Makan Daging Kurban yang Terinfeksi PMK
Ramai penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Hari Raya Idul Adha, menimbulkan kecemasan dan kebingungan di kalangan masyarakat awam.
Pasalnya, bagaimana jika seseorang tidak sengaja mengonsumsi
daging kurban yang sudah terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK)? Apakah
kondisi ini bisa membuat orang tersebut akhirnya tertular penyakit yang sama?
Seperti disampaikan Sub. Koordinator Kesehatan Masyarakat
Veteriner, drh. Dian Ariesiana Widiastuti, jika mengalami situasi seperti ini
masyarakat tidak perlu panik dan khawatir karena hal itu tidak berbahaya.
"Tidak masalah, karena sebelumnya daging itu dimasak lebih dulu. Jadi virusnya sudah mati," ujar drh. Dian, dalam acara konferensi pers Tebar Hewan Kurban 1443 H #JadiManfaat bersama Dompet Dhuafa di Jakarta baru-baru ini.
Lebih lanjut, kata drh Dian, PMK tidak berbahaya dan tidak
menular kepada manusia. Sebab proses setelah hewan disembelih cukup panjang,
karena kebanyakan orang langsung memasukkannya ke dalam freezer atau
mengolahnya dengan cara direbus selama berjam-jam.
Begitu juga dimasak menjadi olahan satai, virus PMK yang
menginfeksi hewan ternak tersebut akan mati dan tidak membahayakan manusia.
"Jadi jangan khawatir, jika tidak sengaja memakan
daging sapi yang sudah terinfeksi PMK karena tidak berbahaya. Saat dimasak atau
masuk ke dalam freezer pun virusnya sudah mati," tegasnya.
Umumnya PMK biasanya menyebar melalui kotoran, air liur dan
juga kebersihan di sekitar kendang hewan ternak. Oleh karena itu drh. Dian
mengimbau, agar para peternak selalu menjaga kebersihan kandang dan
memerhatikan kesehatan hewan ternaknya.
Ia menambahkan dengan adanya wabah PMK saat ini, bukan
berarti menyurutkan niat masyarakat untuk beribadah, berkurban dengan
hewan-hewan ternak tersebut.
"Karena kurban ini adalah ibadah, maka dari itu dengan
ketentuan dan penanganan tertentu kami juga mengedukasi ke DKM, RT/RW,
puskesmas, dan lain-lain, bahwa saat pemotongan dan pengolahan daging
kurban," pungkas drh. Dian.
Source:
https://lifestyle.okezone.com/
No comments