Spermatozoa
Spermatozoa dibentuk di dalam testes, melalui proses yang disebut Spermatogenesis, tetapi mengalami pematangan lebih lanjut di dalam epididymis dimana sperma disimpan sampai ejakulasi. Kapasitas produksi sperma testes sudah ditentukan terlebih dahulu oleh hereditas dan selama hidup hewan tersebut dikendalikan oleh kelenjar adenohypophysa dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi testes secara tidak langsung melalui kelenjar hypophysa atau secara langsung terhadap testes itu sendiri (Toelihere, 1977: 98).
Sel kelamin (gamet) merupakan hasil proses gametogenesis. Pada jantan disebut gametogenesis. Spermatozoid di produksi didalam tubulus seminiferus testes. Spermatozoid vertebrata terdiri atas bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekor yang berupa flagel panjang. Sperma hewan-hewan yang berbeda, berbeda pula dalam ukuran, bentuk dan mobilitasnya. Bentuk spermatozoid adalah spesifik spesies, perbedaannya terutama pada bentuk kepalanya yaitu dari bulat pipih sampai panjang lancip (Muchtaromah, 2006).
Walaupun ukuran dan bentuk sperma berbeda-beda pada berbagai jenis hewan namun struktur morfologinya adalah sama. Panjang dan lebar kepala kira-kira 8,0 sampai 10,0 mikron kali 4,0 sampai 4,5 mikron pada sperma sapi. Permukaan sperma dibungkus oleh suatu membran lipoprotein. Apabila sel tersebut mati, permeibilitas membran meninggi, terutama di daerah pangkal kepala, dan hal ini merupakan dasar dari pewarnaan semen yang membedakan sperma hidup dari yang mati (Mozes, 1979)
Semen atau mani dalam ilmu reproduksi hewan adalah zat cair yang keluar dari tubuh melalui penis sewaktu kopulasi. Lebih lanjut telah di ketahui bahwa semen yang dimaksud dalam ilmu reproduksi itu terdiri dari bagian yang berupa sel dan bagian yang tidak bersel. Sel-sel itu hidup dan bergerak disebut spermatozoa dan cairan di dalam mana sel-sel itu berenang disebut seminal plasma (Partodihardjo, 1992).
Spermatozoa diproduksi di dalam tubulus seminiferus testis. Spermatozoid vertebrata terdiri atas bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekor yang berupa flagel panjang. Sperma hewan-hewan yang berbeda, berbeda pula dalam ukuran, bentuk, dan mobilitasnya. Bentuk spermatozoid adalah spesifik spesies, perbedaannya terutama terletak pada bentuk kepalanya, yaitu dari bulat pipih sampai panjang lancip (Muchtaromah, 2006: 146).
Pemeriksaan semen ada yang makro dan ada yang mikro. Pemerikasaan makroskopik yaitu volume, warna, dan konsistensinya. Sedangkan pemeriksaan mikroskopik yaitu menaksir kualitas semen (meliputi konsentrasi dan aktifitas massa sel), menaksir prosentase sperma yang hidup dalam semen, menghitung sperma dengan hemocytometer, menghitung sperma dengan menggunakan pewarnaan, melihat morfologi sperma dan menghitung sperma yang normal dan yang abnormal (Holil, 2008).
Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yang penting yaitu kepala. Bagian tengah dan ekor. Ujung anterior kepala berdiferensi menjadi akrosom, fungsinya untuk memungkinkan spermatozoa menembus membrane ovum dan menentukan hubungan dengan sitoplasma ovum. Bagian terbesar dari kepala itu ditempati oleh nucleus yang berisi gen-gen dan oleh karena itu bertanggung jawab atas pemindahan sifat keturunan dari orang tua laki-laki. Bagian posterior dari kepla juga berisi sentriol spermatozoa, yang akan berguna untuk permulaan pembelahan sel di dalam ovum yang yang telah dibuahi. Pada bagin tengah mengandung dasar flagellum dan terdapat mitokondria yang berbentuk spiral. Fungsimitokondria ini untuk pembawa enzim oksidatif dan enzim ini bertanggung jawab atas fosfolirasi oksidatif. Biasanya ekor atau flagellum merupakan bagian spermatozoon yang terpanjang, dengan gerakannya it menyebabkan spermatozoon dapat berenang (Soewardiati, 1989).
Testis vertebrata tediri atas ribuan saluran (tubulus) sperma, yang masing-masing mengembangkan bermilyar-milyar sperma. Dinding tubuh tubulus sperma tersebut dilapisi oleh sl germinal primitif yang mengalami kekhusussan, yang disebut spermatogenium ( Mozes, 1999).
Menurut Partodihardjo (1992) kualitas sperma baik sekali apabila dengan pebesaran 10×10 telihat gelombang-gelombang besar, jelas dan begerak cepat. Gelombang-gelombang ini dapat dikenal karena tampak lebih gelap. Penilaian aktivitas massa sel sperma dinyatakan dengan tanda tiga plus (+ + +) atau aktif sekali. Kualitas sperma baik, bila gelombang-gelombang dapat terlihat, meskipun tidak segelap golongan baik sekali; demikian pula gerak gelombangnya agak lamban. Penilaian aktivitas spermatozoa dinyatakan dengan (+ +) atau dua plus. Artinya cuckup akif. Kualitas sperma kurang baik, bila gelombang tidak jelas terlihat; kalaupun telihat memerlukan pengamatn sungguh-sungguh. Bayang-bayang gelap dari gelombang tidak tampak, lebih-lebih pergerakannya. Penilaian dinyatakan dengan satu plus (+). Kualitas sperma jelek bila, gelombang massa spermatozoa sulit ditaksir adanya. Penilaian dinyatakan dengan tanda minus (-) atau nol (0) artinya kosong, tidak ada aktivitas.
Spermatozoa dibentuk di dalam tubuli seminiferi testis Bentuk dan ukurannya pada masing-masing spesies berbeda-beda Spermatozoa terdiri dari : Bagian kepala: umumnya berbentuk oval memanjang, tumpul dan mengandung nukleus yang di dalamnya akan ditemukan DNA. Pada bagian anterior dari inti sperma dibungkus oleh akrosom yang banyak mengandung enzim hidrolitik (contoh: proakrosin, hyaluronidase, esterase dan asam hidrolase). Bagian ekor dibagi menjadi bagian leher/neck, bagian tengah/middle piece, bagian pokok/principle piece dan bagian akhir/end piece. Inti bagian tengah bersama dengan seluruh bagian ekor membentuk aksonema (bertanggungjawab pada pergerakan spermatozoa) (Holil, 2008).
No comments