Sistem respirasi Merpati
Dari hasil pengamatan, saluran pernafasan dimulai dari lubang hidung,
kemudian masuk ke rongga hidung untuk dihangatkan, trakea yang bercabang dua
dan berpangkal pada paru-paru. Trakea mempunyai warna putih kemerahan dan
tersusun dari tulang cincin. Pada paru-paru terdapat kantung hawa yang
berfungsi untuk menyimpan udara ketika burung sedang terbang. Paru-paru pada
merpati memiliki warna putih kemerahan.
Alat respirasi terdiri dari
nostril yang terletak pada paru, cavum nasalis, larynx yang tersusun atas tulang
rawan, terhubung kan dengan cavum oris oleh rima glottis. Bagian dari pada larynx yang bercelah itu
disebut glottis, larynx disini bukan sebagai organon vocalis (alat suara) dari
larynxsaluran bersambung dengan tracae sebagai pipa tersusun atas gelang-gelang
tulang rawan dan bercabang menjadi bronchium dexstrum dan bronchium sinistrum.
Tempat percabangan disebut bifocartium. Pada bifucartiu ini terdapat alat suara
yang pada burung disebut syrinx. Syrinx tersusun atas 3 tau 4 gelang tracae,
yang terakhir bersama dengan gelang teratas dari bronchus sinistrum yang
dexstrum membagi rongga yang agak melebar yang disebut tympanum. Pada bagian
yang terkaudal terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal ke caudal
disebut pessulus. Bagian ini
menyokong suatu lipatan yang berasal dari selaput lender dan lipatan ini
disebut membrana semilunaris. Selaput lender yang meliputi bronchus disebelah
dalam juga membentuk lipatan tipis antara pessulus dengan gelang bronchus dan
membrane ini disebut membrane timpani formis interna (Jasin,1984).
Pulmo bila dibandingkan dengan besarnya tubuh adalah relative kecil
terdiri atas sepasang yang terletak sebelah kanan dan kiri. Wujudnya sebagai
spons yang hanya dapat mengembang sedikit. Dataran dorsalnya menekan costae dan
pulmo itu tidak dilapisi oleh pleura yang kuat (Jasin,1984).
Bronchus sebelum masuk ke pulmo bercabang menjadi 2 buah yang
masing-masing masuk dalam saccus pneumaticus. Saccus itu merupakan suatu
gelembung yang dibentuk oleh pelebaran lanjutan selaput lender yang melapisi
bronchus dari dalam (Jasin,1984).
Pulmo mengembang karena otot-otot daging diantara costae dan sternum.
Tulang sternum turun kebawah dan tulang costae membengkok ke samping maka
rongga dada membesar sehingga udara masuk kedalam paru-paru. Dengan demikian
paru-paru mengembang menjadi besar. Sebaliknya bila sternum naik ke atas dan
tulang costae melipat kedalam, maka rongga dada menyempit sehingga udara dalam
paru-paru terlepas keluar. Pada waktu paru-paru membesar itulah terjadi
pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida pada dinding kapiler di
alviola paru-paru (Jasin,1984).
No comments