Keuntungan Nanocarrier dalam Biomedis
Nanocarrier dapat didefinisikan sebagai partikel yang memiliki setidaknya satu dimensi dalam rentang 1–100 nm dan terlibat dalam pengangkutan zat lain, seperti obat, gen, protein, dll. Pembawa yang umum digunakan termasuk misel, emulsi, zat berbasis karbon, liposom, gel, dan komposit. Beberapa literatur secara longgar mendefinisikan nanocarrier sebagai partikel yang memiliki dimensi sub-mikrometer (100-1000 nm). Namun, dalam konteks penghantaran obat dan karena diameter mikrokapiler yang kecil, partikel berdimensi <200 nm dianggap sebagai nanocarrier. Selain itu, efisiensi penyerapan oleh sel melalui endositosis adalah yang terbaik ketika ukuran pembawa muatan terapeutik berada dalam kisaran ini. Difasilitasi oleh dimensi nanonya, pembawa ini dapat menyampaikan terapi ke hampir semua tujuan dalam tubuh. Ini juga telah ditemukan berperan dalam memfasilitasi perembesan obat di seluruh BBB di sistem saraf pusat. Dengan bantuan nanocarrier, makromolekul seperti, protein, juga dapat berhasil diangkut ke sitosol dan dengan demikian mengatasi masalah teragregasi di membran sel. Dalam beberapa kasus, nanocarrier juga dapat berfungsi sebagai nano-template untuk mengontrol ukuran keseluruhan pembawa obat. Selanjutnya, nanopartikel dengan sifat fluoresen yang melekat memberikan kontribusi untuk diagnosis penyakit dan pemantauan melalui bioimaging.
Post Comment
No comments