Nanotechnology for Nanocarrier Design
Nanobioteknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan penting di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, produk kecantikan, dan industri makanan. Menurut European Medicines Agency, nanoteknologi berfungsi sebagai antarmuka dalam menerjemahkan temuan dasar biologi untuk aplikasi mereka dalam perawatan kesehatan. Nanocarrier dapat mengatasi berbagai keterbatasan, yang sebaliknya dihadapi oleh pembawa pengiriman konvensional, dan mencapai biodistribusi yang unggul, perdagangan intra-seluler yang efisien, dan penargetan spesifik organel. Nanocarrier ini juga telah menunjukkan kontribusi potensial untuk mencapai keberhasilan tinggi dalam diagnosis penyakit dan spesifisitas pengobatan.
Termotivasi oleh prospek tak terbantahkan nanoteknologi dalam biomedis, National Nanotechnology Initiative (NNI) didirikan pada tahun 2000 oleh Dewan Sains dan Teknologi Nasional AS (NSTC) untuk memimpin revolusi dalam industri perawatan kesehatan. Upaya oleh berbagai lembaga tersebut telah mendorong kegiatan penelitian yang diperluas, yang telah menghasilkan banyak perkembangan dalam desain nanocarrier, terbukti melalui peningkatan jumlah publikasi dan paten. Namun demikian, jumlah nanomedicines yang tersedia untuk praktik klinis jauh lebih sedikit daripada kebutuhan sebenarnya. Kesenjangan ini disebabkan oleh tantangan mentransfer pengetahuan yang diperoleh dengan mempelajari model hewan untuk penerapannya dalam penelitian manusia. Heterogenitas di antara pasien adalah kendala lain yang memperluas masalah ini. Meskipun nanomaterial dapat memberikan manfaat yang serbaguna, merekayasa desainnya dan mensintesisnya untuk memenuhi setiap kebutuhan adalah tugas yang menakutkan, namun ini adalah kebutuhan yang paling utama.
Sebuah nanocarrier yang cocok dapat mengurangi efek samping
dari terapi tertentu dengan menjauhkan diri dari organ dan jaringan yang tidak
ditargetkan. Selain itu, karena rasio luas permukaan terhadap volume yang
tinggi, pembawa nano dapat menunjukkan kemanjuran pemuatan yang tinggi.
Struktur nano ini memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mengubah beberapa
sifat fisik obat, seperti kelarutan, difusi, bioavailabilitas, respon imun, dan
profil pelepasan, yang dapat diatur dengan memodifikasi bentuk, ukuran, komposisi,
dan sifat permukaannya. Secara bersamaan, pembawa ini dapat memberikan
perlindungan terhadap degradasi prematur kargo yang memiliki struktur halus,
maka mereka juga berperan dalam merancang terapi berbasis protein, yang sering
halus. Dengan demikian, kemajuan nanoteknologi dalam pembawa pengiriman obat.
desain telah menawarkan potensi untuk merevolusi industri farmasi dan
memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan yang belum terselesaikan.
Post Comment
No comments