan berupa testis yang berbentuk bulat panjang dari
tiap-tiap saluran vasdeferens dan kemudian masuk ke dalam cloaca. Cloaca sering
membesarkan distal dan membentuk seminal vesicle. Sperma menembus vasa deferentia dan disimpan dalam
seminal vesicle. Ketika terjadi kopulasi, spesies tersebut melepaskannya ke
dalam cloaca dan mengirimnya ke cloaca betina (Boolootian, 1979).
Sedangkan
pada betina memiliki sepasang ovarium akan tetapi pada bagian kanan tidak
berkembang demikian juga saluran telurnya. Sebagai hewan oviparus burung
menghasilkan telur dan mengeraminya. Sel telur yang dilengkapi kuning telur dan
ukuran yang relatif besar. Selama bergerak melalui saluran telur (ductus ovarium) kuning telur dibungkus
oleh albumen (putih telur) dan diluarnya dibungkus oleh selaput tipis yang
disebut kerabang (Soemiadji, 1986).
Perkawinan pada merpati dilakukan dengan
cara kopulasi. Setelah sperma dan ovum bertemu dan terjadi fertilisasi maka
tahap selanjutnya adalah akan terbentuk telur yang terjadi di oviduk. Tahap
pertama adalah terbentuknya kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dia
tali mirip ranting yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai
kekutub-kutub telur. Setelah itu ditambahkan putih telur(albumen) disekitar
kuning telur. Setelah itu maka telur akan mendapatkan selaput kerabang pada
uterus. Setelah telur sempurna maka telur akan dikeluarkan melalui kloaka.
Telur yang dikeluarkan tidak langsung menetas, tetapi mengalami masa inkubasi
selama 16-18 hari. Burung muda yang baru menetas berada dalam kondisi sangat
lemah, disebut kondisi altrisal. Anak merpati yang baru menetas sedikit sekali
bulu kapasnya. Merpati muda dapat terbang setelah 4 minggu kemudian
(Radiopoetro,1996).
No comments