DAUR KARBON
Karbon dapat dijumpai di lingkungan sekitar kita. Karbon dapat dijumpai didalam
atmosfer sebagai CO2 dalam jaringan semua mahluk hidup dan terbesar
dijumpai dalam batuan endapan serta bahan bakar fosil yang terdapat dalam perut
bumi. Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif dalam
kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok
untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2
merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan
bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan
hijau akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6)
dan Oksigen ( O2).
CO2 yang dihasilkan oleh proses respirasi akan dilepas kembali ke
lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu
seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan
respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen.
Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan,
tetapi karbon tersebut akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan
tersebut mati kemudian diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan
organik dari pembusukan hewan dan tumbuhan tertimbun dalam lapis tanah lebih
dari 600 juta tahun maka karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang
utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan
diubah menjadi bahan
bakar fosil misalnya batubara, minyak bumi
dan gas bumi. Jika bahan bakar fosil tersebut digunakan sebagai bahan bakar dalam
berbagai industri maka karbon yang dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan
dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses pembakaran. Selanjutnya CO2
tersebut akan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu
seterusnya (Sasmita.D.W.1994).
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Contohnya yaitu
melalui proses fotosintesisnya
tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon diubah menjadi
karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi
matahari dan pigmen klorofil. Reaksi
fotosintesis terjadi dihutan-hutan, dipadang rumput dan juga di rumput laut di
lautan. Dalam daur karbon karbondioksida dibutuhkan tumbuhan, yang kemudian
akan dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam
bentuk karbon dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan atau tumbuhan tersebut
mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke bumi. Sumber utama karbon untuk makhluk
hidup berada dalam udara, dalam bentuk karbon dioksida jumlahnya kira-kira
0,03% dari volume. Karbon dioksida diudara akan difiksasi ke dalam jaringan
hidup melalui fotoototrof tanaman dan ganggang, kemudian ototrof tersebut akan
dikonsumsi oleh heterotrof, yang akan menggunakan karbon tersebut untuk energi
dan pertumbuhannya. Karbondioksida
juga akan terlarut dalam air dan tanah dan dapat membentuk ion bikarbonat.
Karbon dapat diperoleh juga dari pembakaran kayu dan fosil yang akan
menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer, pada keadaan kekurangan oksigen
karbon dioksida dapat diubah menjadi karbon monoksida.
Siklus karbon sendiri
memiliki arti yang luas. Dalam siklus karbon cadangan di atmosfer adalah sangat
kecil jumlahnya jika dibandingkan
dengan jumlah karbon yang ada di dalam
laut, minyak bumi dan cadangan-cadangan lain di dalam kerak bumi. Kehilangan karbon
dalam aktifitas pertanian,
misalnya
karena penambahan karbon ke atmosfer lebih banyak dari pada yang disebabkan
karena yang diikat oleh tanaman-tanaman tidak dapat menggantikan karbon yang dilepaskan
dari tanah, terutama yang diakibatkan karena seringnya pengolahan tanah.
Penebangan hutan dapat melepaskan karbon yang tersimpan dalam kayu, terutama
apabila kayu tersebut segera terbakar, dan kemudian diikuti oleh oksidasi humus
jika lahan tersebut digunakan untuk pengembangan daerah pertanian dan perkotaan
(Hadioetomo, 1993).
Agar dapat lebih
memahami tentang siklus karbon di dalam ekosistem, akan dimulai dari karbon
dioksida (CO2) yang ada di udara atau larut di dalam air. CO2 dibentuk
menjadi senyawa tertentu melalui proses fotosintesis. Senyawa ini bergabung
dengan berbagai cara membentuk materi organisme. Selama proses fotosintesis berjalan,
energi dijalankan
ke dalam senyawa organik.
Senyawa organik yang dihasilkan oleh produsen dapat diteruskan kepada konsumen.
Waktu produsen atau konsumen menggunakan energi dari senyawa-senyawa organik, CO2 dapat dilepas kembali
baik ke udara maupun ke dalam air, bergantung pada lingkungan hidup organisme. Tetapi selama masih ada energi yang
dapat dipergunakan, senyawa-senyawa organik akan tetap ada. Baik produsen maupun
konsumen dapat membuang sisa materi yang mengandung karbon. Kalau organisme mati tubuh mereka akan tinggal sebagai
tumpukan suatu senyawa-senyawa karbon. Organisme saprovor (pembusuk) menyempurnakan
proses pelepasan karbon (dalam bentuk CO2) dari sisa kotoran dan
jasad-jasad yang mati. Sebagian besar dari saprovor yang menjadi konsumen
terakhir, adalah mikroorganisme, kecuali jamur yang jelas dapat dilihat dengan
mata telanjang.
Kadang-kadang proses pembusukkan yang dilakukan oleh sapravor berjalan sangat
lambat, sehingga selama masa berjuta-juta tahun sejumlah besar senyawa karbon
dapat menumpuk dalam bentuk gambut, batubara dan minyak bumi. Beberapa organisme mengalihkan arus karbon melalui batu
karang yang selanjutnya tertimbun sebagai batuan. Dengan demikian, lintasan
arus utama siklus karbon adalah dari atmosfer atau hidrosfer ke dalam jasad
hidup, kemudian kembali lagi ke atmosfer atau hidrosfer (Amir, 1981).
No comments