Kandungan mikroba di dalam udara
Meskipun tidak ada mikroorganisme
yang mempunyai habitat asli udara, tetapi udara di sekeliling kita sampai
beberapa kilometer di atas permukaan bumi mengandung berbagai macam jenis
mikroba dalam jumlah yang beragam.
a. Udara di dalam ruangan
Tingkat
pencemaran udara di dalam ruangan oleh mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti laju ventilasi, padatnya orang, dan sifat serta taraf kegiatan
orang-orang yang menempati ruangan tersebut. Mikroorganisme dapat terhembuskan
dalam bentuk percikan dari hidung dan mulut misalnya selama bersin, batuk dan
bahkan saat bercakap-cakap.
Titik-titik
air yang terhembuskan dari saluran penapasan mempunyai ukuran yang beragam dari
mikrometer sampai milimeter. Titik-titik air yang ukurannya jatuh dalam kisaran
mikrometer yang rendah tinggal di udara sampai beberapa lama, tetapi yang
berukuran besar segera jatuh ke lantai atau permukaan benda lain. Debu dari
permukaan ini kadang-kadang akan berada dalam udara selama berlangsungnya
kegiatan dalam ruangan tersebut.
b.
Udara di luar atmosfer
Permukaan bumi, yaitu daratan dan
lautan merupakan sumber dari sebagian besar mikroorganisme yang ada dalam
atmosfer. Angin menimbulkan debu dari tanah, kemudian partikel-partikel debu
tersebut akan membawa mikroorganisme yang menghuni tanah. Sejumlah besar air
dalam bentuk titik-titik air memasuki atmosfer dari permukaan laut, teluk, dan
kumpulan air alamiah lainnya. Di samping itu, ada banyak fasilitas pengolahan
industri, pertanian, baik lokal maupun regional mempunyai potensi menghasilkan
aerosol berisikan mikroorganisme.
Beberapa
contoh antara lain:
1) Penyiraman
air irigasi tanaman pertanian atau daerah hutan dengan limbah air.
2) Pelaksanaan
penebahan air skala besar.
3) Saringan
“tricling-bed” di pabrik-pabrik pembersih air.
4) Rumah
pemotongan hewan dan peleburan minyak.
5) Alga,
protozoa, khamir, kapang, dan bakteri telah diisolasi dari udara dekat
permukaan bumi.
Contoh udara tersebut diambil dari
daerah perindustrian selama jangka waktu beberapa bulan. Bagian terbanyak dari
mikroba yang berasal dari udara adalah spora kapang, terutama dari genus Aspergillus.
Di antara tipe-tipe bakteri yang ditemukan ada bakteri pembentuk spora dan
bukan pembentuk spora, basilus Gram positif, kokus Gram positif, dan basilus
Gram negatif.
Contoh mengenai jasad-jasad renik
yang dijumpai di atmosfer kota diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 1. Jasad Renik pada Atmosfer
Tinggi
(meter)
|
Bakteri
(genus)
|
Cendawan
(genus)
|
1.500 – 4.500
|
Alcaligenes
Bacillus
|
Aspergillus
Macrosporium
Penicillium
|
4.500 – 7.500
|
Bacillus
|
Aspergillus
Clasdosporium
|
7.500 – 10.500
|
Sarcina
Bacillus
|
Aspergillus
Hormodendrum
|
10.500 – 13.500
|
Bacillus
Kurthia
|
Aspergillus
Hormodendrum
|
13.500 – 16.500
|
Micrococcus
Bacillus
|
Penicillium
|
(Sumber: Irianto, 2002 dalam Ali)
Contoh udara tersebut diambil dari
daerah perindustrian selama jangka waktu beberapa bulan. Bagian terbanyak dari
mikroba yang berasal dari udara adalah spora kapang, terutama dari genus Aspergillus.
Di antara tipe-tipe bakteri yang ditemukan ada bakteri pembentuk spora dan
bukan pembentuk spora, basilus Gram positif, kokus Gram positif, dan basilus
Gram negatif.
No comments