Virus, Prokariota dan Eukariota
Virus adalah mikroorganisme
yang sangat kecil dan mengandung molekul asam nukleat (DNA, atau RNA). Molekul asam nukeat ini yang membawa semua
informasi genetik yang diperlukan untuk mengadakan replikasi di dalam sel yang
dimasukinya. Sifat virus adalah
merupakan parasit obligat pada sel yang hidup.
Virus berbeda
dengan makhluk lain karena mempunyai sifat-sifat seperti:
1). Virus hanya mengandung salah satu asam nukleat saja, DNA
atau RNA.
2).
Untuk reproduksinya hanya diperlukan asam nukleat saja, dan 3). Virus tidak
memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup.
Perkembangan virus
dapat mengakibatkan kematian sel-sel hospes.
Di luar sel hospes, virus terdapat sebagai partikel virus, yaitu
virion. Virion terdiri dari asam nukleat
dan selubung protein (kapsid/kulit protein yang simetris yang menutupi genom
asam nukleat). Kapsid dan asam nukleat
itu dinamakan nukleokapsid. Virion juga
merupakan partikel virus infektif yang dalam keadaan tertentu (adenovirus,
papovavirus, picornavirus) dapat identik dengan nukleokapsid. Pada virion yang lebih kompleks (herpes
virus, mixovirus) yaitu meliputi nukleokapsid dengan pembungkus yang
mengelilinginya.
Virus dapat
menyerang bakteri (bakteriophage), jenis virus lain dapat menyebabkan penyakit
pada tumbuhan misalnya mosaik pada daun tembakau, dan ada juga yang menyerang
pada sel-sel hewan atau manusia seperti cacar, campak, parotitis,
poliomyelitis. Disamping itu virus dapat
mengubah sel yang normal menjadi sel kanker.
Selain sifat-sifat
di atas virus juga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1). Ukurannya sangat kecil sehingga selalu lolos dalam
saringan bakteri, kebanyakan berukuran 100-300 angstrom.
2). Strukturnya sangat sederhana jika dibandingkan dengan
sel, walaupun dengan sel yang paling kecil mycoplasma,
hanya terdiri dari DNA atau RNA saja.
3). Virus tidak dapat hidup mandiri di luar sel
hidup.
Tabel 3. Perbedaan Virus dengan
Sel.
No
|
Ciri
|
Virus
|
Sel
|
1
|
Struktur
|
Hanya terdiri dari asam nukleat dan pembungkus protein
(kapsid).
|
Terdiri asam nukleat, membran plasma, sitoplasma,
ribosom dan sebagainya.
|
2
|
Asam Nukleat
|
ADN atau ARN, tidak pernah terdapat keduanya.
|
Ada ADN dan ARN
|
3
|
Enzim
|
Paling banyak mempunyai dua jenis enzim yaitu: lisozim
untuk mencerna dinding sel bakteri dan polimerase untuk membantu replikasi
genom virus ADN/ARN.
|
Memiliki bermacam-macam enzim dengan fungsi yang
berbeda-beda
|
4
|
Metabolisme
|
Virus menggantungkan pada sel inang, baik sumber
monomer maupun penyusunan proteinnya
|
Dapat hidup mandiri, dapat membentuk ribosom dan membentuk enzim sendiri yang diperlukan
untuk penyusunan asam nukleat maupun protein.
|
5
|
Reproduksi
|
Genom asam nukleat dan protein kapsid dibentuk
sendiri-sendiri dan kemudian bergabung menjadi partikel virus.
|
Setelah tumbuh kemudian membelah menjadi dua sel anak.
|
Bentuk Virus ada yang silindris,
oval, kotak, dan bentuk kecebong. Ukuran
30 nm-300nm (0.03 -0.3 mikron). Strukturnya terdiri dari kepala dan ekor,
kepala terdiri dari DNA dan RNA diselubungi kapsid yang terdiri dari protein.
Bentuk kapsid yaitu prisma, heksagonal dan pentagonal. Virus yang mengandung DNA (Tabel 4), dan
Virus yang mengandung RNA (Tabel 5).
Replikasi virus DNA yang terbungkus dan virus benang plus RNA
1. Virus Tumbuh-tumbuhan.
Virus tumbuh-tumbuhan
memasuki bagian dalam sel dengan melalui cedera akibat gosokan, sejumlah besar
ditularkan melalui serangga atau vektornya sejenis kapang. Bahan genetik virus tumbuh-tumbuhan adalah
RNA. Penyebab penyakit mosaik pada daun
tembakau adalah virus yang biasanya dinamakan tembakau mosaik virus (TMV). Ada juga yang menyerang tanaman gula bit,
yang dinamakan beet yellow virus (BYV).
Pada banyak tumbuh-tumbuhan terjadi tumor seperti tumor leher akar, gondok
akar, dan kanker tumbuh-tumbuhan.
Misalnya infeksi Agrobacterium
tumefaciens yang mirip dengan genus Rhizobium.
Tabel . Virus yang mengandung
ADN.
|
Jenis
|
Penyebab
penyakit pada
|
1
|
Parvovirus
|
pada binatang pengerat dan
babi.
|
2
|
Hepadnavirus
|
pada manusia, tupai tanah
dan itik.
|
3
|
Papovavirus
|
penyebab kutil dan
penyebab tumor pada hewan dan manusia.
|
4
|
Adenovirus
|
penyebab infeksi pada
hewan dan manusia, dapat menyebabkan penyakit pernafasan akut, faringitis,
dan penyebab tumor.
|
5
|
Herpesvirus
|
menyerang binatang atau
manusia, penyebab lesi mulut dan alat kelamin, dan penyebab cacar air.
|
6
|
Poxvirus
|
penyebab lesi pada kulit,
penyebab cacar, dan patogen pada hewan.
|
2. Virus Hewan.
Virus patogen pada hewan
dan manusia, misalnya cacar, cacar air, campak, rabies, poliomielitis,
influenza, pilek. Vektor virus biasanya
adalah serangga. Bahan genetik virus hewan adalah DNA atau RNA. Polinukleotida DNA pada umumnya dalam bentuk
heliks rangkap, sedangkan RNA terdapat sebagai rantai polinukleotida
tunggal. Penyakit cacar air diakibatkan
oleh Virus varicella, virus
menginfeksi saluran pernafasan, menyebar melalui darah dan termasuk virus diam
di bawah kulit serta dapat menyebabkan
gelembung-gelembung kecil. Virus cacar
patogen pada hewan dan manusia, seperti Variola
(cacar), dan Vaccinia (cacar sapi).
Virus dapat menyebabkan
kanker, istilah kanker adalah orang awam yang artinya untuk menyatakan
pertumbuhan yang abnormal, walaupun istilah yang lebih tepat yaitu tumor. Beberapa tumor disebabkan oleh virus, virusnya
dinamakan virus ongkogenik. Genom virus
yang berintegrasi dengan genom sel inang dapat mengubah morfologi dan
metabolisme sel inang secara drastis sehingga pembelahannya berlangsung
terus-menerus. Virus tumor DNA
diklasifikasi menjadi kelomok virus papova, virus adeno, virus herpes, virus
hepadna, dan virus pox. Sedangkan virus
tumor RNA disebut virus retro, penyebab leukemia tikus, leukosa burung, tumor
buah dada tikus, dan leukemia kucing.
Transformasi sel oleh virus tumor DNA (Gambar 7).
Tabel . Virus yang mengandung
ARN.
|
Jenis
|
Penyebab
penyakit pada
|
1
|
Picornavirus
|
penyebab poliovirus, dan
penyebab infeksi pada mulut dan kaki pada hewan.
|
2
|
Reovirus
|
penyebab infeksi pada
tumbuhan dan pada manusia
|
3
|
Arbovirus
|
penyebab infeksi pada manusia
seperti demam kuning, mamalia, burung, dan ular.
|
4
|
Togavirus
|
peka terhadap eter, vektor
artropoda, penyebab infeksi pada burung dan mamalia.
|
5
|
Arenavirus
|
pada manusia
|
6
|
Coronavirus
|
penyebab bronchitis
infeksiosa
|
7
|
Retrovirus
|
penyebab leukemia.
|
8
|
Orthomyxovirus
|
penyebab influenza.
|
9
|
Paramyxovirus
|
penyebab gondongan,
campak, parainfluenza, dan infeksi pada binatang.
|
9
|
Rhabdovirus
|
penyebab rabies
|
Virus poliomielitis,
merupakan penyebab penyakit polio, penyebarannya lewat axon saraf perifer ke
susunan saraf pusat kemudian diteruskan ke serabut-serabut neuron yang
melibatkan otak dan sumsum tulang belakang.
Protein virus disintesis pada polisom yang disatukan oleh RNA
virus.
Virus hepatitis, menyerang
hati, jenisnya ada virus hepatitis A, virus hepatitis B, dan virus hepatitis
non A/B. Virus Orthomyxo, penyebab
infuenza, menyerang saluran pernafasan.
Paramyxo penyebab penyakit gondongan, menular, terjadi pembengkakan
salah satu atau kedua kelenjar parotis yang tidak bernanah. Campak (Rubeola) demam dan gejala pernafasan,
Campak Jerman (Rubella) menyerang anak-anak dan orang dewasa serta dapat
menyebabkan infeksi pada kehamilan muda.
3.
Virus Bakteri (Bakteriofag)
Virus yang menginfeksi
bakteri dinamakan bakteriofag atau fage saja.
Kepala fage berisi asam nukleat, biasanya ikosahedral dan ada juga yang
bulat dan silindris, tidak semua fage mempunyai ekor. Contoh fage yang banyak digunakan dalam
penelitian sekarang ini adalah fage T2, T4, dan T6
Kebanyakan fage mempunyai heliks
rangkap DNA, dan beberapa tahun terakhir ini ditemukan helik tunggal DNA,
bahkan helik RNA. Seperti virus-virus
lain fage tidak dapat bergerak. Jika
dicampur dengan suspensi bakteri maka terjadi persinggungan dan akan terjadi
injeksi pada bakteri. Sesudah tenggang
waktu terjadi lisis sel-sel hospes dengan pembebasan fage bentukan baru pada
medium
Serangan bakteriofage T-genap pada
bakteri Escherichia coli adalah
sebagai berikut:
1). Fage yang cukup jumlahnya menempel pada hospes dengan
ujung ekornya.
2). Dengan enzim
lizosim ekornya dapat melisis dinding sel bakteri, 3). Fage memasukkan DNA melalui lubang tersebut,
disusul
penghancuran DNA
bakteri, sehingga yang ada hanya DNA
virus.
4). DNA virus membuat
RNA virus untuk menyusun protein virus dengan meggunakan ribosom bakteri dan
sumber ATP bakteri.
5). Protein virus
terbentuk, membungkus ADNnya, dan
6). Sel bakteri
mengalami lisis.
PROKARIOTA
Prokariota adalah sel yang
belum mempunyai inti yang jelas (inti sel berbatasan langsung dengan
sitoplasma). Misalnya pada bakteri,
ganggang biru dan mikoplasma. Struktur
umum terdiri dari dinding sel yang mengandung mukopeptida, selaput plasma,
sitoplasma, ribosom, nukleoid.
Kadang-kadang mempunyai selaput plasma yang melipat-lipat yang disebut
mesosom.
1. Bakteri.
Bentuk bakteri ada yang
bulat (kokus), batang (basil), dan spiril (spirilum). Bentuk basil ada yang bergandeng-gandeng
(streptobasil) dan dua-dua (diplobasil).
Bentuk kokus ada yang dua-dua (diplokokus), gandeng-gandeng
(streptokokus), empat-empat (tetrakokus), untaian (stafilokokus), dan serupa
kubus (sarsina). Bentuk spiril ada yang
bentuk spiral dan bengkok. Ukuran terkecil pada Dialister (0.15 mikron) dan terbesar pada Spirillum (15 mikron).
Bagian luar dinding sel
terdapat kapsula berupa lapisan lendir yang terdiri dari polisakarida,
polipeptida atau protein-polisakarida.
Fungsi kapsul sebagai pelindung sel dari faktor lingkungan yang
merugikan, dan sebagai patogenisitas (jika kapsul hilang patogenisitas
hilang).
Dinding selnya terdiri dari
asetil glukosamin, asetil muramat dan asam diamino pimelat (mukopeptida),
glutamat, alanin, glisin, lisin, karbohidrat, lemak, protein, fosfor, dan garam
anorganik. Pada bakteri Gram positip disertai dengan polisakarida sederhana dan
kadang asam teikoat (polimer gula-asam amino) dan pada Gram negatip selalu
mengandung protein, lipid, mukopeptida, dan polisakarida (tidak mengandung asam
teikoad). Fungsi dinding sel bakteri
adalah memberi bentuk sel, pengatur keluar masuknya zat kimia, penting dalam
pembelahan sel, dan berpengaruh dalam metabolisme.
Beberapa bakteri mempunyai
flagela yang berfungsi sebagai alat gerak bakteri. Flagel berpangkal di bawah membran, dan pada
tempat perlekatan dinamakan rizoblast. Flagel terdiri dari protein dinamakan flagelin. Macam-macam bentuk flagel bakteri seperti:
1). Satu buah pada salah satu ujungnya
(monotrika).
2). Banyak pada salah satu ujung sel (lofotrik).
3). Ke dua ujung sel ada flagel (amfitrik), dan
4). Seluruh permukaan sel (peritrik).
Bakteri ada yang mempunyai filia/pili/pilus
yang juga disebut fimbria atau rambut dan banyak ditemukan pada bakteri Gram
negatip, dapat lepas dari sel tanpa merusak sel. Fungsi filia adalah digunakan untuk menempel
dan sebagai tabung konjugasi (alat reproduksi).
Spora bakteri adalah bentuk
bakteri yang sedang dalam usaha mempertahankan diri dari pengaruh luar yang
buruk. Bentuk spora bakteri biasanya
bulat atau bulat lonjong, dan dalam
bentuk spora tahan terhadap kekeringan, panas, dingin dan desinfektan.
Membran plasma (plasmalema)
terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein, dan asam ribonukleat serta
mengandung enzim oksidasi dan enzim respirasi. Pada membran plasma terdapat mesosom
berfungsi untuk respirasi, sekresi dan penerima DNA saat konjugasi, diduga
sebagai penghubung antara membran sel dengan nukleoid. Fungsi membran plasma sebagai alat
pengangkutan nutrien dan sisa metabolisme dengan bantuan enzim permease, mengorganisasi sintesis dinding sel,
perlekatan dan pemisahan DNA saat pembelahan sel, tempat berlangsungnya sebagian
bioenergi, dan tempat perlekatan flagel.
Ribosom bakteri terdapat di dalam
sel dan berfungsi dalam sintesis protein.
RNA yang melekat pada ribosom atau poli ribosom berfungsi sebagai alat
cetakan untuk membentuk rangkaian asam amino menjadi polipeptida-protein.
Sitoplasma mengandung karbohidrat,
protein, granula, sulfur, lemak, ribosom, nukleoid (DNA kromosom), dan ada yang
mengandung kromatopora (pada bakteri yang berklorofil).
Materi inti bakteri
berbatasan langsung dengan sitoplasma disebut nukleoid. DNA bakteri merupakan untaian tunggal yang
tersusun sirkuler. Pembelahan sel
bakteri, nukleoid menempel pada membran plasma yang akan dibagi ke sel-sel
anaknya (tidak terdapat anak inti).
Selain kromosom, di
dalam sel bakteri terdapat elemen
genetik yang disebut plasmid. Plasmid
adalah bahan genetik yang berada diluar kromosom, berupa molekul DNA
bulat. Plasmid hanya dimiliki pada
sebagian bakteri Gram positif dan Gram negatif, serta beberapa sel ragi. Plasmid tidak didapatkan pada sel eukariota
tingkat tinggi. Plasmid dapat bereplikasi
sendiri, artinya tidak tergantung pada kromosom disebut autonomous replication.
Plasmid dapat mengandung bermacam-macam gen seperti gen yang mengontrol
toksin, resistensi terhadap antibiotik, resistensi terhadap logam berat,
katabolisme substrat aromatik dan pestisida.
2. Cyanobakter.
Cyanobakter juga dinamakan
ganggang biru (hijau-biru). Talus tidak
selalu berwarna kebiru-biruan, ada yang merah, kuning, dan biru. Banyak
ditemukan dalam bentuk tunggal, berkoloni atau filamen panjang. Struktur terdiri dari selubung gelatin,
dinding sel terdiri dari lipoprotein, lipopolisakarida, dan mukoprotein. Sitoplasma tidak mengandung retikulum
endoplasma, aparat golgi, mitokondria, dan lisosom. Mengandung ribosom dan nukleoid (Gambar
12). Termasuk prokariota fotosintetik
(mengandung pigmen karotenoid), berujut lamella yang ditempeli butir-butir
fikobilosom. Tidak mempunyai alat gerak.
Contoh organismenya adalah: Anabaena,
dan Nostoc.
3. Mikoplasma
Mikoplasma merupakan
organisme terkecil yang dapat tumbuh dan berkembang diluar inang atau sel
hidup. Ukuran diameter berkisar 0.1 –
0.3 mikron. Dimasukkan ke dalam
Mycoplasmataceae. Patogen pada hewan dan manusia karena dapat merusak alat-alat
pernafasan. Mikoplasma yang telah
diisolasi dari sapi dinamakan Pleuro Pneumonia Like Organism (PPLO).
Mikoplasma tidak mempunyai
dinding sel, tetapi mempunyai membran sel.
DNA terletak ditengah berbentuk sirkuler beruntai ganda (double
helix). Mempunyai ribosom untuk sintesis
protein. Sitoplasma mengandung enzim
untuk sintesis protein (replikasi DNA, transkripsi dan translasi). Berkembang biak dengan membelah diri,
membentuk tunas atau membentuk spora.
B. Eukariota
Sel
eukariota yaitu merupakan sel yang sudah mempunyai inti dan membran inti yang
jelas (nukleus dibungkus membran nukleus).
Sel eukariota terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan dengan sel tumbuhan mempunyai bagian-bagian
yang sama diantaranya mempunyai membran plasma, sitoplasma, nukleus, ribosom,
mitokondria, dan retikulum endoplasma.
1.
Sel Hewan.
Bagian luar sel hewan dibatasi
membran plasma (plasmalema), pada beberapa sel mengandung mikrovilli yang
berfungsi untuk memperluas permukaan.
Membran plasma terdiri dari senyawa protein dan lipid. Hubungan membran plasma satu dengan membran
plasma tetangganya dengan desmosom atau hubungan yang lain. Membran plasma
bersifat selektif permeabel, berfungsi sebagai pelindung sel, mengatur
pertukaran zat. Sitoplasma mengandung
organel-organel seperti retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria, aparat
golgi, lisosom dan nukleus. Diagram
struktur sel hewan dapat dilihat pada Gambar 14. Fungsi komponen-komponen sel hewan sebagai
berikut:
Retikulum Endoplasma, merupakan membran yang terdiri dari
lipoprotein, sebagai alat transportasi zat-zat yang diperlukan inti dari luar
inti sel. Ada macam retikulum endoplasma yaitu retikulum endoplasma granuler
mengandung ribosom, dan retikulum endoplasma yang non granuler tidak terdapat
ribosom.
Ribosoma, berdiameter antara 20 sampai
dengan 25 mm, terdapat bebas pada sitoplasma atau menempel pada retikulum
endoplasma. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
Mitokondria, berbentuk bulat lonjong
atau bercabang, ukuran 500-2000 nm.
Terdiri dari membran luar dan membran dalam, membran dalam
berlekuk-lekuk yang dinamakan krista (untuk memperluas permukaan). Fungsi mitokondria sebagai tempat respirasi
atau oksidasi karbohidrat untuk dihasilkan energi.
Aparat Golgi, merupakan kumpulan
vesikel atau gelembung (kantong pipih), terdiri dari lipoprotein, berfungsi
sebagai penghasil sekret, pembentukan dinding sel, menyimpan dan mengubah
protein, dan pembentukan lisosom. Pada
sel tumbuh-tumbuhan dinamakan diktiosom.
Lisosom, berbentuk bola dengan diameter
500 nm, berupa vesikel yang mengandung enzim-enzim hidrolitik. Berfungsi mencerna bahan-bahan secara
pinositik (bentuk cair) ataupun fagositik (bentuk padat). Di dalam sel lisosom berfungsi sebagai
pencernaan intrasel (dapat memakan organel-organel yang sudah tidak
dimanfaatkan). Pada sel tumbuhan diduga
mempunyai lisosom karena mempunyai enzim-enzim hidrolitik.
Sentrosom, terletak di dekat
membran inti, saat pembelahan sel mengandung dua sentriol. Fungsi sentrosom yaitu menggerakkan kromosom
pada waktu pembelahan sel.
Flagela dan silia, pada
hewan protozoa dan spermatozoa dipergunakan sebagai alat gerak.
Nukleus (inti sel), pada
umumnya mempunyai satu, tetapi ada yang mempunyai lebih dari satu seperti pada
otot lurik. Mempunyai membran inti,
nukleoplasma, kromosom,dan nukleolus (anak inti).
Vakuola, vakuola pada hewan
kecil, dibandingkan pada sel tumbuhan.
Sel hewan terdapat terutama pada hewan protozoa.
2.
Sel Tumbuhan.
Struktur sel tumbuhan
berbeda dengan sel hewan, walaupun terdapat kesamaan yang dipunyai seperti,
membran plasma, sitoplasma, retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria, dan
nukleus. Sel tumbuhan mempunyai dinding
sel, plastida, vakuola, dan diktiosom.
Struktur sel tumbuhan dapat dilihat pada Gambar 15.
Dinding sel, terdiri dari
senyawa polisakarida seperti selulosa.
Dibagi menjadi lamela tengah, dinding primer dan dinding sekunder. Berfungsi sebagai pembentuk sel, pelindung
membran plasma, sitoplasma dan isinya, serta sebagai tansportasi zat
keluar-masuk sel. Pada sel tumbuhan
hubungan sel satu dengan sel yang lain dihubungkan oleh plasmodesmata.
Plastida, berukuran diameter
4 – 6 mikron. Plastida yang berwarna
dinamakan kromoplas dan yang tidak berwarna dinamakan leukoplas. Leukoplas yang berfungsi sebagai pembentuk
amilum dinamakan amiloplas, sedangkan yang berfungsi pembentuk lemak dinamakan
lipoplas. Kromoplas yang mengandung
klorofil dinamakan kloroplas.
Vakuola, vakuola pada
tumbuhan lebih besar dari pada sel hewan terutama pada sel yang sudah tua,
dapat mencapai ukuran 80 % dari volume sel.
Kandungan vakuola adalah air, fenolik, anthocyanin, alkaloid, terpenoid,
dan protein.
Badan Mikro, ada dua macam
yaitu glioksisom jika enzim yang dikandung enzim glikolat dan glioksilat, dan
peroksisom jika enzim yang dikandung katalase dan oksidase.
Sferosom, bentuk bulat, selalu bergerak oleh arus plasma, berfungsi
sebagai penyimpan lemak.
Diktiosom, bentuk pipa,
tidak ditempeli ribosom, penghasil sekret yang dikeluarkan ke dalam plasma,
berfungsi dalam pembentukan membran plasma dan dinding sel.
Mikrotubul, terdapat dalam
nukleus dan plasma. Dalam nukleus berfungsi membentuk benang spindel dan
pengatur gerak kromatid pada pembelahan sel.
Dalam plasma berfungsi mengatur arah rangkaian molekul selulosa pada
saat penebalan dinding sel.
3.
Perbedaan Sel
Tabel . : Perbedaan Sel Prokariotik
dengan Sel Eukariotik.
Komponen
|
Sel
Prokariotik
|
Sel
Eukariotik
|
Ukuran
|
1 –10 mikron
|
10-100 mikron
|
organisme
|
Bakteria, Cyanobakteria
|
Fungi, tumbuhan dan hewan
|
Metabolisme
|
Anaerob atau aerob
|
Aerob
|
DNA
|
Di sitoplasma bentuk sirkuler
|
Di nukleoplasma bentuk benang halus dan panjang
|
RNA dan protein
|
RNA dan protein disintesis di sitoplasma
|
RNA disintesis di nukleus dan protein di sitoplasma
|
Ribosom
|
Bebas di sitoplasma
|
Ada yang bebas dan ada yang terikat pada RE
|
sentriol
|
Tidak ada
|
Ada pada sel hewan
|
Pembelahan
|
amitosis
|
Mitosis
|
Reproduksi aseksual
|
Jarang
|
Ada
|
sitoplasma
|
Tanpa sitoskelet, tidak ada gerakan
|
Punya sitoskelet, ada gerakan sitoplasma
|
peptidoglikan
|
ada
|
Tidak ada
|
Mitokondria, aparat golgi, RE
|
Tidak ada
|
ada
|
Pengambilan makanan
|
absorbsi
|
Absorbsi, endositosis dan fotosintesis
|
Tabel . :
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
Komponen
|
Sel Hewan
|
Sel Tumbuhan
|
Dinding sel
|
Jika ada bukan selulosa
|
Ada, mengandung selulosa
|
Kloroplas
|
Tidak ada
|
Pada sel yang mengadakan fotosintesis
|
Sentriol
|
Ada
|
Sel tumbuhan yang tingkatannya tinggi tidak ada
|
Vakuola
|
Jika ada ukurannya kecil
|
Pada sel yang tua besar dan jelas.
|
Lisosom
|
Ada
|
Diduga ada karena punya enzim hidrolitik
|
Aparat golgi
|
Nama tetap aparat golgi
|
Namanya diktiosom
|
No comments