Breaking News

INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN PADA MEDIUM PADAT DAN CAIR

Biakan murni adalah menumbuhkan bakteri dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang dibutuhkan tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Untuk melakukan hal ini, haruslah di mengerti jenis- jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga macam ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut (Pelczar, 1986).
Biakan murni diperlukan untuk keperluan diagnostik, karakterisasi mikroorganisme, industri farmasi dan kegiatan lainnya. Untuk memperoleh biakan murni diperlukan teknik kerja aseptis untuk mencegah terjadinya kontaminasi dengan biakan yang mungkin bersifat pathogen. 
Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis kedalam media steril baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkin-kan mikroba tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni.

Escherichia coli
Kingdom        : Bacteria
Phylum          : Proteobacteria
Class              : Gamma proteobacteria
Order              : Enterobacteriales
Family            : Enterobacteriaceae
Genus                        : Escherichia
Species          : Escherichia coli

Eschericia colli
Merupakan gram negatif, habitatnya di lingkungan akuatik, tanah, makanan, air seni, dan tinja, dan bersifat sebagai patogen. Dinding selnya mengandung peptidoglikan dan asam teikhoat, selalu berpasangan membentuk rantai pendek atau seperti anggur, merupakn gram positif, biasanya ada di kulit dan hidung,dan bersifat sebagai patogen.
Plat Agar
Warna media sebelum di inkubasi adalah kuning, dan setelah di inkubasi warna media menjadi bening dan terdapat koloni bakteri Staphilococcus aureus berwarna putih. Perubahan warna yang terjadi pada media disebabkan karena bakteri telah menyerap nutrisi dari media. Pertumbuhan bakteri terjadi dalam inkubator pada suhu konstan 370C  karena itu merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri.
 Agar miring
Warna media sebelum di inkubasi adalah kuning, dan setelah di inkubasi warna media menjadi kuning pudar dan terdapat koloni bakteri Staphilococcus aureus berwarna putih mengikuti arah goresan dan tersebar di bagian ujung. Perubahan warna yang terjadi pada media disebabkan karena bakteri telah menyerap nutrisi dari media. Pertumbuhan bakteri lebih banyak terlihat pada awal goresan dan hanya sedikit pertumbuhan pada akhir goresan.
Agar Tegak
 Warna media sebelum di inkubasi adalah kuning, dan setelah di inkubasi warna media menjadi kuning pudar dan terdapat koloni bakteri Staphilococcus aureus berwarna putih, terdapat gelembung dipermukaan. Hal ini menandakan bahwa bakteri tersebut bersifat aerob. Pada bekas tusukan terdapat bakteri. Hal ini menunjukan bakteri bersifat aerob fakultatif.  Perubahan warna yang terjadi pada media disebabkan karena bakteri telah menyerap nutrisi dari media. Pertumbuhan bakteri lebih banyak terlihat pada awal goresan dan hanya sedikit pertumbuhan pada akhir goresan.
Media Cair
Warna media sebelum di inkubasi adalah larutan agak keruh, dan setelah di inkubasi warna media sedikit keruh dan terdapat endapan putih di dasar tabung. Hal ini menunjukan bahwa bakteri bersifat anaerob fakultatif. Endapan putih ini merupakan koloni bakteri yang terjadi kerena bakteri telah menyerap nutrisi yang ada pada media sehingga larutan berkurang kekeruhannya.
Agar terjadi suatu pertumbuhan mikroorganisme pada media maka dibutuhkan suatu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai diantaranya :
Faktor lingkungan :
a. pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
b. pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme
c. pengaruh sinar ultraviolet tehadap pertumbuhan mikroorganisme
d. pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Berdasarkan suhu optimum untuk pertumbuhan maka dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. psikrofilik(0-200C),
2. mesofilik Mesofilik (20-300C),
3. termofilik (50-1000C).
Suhu merupakan faktor lingkungan yang sangat menentukan kehidupan mikroorganisme, pengaruh suhu berhubungan dengan aktivitas enzim.

No comments