Unsur Mikro Pada Tumbuhan
Unsur dengan konsentrasi kurang dari 0,1% digolongkan
sebagai unsur mikro / mikronutrien. Mikronutrien ini diperlukan tumbuhan dalam
jumlah yang sedikit. . Mikronutrien terdiri atas B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn dan
Ni.
1.
Boron (Br)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron
mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:
a.
Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang
merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari
tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon
akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.
b.
Boron juga memudahkan pengikatan molekul glukosa dan
fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan
lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
c.
Selain itu boron dalam tanaman antara lain berperanan
dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin, dalam
pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan
perkecambahan serbuk sari.
Gejala defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan
terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back),
mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang
penyakit.
2. Besi
(Fe)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam
bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:
a. Sebagai
gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusun feredoxin
yang terdapat dalam klorofil.
b. Didalam
tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin yaitu garam Feri Posfo
Protein yang terdapat didalam kloroplas dan senyawa ini yang menentukan proses
pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe sebagai penyusun klorfil tetapi untuk
pem-bentukan klorofil Fitoferitin yang mengandung Fe.
Gejala
defisiensi yang tampak adalah pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat
daun berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap
berwarna hijau serta jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun
terjadi klorosis.
3.
Mangan ( Mn)
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Fungsi unsur
hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan
oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan
penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan
sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan
sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
e.
enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA (
Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin.
f.
pada proses fotolisis air ( penguraian air ) sehingga
terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses – proses
meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan,
pembentukan buah dll.
Defisiensi unsur Mn pada tanaman antara
lain adalah pada tanaman
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda. pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda. pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
4.
Seng ( Zn )
Unsur
ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Mineral Zn yang ada
dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3),
zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Esensialitas dari unsur ini ialah:
a.
pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat
dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super
okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan
peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas
batangZn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula
menjadi amilum).
b.
pembentukan tripopan sebagai prekusor IAA,
metabolism triptamin.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain
: tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul
(resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya
nekrosis.
5.
Cuprum (Cu)
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Jumlah unsur ini 2 – 20
ppm per gram berat kering. Esensi dari unsur ini adalah:
a.
Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun
plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses
fotosintesis.
b.
Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat
berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh
tanaman.
c.
Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu
banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan
dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
d.
mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase,
askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase.
Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain :
pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil,
daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
6.
Molybdenum (Mo)
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini:
Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja
membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan
asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
Gejala
defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering
kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat,
maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih
dominant.
7. Nikel
(Ni)
Unsur ini diserap dalam bentuk Ni2+. Fungsi utama
dari unsur ini yaitu
kofaktor suatu enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen.
8.
Klor
Klor merupakan
unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap
pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman,
meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang,
memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap
hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses
fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor
adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah
dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk
mangkuk
No comments