Pengamatan Kalsium Oksalat (CaOx)
Digunakan mencit (Mus musculus) yang telah diberi perlakuan, yaitu disonde dengan aquades, larutan bayam merah dan bayam hjau selama dua minggu sebagai hewan uji. Didislokasi leher mencit tersebut yang berfungsi untuk mematikan mencit tersebut agar mudah dalam melakukan pembedahan. Mencit tersebut dibedah untuk diambil organ hepar dan ginjalnya. Kemudian diambil organ hepar dan ginjal mencit. Organ hepar dan ginjal digunakan sebagai organ yang akan diamati adanya penumpukan kristal klsium oksalat. Organ hepar dan ginjal dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi PBS (Phosphat Buffer Saline). PBS merupakan larutan yang mampu membersihkan sisa darah yang menempel pada ginjal dan hepar dari mencit, sehingga kedua organ tersebut bersih. Selain itu, PBS juga dapat berfungsi dalam menjaga kondisi fisiologis sel. Organ ginjal dan hepar dihaluskan denga ditambah PBS dan kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Kedua organ dihaluskan untuk mendapatkan ekstrak dari kedua organ tersebut. Disaring untuk memisahkan larutan dari filtratnya. Ekstrak hepar dan ginjal diletakkan di atas gelas obyek. Gelas obyek digunakan untuk meletakkan ekstrak ginjal dan hepar dari mencit, sehingga mempermudah pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Diamati adanya penumpukan krista kalsium oksalat, yang bertujuan untuk mengamati ada tidaknya penumpukan kristal kalsium oksalat. Dihitung jumlah dan macam (bentuk) dari kristal kalsium oksalat yang digunakan, sehingga didapatkan data hasil pengamatan.
Metode sahli merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara visual. Darah diencerkan dengan larutan HCl sehingga hemoglobin berubah menjadi asam hematin. Untuk dapat menentukan kadar hemoglobin dilakukan dengan mengencerkan larutan campuran tersebut dengan aquadest sampai warnanya sama dengan warna batang gelas standar (Hillman,1995).
Prinsip metode Sahli sama dengan metoda kertas lakmus, yaitu membandingkan warna secara visual, tetapi memerlukan peralatan dan pereaksi tertentu. Berbeda dengan metoda sianmethemoglobin, peralatan yang digunakan sangat sederhana, ringan, sehingga memungkinkan dibawa ke lapangan, dan tidak tergantung pada listrik ataupun baterai (Aster, 2007).
Hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode sahli, metode oksihemoglobin, atau metode sianmethemoglobin. Metode sahli tidak dianjurkan karena mempunyai kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandarisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat ditetapkan sebagai contoh karboksihemoglobin, methemoglobin, dan sulfahemoglobin. Hanya ada 2 metode yang dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik, yaitu oksihemoglobin, dan sianmethemoglobin. Keduanya merupakan cara spektrofotometrik. Metode oksihemoglobin hanya mengukur semua hemoglobin yang dapat diubah menjadi oksihemoglobin, sedang karboksihemoglobin dan senyawa hemoglobin yang lain tidak terukur (Hillman, 1995).
No comments